Darah

Sering Mengantuk Pertanda Kolesterol Tinggi?

dr. Dyah Novita Anggraini, 07 Mei 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Ada yang mengatakan bahwa sering mengantuk adalah tanda kolesterol tinggi. Benarkah?

Sering Mengantuk Pertanda Kolesterol Tinggi?

Kadar kolesterol yang tinggi dapat menimbulkan simpanan lemak dalam pembuluh darah. Jika lemak makin menumpuk, maka akan menyebabkan gangguan aliran darah dalam pembuluh darah arteri. Namun, apakah kondisi ini juga bisa menyebabkan seseorang mudah mengantuk?

Normalnya, kadar kolesterol total harus di bawah 200 mg/dl, sedangkan dianggap kolesterol tinggi jika kadar di dalam darah sudah di atas 240 mg/dl. Untuk menentukan apakah seseorang terkena kolesterol tinggi, cara untuk memastikannya adalah dengan melakukan pemeriksaan darah.

Lalu, apakah mengantuk bisa dijadikan tolok ukur bahwa seseorang mengalami kolesterol tinggi? Mengantuk merupakan salah satu dampak tidak langsung jika di dalam tubuh terjadi peningkatan kolesterol darah dan sumbatan pada pembuluh darah. Akibatnya asupan aliran darah yang membawa oksigen ke otak berkurang. Dengan ini, keluhan mengantuk dan mudah lelah pun dapat terjadi.

Karena mengantuk merupakan dampak tidak langsung dari peningkatan kolesterol di dalam darah, kondisi ini tidak dapat dijadikan tanda pasti seseorang memiliki kolesterol tinggi. Apalagi mengantuk dapat disebabkan oleh berbagai macam hal. Misalnya saja setelah makan.

Jika itu yang terjadi, pemicunya adalah kurangnya asupan oksigen yang bukan dari sumbatan pembuluh darah. Sebaliknya, asupan oksigen terfokus pada proses pencernaan, sehingga makin banyak makan maka kebutuhan oksigen orang tersebut akan makin banyak. Hal inilah yang kemudian membuat orang mengantuk setelah makan.

Selama kadarnya tidak berlebihan, kolesterol banyak sekali memberikan manfaat pada tubuh. Kolesterol membantu tubuh untuk memperkuat jaringan sel dan sebagai bahan dasar pembentukan hormon sehingga organ-organ di dalam tubuh dapat berfungsi optimal. Di dalam tubuh kolesterol dikenal dalam tiga tipe, yaitu:

  • Low-density lipoprotein (LDL). LDL dikenal sebagai kolesterol “jahat” karena jika menumpuk di dalam tubuh dalam jumlah banyak, dapat menimbulkan tumpukan lemak yang keras (plak) yang dapat menyumbat arteri dan pembuluh darah. Kondisi ini dinamakan arteriosklerosis. Apabila makin menumpuk dan menutup pembuluh darah, dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung atau stroke.
  • Trigliserida. Jika jumlahnya di dalam tubuh cukup, trigliserida bermanfaat bagi tubuh untuk diubah menjadi energi. Namun jika jumlahnya berlebihan, dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung dan stroke.
  • High-density lipoprotein (HDL). HDL dikenal sebagai kolesterol “baik”, yang jika kadarnya tinggi di dalam tubuh dapat membantu menghilangkan kolesterol LDL dari pembuluh darah. HDL berperan membawa kolesterol LDL dari arteri untuk kembali ke organ hati, lalu akan dipecah dan dikeluarkan dari dalam tubuh. Makin tinggi kadar HDL di dalam tubuh, maka makin rendah terjadinya risiko penyakit jantung.

Karena dampak buruk kolesterol tinggi di dalam tubuh, maka Anda perlu melakukan pencegahan sejak dini dengan diet rendah kolesterol. Hindari makanan yang mengandung lemak jenuh dan menggantinya dengan makanan yang tinggi HDL seperti salmon, kod, kacang almon, dan sebagainya. Jangan lupa untuk rutin olahraga minimal 30 menit sehari dengan intensitas sedang, seperti aerobik.

Menjaga berat badan tetap ideal dan menghindari rokok serta minuman beralkohol juga penting. Selain itu, Anda perlu rutin memeriksakan kadar kolesterol dengan berpuasa minimal 8 jam sebelumnya (tapi boleh minum air putih).

Jadi, mengantuk merupakan dampak tidak langsung dari peningkatan kolesterol di dalam darah. Namun, tidak berarti bahwa sering mengantuk menandakan kolesterol tinggi. Cara terbaik untuk mengetahui kadar kolesterol Anda adalah dengan melakukan pemeriksaan darah.

[RS/ RVS]

mengantukKolesterolStrokeKolesterol TinggiPenyakit Jantung