Ginjal dan Saluran Kemih

Jumping Urine Bukan Solusi Susah Kencing Akibat Pembesaran Prostat

Ayu Maharani, 18 Feb 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Sempat dianggap sebagai solusi untuk masalah susah kencing akibat pembesaran prostat, nyatanya, metode itu cuma hoax! Berikut kata dokter soal jumping urine.

Jumping Urine Bukan Solusi Susah Kencing Akibat Pembesaran Prostat

Salah satu masalah kesehatan yang kerap terjadi pada pria lansia adalah pembesaran prostat. Kondisi tersebut sering menyebabkan penderitanya susah kencing. Kalaupun bisa kencing, pancaran air kencingnya pun lemah! Alhasil, jumping urine adalah metode yang dipercaya bisa jadi solusi untuk melancarkan urine yang mampet.

Alasan Kenapa Jumping Urine Tak Bikin Kencing jadi Lancar

Menurut dr. Devia Irine dari KlikDokter, jumping urine adalah metode loncat-loncat untuk membuat saluran kemih jadi terbuka. Ini dilakukan agar air kencing lebih mudah keluar.

“Jika masalah susah kencing itu disebabkan oleh pembesaran prostat, jumping urine tidak bisa mengatasi hal tersebut. Penderitanya harus tetap dibantu dengan kateter (tabung kecil fleksibel untuk mengosongkan kandung kemih), dan kalau sudah parah, harus dioperasi,” jelas dr. Devia.

“Sedangkan pada orang yang susah kencing akibat ada batu di saluran kemih, loncat-loncat mungkin bisa menggeser batu. Di mana ini dipercaya bisa membuat kencing bisa keluar dengan lebih lancar, namun bersifat sementara dan tak selalu berhasil,” tambah dr, Devia.

Sebagai informasi tambahan, batu yang sering menyumbat saluran kemih umumnya berukuran 2-3 mm. Selain bikin susah kencing, penderitanya akan mengalami nyeri di sekitar perut dan pinggang, hingga bisa mual dan muntah.

Jadi, baik akibat pembesaran prostat atau ada batu di saluran kemih, gejala susah kencing tak bisa hanya diatasi dengan jumping urine, ya. Butuh tindakan medis lainnya untuk mengatasi hal tersebut.

Pasalnya, gejala susah kencing biasanya muncul ketika pembesaran prostat sudah parah. Apabila pembesaran prostat masih ringan, justru penderitanya tidak bisa menahan kencing, malah sering menimbulkan terbangun di malam hari atau bolak-balik kencing saat bepergian.

Agar Kencing Lancar, Pembesaran Prostat Mesti Diatasi Dulu!

Mengatasi pembesaran prostat sebenarnya tak melulu harus dengan operasi. Masih ada pengobatan lainnya yang berguna mengurangi keluhan akibat kondisi tersebutnya. Berikut adalah rincian dari masing-masing terapi.

  1. Terapi Konservatif

Terapi ini biasanya dilakukan apabila kondisi pembesaran prostat masih ringan dan tidak sampai menghambat aktivitas.

Terapi konservatif akan dilakukan tanpa memberikan pengobatan apa pun, dan dokter akan memantau terus perkembangan prostat Anda.

  1. Terapi Medikamentosa

Nah, jika pembesaran prostat menimbulkan gejala yang mulai menghambat aktivitas, maka dokter akan memberikan obat. Obat tersebut bisa bersifat tunggal maupun kombinasi dari beberapa obat lainnya.

  1. Operasi

Apabila pembesaran prostat sudah sampai membuat seseorang susah kencing alias retensi urine, maka dua terapi di atas tidak akan ampuh untuk mengatasinya.

Jika sudah tidak bisa diatasi dengan obat, kemungkinan kondisinya sudah sampai tahap komplikasi, yang mana harus dioperasi atau dilakukan tindakan. Berikut pilihannya.

  • Transurethral Resection of The Prostate (TURP), yaitu dengan cara memotong bagian kelenjar prostat yang menghalangi saluran kencing untuk luar.
  • Laser prostatektomi akan dilakukan dengan memasukkan laser ke lubang kencing. Nantinya, laser akan diaktifkan dan memotong kelenjar prostat yang menghalangi saluran urine.
  • Transurethral Incision of the Prostate (TUIP) akan dilakukan dengan cara memasukkan resectoscope ke ujung penis. Dokter nantinya akan memotong satu atau dua lekukan di bagian prostat untuk membuka saluran kemih dan membuat urine mudah keluar.
  • Operasi terbuka prostatektomi, operasi yang butuh sayatan besar ini dilakukan dengan cara mengangkat sebagian atau seluruh bagian prostat. Terkadang juga mengangkat jaringan lain di sekitarnya.

Artikel lainnya: 12 Penyebab Kencing Terasa Sakit

Susah Kencing Bukan Hanya Disebabkan Oleh Pembesaran Prostat

Susah kencing tidak selalu disebabkan oleh pembesaran prostat. Mengenai hal itu, dr. Devia menjelaskan ada beberapa faktor penyebab susah kencing lainnya, antara lain sebagai berikut ini,

  1. Infeksi saluran kemih (ISK)

ISK adalah kondisi yang disebabkan oleh bakteri Escherichia coli. Bakteri tersebut menginfeksi saluran kemih jika Anda kurang menjaga kebersihan alat kelamin. Sering menahan buang air kecil juga menjadi salah satu penyebab terjadinya ISK.

Gejala ISK biasanya menyebabkan  buang air terasa tidak tuntas, kencing pun tidak bisa dipaksakan karena sulit keluar.

  1. Ada Batu di Saluran Kemih

Pembentukan batu saluran kemih disebabkan oleh pengendapan garam yang tersaturasi dan akhirnya membentuk kristal.

Kebiasaan kurang minum, riwayat keluarga, diet tinggi protein, dan mengonsumsi vitamin C dosis tinggi secara berlebihan juga memicu terbentuknya batu di saluran kemih yang kemudian menghalangi urine keluar.

  1. Keracunan Jengkol

Kondisi ini terjadi karena ada penumpukan asam jengkolat di saluran kemih. Kristal asam jengkolat yang mengendap dapat menyumbat saluran dan memicu terjadinya gagal ginjal akut.

Tanda keracunan jengkol muncul 5-12 jam setelah mengonsumsi jengkol dan gejala lain seperti mual muntah serta nyeri pada perut dan pinggang juga dapat terjadi.

Dari penjelasan di atas, “khasiat” jumping urine merupakan hoax yang tak perlu Anda percayai. Apabila masih punya pertanyaan seputar pembesaran prostat, susah kencing, ataupun cara mengatasi susah kencing yang bukan disebabkan gangguan prostat, konsultasikan hal tersebut pada dokter kami melalui fitur LiveChat yang tersedia di aplikasi maupun situs KlikDokter.

(OVI/AYU)

Pembesaran prostatsaluran kemihgangguan berkemihSusah KencingInfeksi Saluran Kemihjumping urine

Konsultasi Dokter Terkait