Ginjal dan Saluran Kemih

Mengenal Perbedaan Gagal Ginjal Akut dan Kronis

dr. Kevin Mak, 26 Okt 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Secara umum, gagal ginjal ada dua jenisnya, yaitu akut dan kronis. Ketahui perbedaan gagal ginjal akut dan kronis di sini.

Mengenal Perbedaan Gagal Ginjal Akut dan Kronis

Banyak orang tua di Indonesia yang resah dengan meningkatnya kasus gangguan ginjal akut progresif atipikal pada anak. Ini adalah jenis gagal ginjal akut (mendadak) yang perburukan penyakitnya terjadi sangat cepat daripada gagal ginjal akut biasa.

Gagal ginjal sendiri adalah kondisi menurunnya fungsi ginjal secara drastis sehingga zat beracun, produk limbah, maupun kelebihan cairan tidak bisa dikeluarkan tubuh melalui urine. Kondisi ini berbahaya bagi kesehatan. Faktanya, gagal ginjal adalah salah satu penyebab kematian tertinggi.

Nah, selain berlangsung akut, gagal ginjal juga bisa terjadi secara kronis (berkepanjangan). Keduanya bisa menyerang berbagai kelompok usia dan jenis kelamin.

Lalu, apa saja perbedaan gagal ginjal akut dan kronik? Yuk, cari tahu.

1. Lama Waktu Terjadinya Penyakit

Gangguan ginjal akut adalah penurunan fungsi ginjal drastis dan mendadak. Kondisi ini biasanya ditandai dengan produksi urine berkurang atau tidak sama sekali. Gangguan ginjal akut juga meningkatkan konsentrasi kreatinin serum ataupun urea nitrogen darah (BUN).

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dan Perhimpunan Nefrologi Indonesia (Pernefri) tahun 2020, gagal ginjal akut lebih banyak dialami orang dewasa muda dan anak berusia di bawah 5 tahun yang mengidap penyakit bawaan (komorbid), seperti hipertensi (tekanan darah tinggi) ataupun sindrom nefrotik. Sindrom nefrotik adalah kerusakan ginjal yang meningkatkan protein dalam urine.

Sementara itu, gagal ginjal kronis adalah gangguan yang terjadi pada struktur dan fungsi ginjal selama lebih dari tiga bulan. Kendati dapat dialami siapa pun, Kemenkes dan Pernefri mengungkapkan bahwa gagal kronis paling banyak menyerang lansia berusia di atas 75 tahun. Risiko mengalami gagal ginjal kronis kian meningkat setelah berusia di atas 35 tahun.

Artikel lainnya: Rekomendasi IDAI Terkait Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak

Berdasarkan pedoman Journal of The International Society of Nephrology, seseorang mengalami gagal ginjal kronis, apabila mengalami masalah ginjal selama kurang lebih tiga bulan dan menderita tanda kerusakan ginjal di bawah ini:

  • Punya Albumin excretion rate (AER) ≥ 30 mg/24 jam
  • ACR atau rasio albumin-kreatinin ≥ 30 mg/g [≥ 3 mg/mmol]
  • Kelainan sedimen urine, yaitu unsur-unsur yang tidak larut di dalam urine
  • Gangguan elektrolit dan hal lain yang disebabkan gangguan pada tubulus ginjal
  • Kelainan pada fungsi sel-sel tubuh
  • Gangguan struktural yang ditemukan dengan pencitraan
  • Riwayat transplantasi ginjal
  • Penurunan laju filtrasi glomerulus (LFG) < 60 mL/min/1.73 m2

2. Penyebab

Penyebab gagal ginjal akut dan kronis juga berbeda. Berikut perbedaan keduanya:

Penyebab Gagal Ginjal Akut

Gagal ginjal akut biasanya disebabkan oleh perdarahan hebat akibat cedera ataupun operasi. Selain itu, gagal ginjal akut bisa disebabkan oleh kondisi di bawah ini:

  • Gangguan jantung
  • Infeksi berat
  • Peradangan ginjal
  • Efek samping obat, seperti obat TBC, obat antiinflamasi nonsteroid, maupun antibiotik tertentu, macam vancomycin dan quinolone
  • Batu saluran kencing
  • Benign prostate hyperplasia
  • Penyempitan ureter maupun uretra

Penyebab Gagal Ginjal Kronis

Penyebab maupun faktor yang meningkatkan risiko gagal ginjal kronik adalah penyakit yang berlangsung dalam jangka panjang. Penyakit kronis yang dimaksud, yaitu:

  • Glomerulonephritis kronis, yaitu peradangan saluran kecil di dalam ginjal (glomeruli)
  • Hipertensi
  • Diabetes
  • Penyumbatan saluran kemih, karena adanya batu ataupun jaringan ikat pada saluran kencing
  • Kanker yang menyebar ke ginjal

Artikel lainnya: Mengenal Tahapan Penyakit Ginjal Kronis Pemicu Gagal Ginjal

3. Gejala

Gejala

Gagal ginjal akut dan kronis memiliki gejala serupa. Namun, hal yang membedakan keduanya adalah kecepatan timbulnya gejala, berikut perbedaannya:

Gejala Gagal Ginjal Akut

Gejala Gagal Ginjal Kronis

  • Biasanya terjadi minimal tiga bulan, berupa penurunan berat badan dan tidak nafsu makan
  • Bengkak pada daerah kaki dan tangan
  • Sesak nafas dan cepat lelah
  • Tekanan darah tinggi

4. Pengobatan 

Beda gagal ginjal kronik dan akut juga bisa dilihat dari pengobatannya. Sebelum pengobatan dilakukan, sejumlah pemeriksaan untuk mendiagnosis jenis gagal ginjal diterapkan.

Pemeriksaan yang dilakukan, di antaranya:

  • Pemeriksaan urinalisis rutin
  • Pemeriksaan darah lengkap
  • Pemeriksaan fungsi ginjal, meliputi kadar ureum, kreatinin, dan BUN
  • Pemeriksaan koagulasi darah (Pembekuan darah)
  • Foto rontgen
  • USG ginjal

Artikel lainnya: Minuman yang Harus Dihindari Penderita Gagal Ginjal

Pengobatan Gagal Ginjal Akut

Apabila kamu positif didiagnosis mengidap gagal ginjal akut, maka langkah-langkah pengobatan yang mungkin direkomendasikan dokter, di antaranya:

  • Memulihkan tekanan darah dan aliran darah ke ginjal dengan pemberian cairan infus kristaloid tertentu
  • Mencegah terjadinya hipotensi absolut maupun gangguan asam basa, seperti asidosis metabolic dengan pemantauan ketat
  • Menunda pemberian obat yang bisa mengganggu fungsi ginjal, seperti ACE inhibitor, ARB, atau golongan opiate
  • Mempertimbangkan pemberian obat vasopressor untuk meningkatkan tekanan darah
  • Bila kondisi kian parah, metode hemodialisis dan ultrafiltrasi bisa jadi pilihan

Pengobatan Gagal Ginjal Kronis

Jika kamu didiagnosis menderita gagal ginjal kronis, ini sejumlah pengobatan yang mungkin direkomendasikan dokter:

  • Terapi spesifik untuk mengatasi penyakit yang mendasari
  • Pencegahan dan terapi untuk komorbid, penyakit kardiovaskular, maupun komplikasi
  • Memperlambat perburukan fungsi ginjal
  • Dialisis
  • Transplantasi ginjal

Mengenal perbedaan gagal ginjal akut dan kronik penting untuk membantu mendeteksi gejala sedini mungkin sehingga penanganan medis yang tepat sesuai kondisi bisa dilakukan. Risiko komplikasi gangguan ginjal pun bisa diminimalkan.

Agar tidak terkena gagal ginjal, #JagaSehatmu dengan rajin minum air putih, menjalani pola hidup sehat, aktif berolahraga, menjaga berat badan ideal, dan tidak merokok. Ikuti tips menjaga kesehatan ginjal lengkap dengan mengunduh aplikasi KlikDokter. Informasi seputar kesehatan ginjal juga bisa kamu tanyakan langsung melalui fitur Tanya Dokter.

(ADT/JKT)

Gagal Ginjal Akut
  • Kemenkes RI. Diakses 2022. Tatalaksana dan manajemen klinis gangguan ginjal akut progresif atipikal pada anak di fasilitas pelayanan Kesehatan
  • Kemenkes RI. Diakses 2022. Penyelidikan Epidemiologi dan Pelaporan Kasus Gangguan Ginjal Akut Atipikal (Atypical Progressive Acute Kidney Injury) Pada Anak
  • International Journal of Nephrology. Diakses 2022. Acute Kidney Injury and Atypical Features during Pediatric poststreptococcal Glomerulonephritis
  • Diakses 2022. Konsensus nutrisi pada penyakit ginjal kronik
  • Jurnal Anestesi Perioperatif. Diakses 2022. Angka kejadian, lama Rawat dan Mortalitas pasien Acute Kidney Injury di ICU RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
  • CCSAP 2017 Book 2, Renal/Pulmonary Critical Care. Diakses 2022. Acute Kidney Injury
  • Journal of The International Society of Nephrology. Diakses 2022. KDIGO 2012 Clinical Practice Guideline for the Evaluation and Management of Chronic Kidney Disease
  • Journal of Clinical Medicine. Diakses 2022. Management of Acute Kidney Injury
  • Divisi Ginjal Hipertensi Bagian Penyakit Ginjal Fakultas Kedokteran UNUD/RSUP Sanglah Denpasar. Diakses 2022. Terapi Terkini Acute Kidney Injury