Jantung

Penyebab dan Pengobatan Restenosis Sehabis Pasang Ring Jantung

Zahra Aminati, 07 Feb 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Setelah pasang stent atau ring jantung, pasien dapat mengalami restenosis. Apa saja penyebab restenosis dan bagaimana cara mengatasinya?

Penyebab dan Pengobatan Restenosis Sehabis Pasang Ring Jantung

Saat terjadi sumbatan plak di arteri jantung, dokter dapat menyarankan pasien untuk melakukan angioplasti. 

Angioplasti atau pasang ring jantung adalah prosedur untuk membuka sumbatan di arteri akibat penyakit jantung koroner

Pasang ring atau stent dapat melancarkan aliran darah ke otot jantung tanpa perlu melakukan operasi terbuka. Kendati begitu, angioplasty berisiko menimbulkan komplikasi berupa restenosis

Apa penyebab restenosis sehabis pasang ring jantung? Bagaimana pengobatan untuk mengatasi restenosis? Simak ulasannya di sini. 

Penyebab Terjadinya Restenosis

Restenosis terjadi ketika arteri koroner kembali menyempit setelah tindakan angioplasti. 

Restenosis dapat terjadi dalam waktu 3 sampai 12 bulan setelah prosedur pemasangan ring jantung.

Karena restenosis menyebabkan arteri menyempit lagi, gejala angina biasanya akan kembali atau kambuh.

Artikel Lainnya: Deretan Penyakit yang Membutuhkan Transplantasi Jantung

Berikut beberapa penyebab restenosis setelah pasang ring jantung:

1. Ada Jaringan Parut di Sekitar Ring Jantung 

Penyebab terjadinya restenosis sehabis pasang ring jantung adalah karena trauma  jaringan. 

Selama proses angioplasty, kateter akan membawa balon untuk melewati plak di arteri koroner. 

Kemudian, balon akan dipompa untuk memperlebar pembukaan arteri. Sebuah stent atau ring (sistem penyanggah kecil) akan diletakkan di lokasi penyumbatan untuk menjaga agar arteri tidak menutup kembali.

Perlu diketahui, tekanan dari plak yang menyumbat arteri umumnya cukup keras. Dampaknya, tekanan tersebut dapat menciptakan trauma di dinding pembuluh darah dan memicu jaringan parut. 

Dokter Devia Irine Putri menambahkan, “Dengan adanya stent di lapisan pembuluh darah yang sehat, dapat menyebabkan pertumbuhan jaringan parut yang tebal. Hal ini membuat pembuluh darah menyempit lagi,” jelasnya. 

2. Aterosklerosis Berulang

Restenosis dapat terjadi akibat aterosklerosis berulang. Aterosklerosis adalah pengerasan atau penyempitan arteri akibat plak kolesterol. Kondisi ini dapat menyebabkan aliran darah ke jantung jadi tersumbat. 

Meskipun telah melakukan pemasangan ring jantung, aterosklerosis bisa kambuh karena gaya hidup tidak sehat, seperti konsumsi makanan tinggi kolesterol, jarang berolahraga, dan merokok. 

Restenosis yang disebabkan oleh aterosklerosis cenderung muncul dalam waktu yang relatif lama, kira-kira sekitar 1 tahun setelah prosedur angioplasty dilakukan. 

Sementara itu, penyumbatan arteri yang kembali muncul dalam waktu 6-12 bulan setelah pasang ring biasanya disebabkan oleh pertumbuhan jaringan endotel.

Artikel Lainnya: Pilih Operasi Bypass atau Pasang Stent untuk Atasi Jantung Koroner?

Pengobatan Restenosis 

Berikut beberapa pengobatan restenosis yang dapat dipertimbangkan oleh dokter.

1. Terapi Medis (Non-Invasif) untuk Angina

Angina stabil merupakan istilah untuk menggambarkan gejala penyakit jantung koroner akibat plak yang tidak pecah. 

Karena plak tidak berubah (atau hanya berubah secara bertahap), gejala yang ditimbulkan (biasanya nyeri atau sakit di dada) cenderung dapat diprediksi. Pola ini disebut angina stabil.

Untuk mengurangi rasa sakit, dokter dapat melakukan terapi non-invasif seperti pemberian obat pengencer darah, melakukan pola hidup sehat, dan olahraga. 

Olahraga yang bisa dipilih adalah latihan aerobik intensitas rendah seperti berjalan kaki atau bersepeda. Olahraga ini untuk melatih sistem kardiovaskular dan otot rangka menjadi lebih kuat. 

2. Coronary Artery Bypass Graft (CABG)

CABG merupakan prosedur yang dilakukan dengan memotong arteri koroner yang tersumbat dan diganti dengan pembuluh darah yang sehat.

Cangkok pembuluh darah sehat dapat diambil dari bagian tubuh pasien, seperti di vena bagian kaki atau arteri di dada Anda.

Itu dia penjelasan mengenai penyebab dan pengobatan restenosis. Cari tahu informasi kesehatan lainnya dengan membaca artikel di aplikasi KlikDokter.

(OVI/AYU)

Referens:

  • Wawancara dr. Devia Irine Putri
  • Very Well Health. Diakses 2022. Restenosis After Angioplasty and Stenting.
  • WebMD. Diakses 2022. Atherosclerosis.
  • Very Well Health. Diakses 2022. What Is Stable Angina?
  • John Hopkins Medicine. Diakses 2022. Coronary Artery Bypass Graft Surgery. 
  • Medline Plus. Diakses 2022. Balloon angioplasty - short segment.

 

Arteri
Penyakit Jantung Koroner
restenosis