HIV atau AIDS

Media Digandeng untuk Tekan Kasus HIV

Tim Redaksi KlikDokter, 27 Apr 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Penanggulangan HIV tidak bisa dilakukan pemerintah semata. Perlu juga peran serta media dan masyarakat.

Media Digandeng untuk Tekan Kasus HIV

Media punya peran sentral dalam membentuk persepsi masyarakat terhadap suatu hal. Kondisi tersebut disadari benar oleh Komisi Penanggulangan AIDS DKI Jakarta. 

Instansi tersebut menggandeng media untuk menekan stigma dan diskriminasi orang dengan HIV (ODHIV). Langkah ini juga digunakan sebagai strategi menekan angka kasus HIV.

Caranya menekan kasusnya adalah dengan meningkatkan kesadaran publik terhadap pencegahan, pemeriksaan dan penanganan HIV. 

Pelibatan media terwujud dalam kegiatan Rapat Koordinasi terkait Pelibatan Media dalam Mengeliminasi TB HIV, Selasa 26 April. Acara diselenggarakan secara online dengan melibatkan peserta dari beberapa kalangan seperti lembaga profesi, LSM, jaringan komunitas, dan media

Target Eliminasi HIV Tahun 2030

Kolaborasi dengan seluruh lapisan masyarakat, termasuk media, diperlukan. Pasalnya, Indonesia menargetkan TB dan HIV terelimininasi pada 2030. 

Dengan pelibatan media dalam membangun kesadaran seputar HIV, diharapkan target eliminasi HIV bisa tercapai sesuai rencana. Terlebih, Peraturan Gubernur No. 231 tahun 2015 mengamanatkan Komisi Penanggulangan AIDS untuk melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam penanggulangan HIV dan AIDS. 

Selain itu, pasal 6 ayat (1) Peraturan Daerah DKI Jakarta nomor 5 Tahun 2008 tentang Penanggulangan HIV dan AIDS, menyebut pelibatan media sebagai upaya penanggulangan HIV AIDS. 

Ancaman Tuberkulosis (TB) juga mendapat perhatian dalam rencana eliminasi HIV. Bagaimanapun, Tuberkulosis (TB) dan Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan penyakit yang saling terkait. 

Artikel lainnya: Bagaimana HIV Menyerang Sistem Kekebalan Tubuh Manusia? 

Seseorang yang terdapat bakteri TB di dalam tubuhnya bisa saja terinfeksi HIV. Infeksi HIV akan menurunkan imunitas tubuh. 

Kuman TB pun bisa kembali aktif. Berdasarkan data, TB tergolong Infeksi Oportunistik (IO) terbanyak yang diderita orang dengan HIV-AIDS (ODHA). Kematian akibat TB pun merupakan yang terbanyak dialami ODHA. 

"Pengendalian TB tidak akan berhasil  dengan baik tanpa keberhasilan pengendalian HIV, begitu pula sebaliknya," tegas siaran pers Komisi Penanggulangan AIDS DKI yang diterima KlikDokter.

Saat ini, penanggulangan HIV mengedepankan strategi STOP (Suluh, Temukan, Obati dan Pertahankan). Sementara itu, penanggulangan TB menggunakan strategi TOSS TB yaitu (Temukan, Obati sampai Sembuh). 

Hingga saat ini, HIV masih menjadi ancaman bagi kesehatan. Berdasarkan data di DKI Jakarta saja, Dinas Kesehatan memperkirakan ODHA berjumlah 65.916 orang dengan HIV positif per Desember 2021. 

Sejumlah langkah perlu dilakukan untuk mengatasinya. Beberapa di antaranya seperti memperkuat perencanaan program bersama TB dan HIV, memperkuat pencatatan pelaporan, hingga konsolidasi kegiatan monitoring dan evaluasi TB dan HIV.

Kolaborasi dengan media diharapkan dapat meningkatkan sinergisitas dan partisipasi publik dalam isu penanggulangan HIV. Harapannya, kegiatan tersebut dapat dilaksanakan secara komprehensif. 

Jika Anda punya pertanyaan terkait pola makan atau gaya hidup sehat, tak perlu ragu untuk berkonsultasi kepada ahlinya menggunakan layanan LiveChat 24 jam atau di aplikasi Klikdokter.

(JKT/NM)

TBCHIVAIDS

Konsultasi Dokter Terkait