HomeInfo SehatKankerAwas, Virus Kanker Serviks Juga Bisa Menyerang Pria!
Kanker

Awas, Virus Kanker Serviks Juga Bisa Menyerang Pria!

dr. Andika Widyatama, 03 Mei 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Waspadalah, virus penyebab kanker serviks juga bisa menimbulkan masalah kesehatan bagi pria? Berikut ini adalah penjelasannya.

Awas, Virus Kanker Serviks Juga Bisa Menyerang Pria!

Kanker serviks atau kanker leher rahim masih menjadi salah satu momok di dunia kesehatan. Faktanya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa kanker serviks merupakan jenis kanker yang menduduki peringkat 4, paling sering dialami oleh wanita. Tapi, sudah tahukah Anda bahwa virus kanker serviks ternyata juga bisa menyerang pria?

Kanker serviks di Indonesia

Diperkirakan terdapat 570.000 kasus kanker serviks pada tahun 2018 atau sekitar 6,6 persen dari seluruh kasus kanker yang terjadi pada wanita di seluruh dunia.

Sementara itu menurut Globocan, pada tahun 2018 terdapat 32.469 kasus baru kanker serviks di Indonesia yang menyebabkan 18.279 kematian setiap tahunnya. Hingga kemudian, kanker serviks “naik kelas” menempati peringkat 2 jenis kanker terbanyak yang terjadi pada wanita di Indonesia.

Mungkin Anda telah mengetahui bahwa kanker serviks disebabkan oleh infeksi Human Papilloma Virus (HPV). Virus HPV sendiri terdiri dari 100 lebih sub tipe virus. Setiap virus bisa menginfeksi berbagai area tubuh, baik melalui kulit maupun membran mukosa.

Pada umumnya penularan HPV terjadi melalui hubungan seksual. Ketika virus tersebut masuk ke dalam sel-sel serviks, maka selanjutnya berpotensi menyebabkan kanker serviks. Namun, virus ini nyatanya juga perlu diwaspadai oleh kaum pria.

Pria juga perlu waspada terhadap kanker serviks

Tidak hanya perempuan, para pria juga harus waspada terhadap masalah kesehatan yang dapat disebabkan oleh HPV. Pasalnya, virus ini juga bisa menginfeksi pria.

Sayangnya, banyak pria yang sudah terinfeksi HPV tidak menampakkan gejala sama sekali. Pada kondisi sudah terinfeksi tersebut, pria tetap dapat menularkan HPV ke orang lain lewat hubungan seksual, baik melalui vagina atau anus, hingga oral sex.

Peningkatan risiko infeksi HPV pada pria dipengaruhi oleh beberapa faktor. Biasanya karena memiliki beberapa pasangan seksual, penurunan sistem imunitas tubuh, adanya lesi pada kulit, tidak sunat, serta mengalami kontak langsung dengan kutil atau benda yang baru terkontaminasi HPV.

Kalaupun muncul gejala, infeksi virus HPV sering ditunjukkan dengan munculnya kutil pada penis, testis, anus, lipatan paha, paha, dan lidah. Kutil yang muncul dapat tunggal atau berkelompok.

Biasanya, kutil yang disebabkan HPV tersebut tidak terasa nyeri dan akan muncul dalam waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan sejak adanya kontak seksual dengan orang yang sudah terinfeksi HPV.

Gejala infeksi virus HPV pada pria

Pada kasus yang lebih berat, infeksi virus HPV juga dapat menyebabkan kanker pada penis, anus, tenggorokan, bahkan lidah. Gejala yang muncul bisa berbeda-beda, tergantung pada lokasi kanker. Berikut ini beberapa gejala kanker akibat HPV yang patut diwaspadai oleh para pria.

  1. Kanker penis

    • Perubahan warna penis
    • Penebalan kulit
    • Pembesaran jaringan
    • Pertumbuhan jaringan abnormal
    • Luka koreng, kadang nyeri dan dapat terjadi perdarahan
  1. Kanker anus

    • Perdarahan dari anus
    • Perasan nyeri atau gatal
    • Keluar cairan
    • Pembesaran kelenjar getah bening di area anus atau lipatan paha
    • Perubahan pola buang air besar dan bentuk feses
  1. Kanker tenggorokan

    • Nyeri pada tenggorokan dan telinga yang tak kunjung hilang
    • Batuk tak kunjung sembuh
    • Sulit atau nyeri saat menelan
    • Suara serak berkepanjangan
    • Penurunan berat badan
    • Benjolan di leher

Lain halnya pada wanita, saat ini belum ada pemeriksaan screening test yang direkomendasikan pada pria untuk mendeteksi virus HPV. Namun, pemeriksaan pada anus dapat dilakukan untuk beberapa kondisi, seperti pria homoseksual, biseksual, atau positif HIV. Sebab, kelompok tersebut dianggap rentan terinfeksi HPV.

Selain itu, hingga kini belum ada tes untuk mengetahui status infeksi HPV secara keseluruhan dalam tubuh pria.

Penanganan infeksi virus HPV

Perubahan apapun pada kulit penis atau jaringan sekitar anus seperti adanya kutil, luka, borok, bercak putih, atau lepuhan, patut dicurigai sebagai gejala dari infeksi HPV. Jika mengalaminya. Anda dianjurkan untuk segera memeriksakan diri ke dokter.

Jika memang sudah dipastikan mengalami penyakit yang disebabkan oleh HPV, ada beberapa pilihan terapi yang dapat dilakukan. Kutil kelamin biasanya dapat diterapi dengan pemberiaan obat-obatan atau pembedahan.

Sedangkan, terdapatnya kanker dapat diterapi dengan kombinasi tindakan pembedahan, radioterapi, atau kemoterapi.

Mengingat proses deteksi HPV pada pria belum memiliki tingkat akurasi yang tinggi, maka alangkah lebih baik bila Anda melakukan upaya pencegahan, misalnya dengan melakukan vaksinasi HPV dan menggunakan kondom saat berhubungan seksual.

Pemberian vaksin HPV dapat diberikan sejak anak laki-laki berusia 11 sampai 12 tahun. Namun perlu diperhatikan, efektivitas vaksin ini semakin menurun jika diberikan pada usia yang semakin tua.

Nah, kini Anda sudah tahu, kan, bahwa serangan virus penyebab kanker serviks tidak memandang jenis kelamin? Jadi, bagi Anda para pria, sebisa mungkin hindari aktivitas-aktivitas yang berisiko menyebabkan infeksi HPV seperti yang telah dipaparkan di atas. Yuk, jaga kesehatan diri dan pasangan Anda!

[NP/ RVS]

TestisPriaPenisHubungan SeksualLeher RahimVirus Kanker ServiksKankerKanker Serviks

Konsultasi Dokter Terkait