Miokarditis merupakan peradangan yang terjadi pada miokardium (otot jantung). Kondisi ini menyebabkan penderitanya mengalami gejala berupa nyeri dada, detak jantung tidak teratur, sesak napas, hingga pembengkakan tungkai.
Untuk mencegah miokarditis, sejumlah cara dapat dilakukan. Langkah pencegahan miokarditis di antaranya menghindari orang yang terinfeksi penyakit tertentu hingga menjauhi penggunaan obat-obatan terlarang.
Mengapa hal ini penting dilakukan guna mencegah otot jantung meradang? Ketahui alasannya lewat ulasan berikut.
1. Hindari Orang yang Terinfeksi Penyakit Tertentu
:format(webp)/article/rJf6cErl_OU4zFrm0EgqJ/original/000593700_1631861208-Ilustrasi-Virus-West-Nile.jpg?w=256&q=100)
Miokarditis dapat dicegah dengan menjauhi orang yang mengalami penyakit akibat infeksi virus, bakteri, maupun jamur tertentu. Caranya, dengan tidak melakukan kontak dengan individu yang terjangkit hingga ia sembuh dan tidak menunjukkan gejala infeksi.
Salah satu penyakit yang terbukti meningkatkan risiko miokarditis yaitu COVID-19. Berdasarkan Centers for Disease Control and Prevention (CDC), penyakit akibat virus corona ini membuat penderitanya enam belas kali lipat berisiko mengembangkan miokarditis, bila dibandingkan orang yang tidak terinfeksi coronavirus.
Selain virus corona, jenis-jenis virus lain yang dapat menyebabkan peradangan otot jantung yaitu human herpes virus 6, parvovirus B19, human immunodeficiency virus (HIV), dan enterovirus.
Adapun jenis bakteri yang menyebabkan miokarditis yaitu Corynebacterium diphtheriae dan Stafilokokus aureus.
Sementara, jamur yang dapat memicu radang miokardium yaitu jamur golongan aspergillus, candida, dan histoplasma.
Artikel Lainnya: Berbagai Faktor Risiko Penyakit Jantung yang Tak Terduga
2. Mencuci Tangan Secara Teratur
Guna mencegah penularan virus, bakteri, maupun jamur penyebab miokarditis, sangat disarankan untuk mencuci tangan secara teratur. Langkah ini lebih baik dilakukan menggunakan sabun dan air mengalir.
Menurut CDC, kandungan zat kimia pada sabun dinilai lebih aman pada kulit, utamanya bagi individu dengan kulit sensitif. Hal ini dibandingkan dengan cairan pembersih tangan atau hand sanitizer.
Guna meminimalkan risiko infeksi kuman, cuci tangan juga perlu dilakukan sebelum menyentuh bagian wajah ataupun mengonsumsi makanan.
3. Melakukan Seks yang Aman
Peradangan otot jantung dapat dipicu oleh infeksi HIV. Salah satu faktor yang meningkatkan risiko infeksi HIV yaitu melakukan aktivitas seksual berbahaya atau berisiko.
Aktivitas seks yang dimaksud antara lain bergonta-ganti pasangan seksual, melakukan seks oral dan rimming (menjilat dubur), serta berhubungan intim tanpa menggunakan kondom.
Karena itu, lakukanlah aktivitas seks yang aman untuk mencegah miokarditis. Sebaiknya, Anda tidak bergonta-ganti pasangan, menghindari seks oral dan rimming, serta berhubungan intim menggunakan kondom.
Artikel Lainnya: Waspada, Virus COVID-19 Omicron Bisa Sebabkan Peradangan Jantung
4. Menghindari Alkohol
:format(webp)/article/WRF7P3t4_c01UQCsYCdaK/original/042199400_1623308163-Alkohol.jpg?w=256&q=100)
Menurut Myocarditis Foundation, Amerika Serikat, kebiasaan mengonsumsi alkohol dapat mencetuskan miokarditis kronis. Sebuah studi yang dimuat jurnal Herz mengungkapkan, hal ini disebabkan asupan alkohol berlebih dapat meningkatkan tekanan darah dan menurunkan sistem kekebalan tubuh.
Kondisi ini meningkatkan risiko infeksi yang lambat laun bisa memicu peradangan otot jantung.
Selain miokarditis, konsumsi alkohol juga dapat menyebabkan berbagai masalah medis lainnya, seperti kanker, diabetes, stroke, dan penyakit jantung. Maka itu, sebaiknya hindarilah alkohol.
5. Tidak Menggunakan Obat-Obatan Terlarang
:format(webp)/article/DocbtM6cWTvraupz42b3T/original/028825900_1606272740-shutterstock_413804086.jpg?w=256&q=100)
Cara mencegah miokarditis berikutnya yaitu tidak menggunakan narkotika alias obat-obatan terlarang. Penggunaan obat-obatan terlarang seperti kokain dan ekstasi dapat meningkatkan risiko otot jantung meradang.
Menurut American College of Cardiology, kandungan zat kimia di dalam jenis narkoba tersebut dapat meningkatkan tekanan darah, menurunkan sistem imun, dan meningkatkan kadar katekolamin yang menyebabkan kematian sel otot jantung. Pada gilirannya, sederet hal ini menyebabkan miokarditis.
Artikel Lainnya: Hubungan antara Benjolan di Tangan dan Infeksi Jantung
6. Menjalani Gaya Hidup Sehat
Miokarditis dapat disebabkan oleh efek samping penggunaan obat kemoterapi, antibiotik, maupun antikejang. Guna menghindari hal tersebut, lakukanlah langkah pencegahan dari hulu.
Caranya dengan menerapkan gaya hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan sehat bergizi seimbang, tidak merokok dan mengonsumsi alkohol, serta rajin berolahraga.
Gaya hidup sehat dapat meminimalkan risiko penyakit yang memerlukan terapi pengobatan di atas. Dengan menjalani kebiasaan ini, risiko miokarditis akibat efek samping obat pun dapat diminimalkan.
7. Lindungi Diri dari Bahaya Parasit
Disampaikan dr. Reza Fahlevi, peradangan otot jantung dapat pula disebabkan oleh infeksi parasit. Parasit penyebab miokarditis di antaranya Toxoplasma, Borrelia burgdorferi, Babesia, dan Trypanosoma cruzi.
“Biasanya infeksi parasit menyebabkan adanya respons imun berlebih, sehingga mencetuskan miokarditis,” katanya.
Karena itu, gunakanlah kemeja lengan panjang, celana panjang, maupun sepatu ketika beraktivitas di kawasan yang dipenuhi parasit tersebut. Infeksi parasit juga dapat diminimalkan dengan mengoleskan lotion anti-parasit yang mengandung senyawa DEET.
Itu dia sederet langkah pencegahan miokarditis. Jika ingin bertanya lebih lanjut seputar masalah jantung lainnya, konsultasikan kepada dokter jantung dan pembuluh darah via Live Chat KlikDokter.
(FR/JKT)
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses 2022. Myocarditis.
Myocarditis Foundation. Diakses 2022. Causes of Myocarditis.
Herz. Diakses 2022. Alcoholic cardiomyopathy: The result of dosage and individual predisposition.
American College of Cardiology. Diakses 2022. Cardiovascular Effects of Cocaine.
Ditinjau oleh dr. Reza Fahlevi