Menu
KlikDokter
Icon Search
Icon LocationTambah Lokasi KamuIcon Arrow
HomeInfo SehatDarahMengenal Fungsi Leukosit dan Kadar Normalnya pada Tubuh
Darah

Mengenal Fungsi Leukosit dan Kadar Normalnya pada Tubuh

Tri Yuniwati Lestari, 20 Jul 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Leukosit atau sel darah putih adalah bagian dari sistem kekebalan tubuh. Kenali fungsi, jenis, dan kadar normal leukosit di dalam tubuh melalui artikel berikut.

Mengenal Fungsi Leukosit dan Kadar Normalnya pada Tubuh

Sel darah putih atau leukosit adalah komponen sel darah yang kekurangan hemoglobin, sehingga tidak memiliki warna merah. Dalam tubuh, sel darah putih berfungsi untuk melindungi tubuh dari risiko penyakit infeksi. 

Sel darah ini diproduksi oleh sel induk di sumsum tulang belakang. Sumsum tulang itu sendiri menyimpan sekitar 80-90% sel darah putih. 

Ketika infeksi atau kondisi peradangan terjadi, tubuh kamu akan secara otomatis melepaskan sel darah putih untuk membantu melawan kondisi tersebut.

Artikel berikut akan mengajak kamu mengenal leukosit secara mendalam, mulai dari jenis, fungsi, serta kadar normalnya di dalam tubuh manusia.

Jenis-Jenis Leukosit yang Penting Diketahui 

Leukosit dibagi menjadi beberapa jenis dengan fungsi yang berbeda-beda. Beberapa di antaranya terlibat dalam mengenali benda asing, sedangkan yang lainnya bekerja membunuh bakteri berbahaya dan membuat antibodi untuk melindungi tubuh.

Berikut ini jenis-jenis sel darah putih dan fungsinya bagi tubuh manusia:

1. Neutrofil

Neutrofil adalah jenis sel darah putih yang paling banyak atau dominan di dalah tubuh. Neutrofil merupakan sel pertama dari sistem kekebalan yang merespons serangan bakteri atau virus yang berasal dari luar tubuh.

Sebagai bagian yang merespons pertama kali, neutrofil juga mengirimkan sinyal untuk mengingatkan sel-sel lain dalam sistem kekebalan untuk waspada terhadap serangan benda asing.

Neutrofil adalah sel utama yang ditemukan dalam nanah. Setelah dilepaskan dari sumsum tulang, sel-sel ini hanya hidup sekitar 8 jam. 

Tubuh manusia secara umum menghasilkan sekitar 100 miliar sel neutrofil setiap harinya.

2. Eosinofil

Dijelaskan oleh dr. Dyah Novita Anggraini, eosinofil juga berperan dalam melawan infeksi bakteri. 

Jenis sel darah putih yang satu ini juga memegang peran yang penting dalam merespons infeksi parasit, seperti cacing. Eosinofil berperan pula dalam memicu gejala alergi. 

Bagian sel darah putih ini dapat berlebihan dalam meningkatkan respons imun terhadap sesuatu yang tidak berbahaya. Contohnya, eosinofil mengira serbuk sari sebagai benda asing yang harus dibasmi. Hal ini membuat tubuh mengalami reaksi alergi.

Eosinofil menyumbang tidak lebih dari 5% dari sel darah putih di dalam aliran darah manusia. Meski begitu, konsentrasi eosinofil di saluran pencernaan terbilang cukup tinggi.

3. Basofil

Basofil adalah jensi leukosit yang jumlahnya sangat sedikit, yaitu hanya sekitar 1% dari sel darah putih. Sel-sel ini mungkin paling dikenal, karena perannya dalam asma

Namun, basofil juga kerap dianggap penting dalam meningkatkan respons imun non-spesifik terhadap patogen, yaitu organisme yang dapat menyebabkan penyakit.

Ketika ada rangsangan dari luar yang menyebabkan peradangan dan penyempitan saluran udara, basofil akan melepaskan histamin untuk membantu tubuh melawannya. 

4. Limfosit (B dan T)

Limfosit juga merupakan bagian dari sel darah putih yang terbagi menjadi 2 bagian, yaitu sel B dan sel T. 

Tidak seperti sel darah putih lain yang memberikan kekebalan non-spesifik, sel B dan T memiliki tujuan tertentu.

Limfosit B (sel B) bertanggung jawab atas imunitas humoral. Imunitas humoral adaah respons imun yang melibatkan antibodi. 

Sel B menghasilkan antibodi yang menjadi pengingat terhadap infeksi yang pernah terjadi. Oleh sebab itu, tubuh kamu akan jauh lebih kuat apabila terkena patogen yang sama berulang kali. 

Sel T mengenali penyerbu asing tertentu dan bertanggung jawab membunuhnya secara langsung. Sel T disebut pula dengan sel memori, karena dapat mengingat penyerang setelah infeksi dan merespons dengan cepat apabila infeksi yang sama muncul lagi.

Limfosit B memainkan peran kunci dalam efektivitas banyak vaksin saat ini. Limfosit T, misalnya, punya peran penting dalam membentuk sistem imun tubuh pada orang yang menerima vaksin tuberkulosis dan pertusis.

5. Monosit

Monosit bekerja sebagai pembersih dalam sel darah. Sekitar 5%‒12% sel darah putih dalam aliran darah manusia adalah jenis darah putih ini. 

Fungsi terpenting dari monosit adalah membersihkan sel-sel mati di dalam tubuh.

 

Kadar Normal Sel Darah Putih

Menurut dr. Dyah Novita, kadar normal sel darah putih pada orang sehat adalah sekitar 5000-10.000 per mikroliter darah. 

Meski begitu, dilansir Medical News Today, kadar normal leukosit dapat berbeda pada setiap orang. Hal ini ditentukan oleh usia orang tersebut. 

Berikut adalah kadar normal leukosit berdasarkan usia: 

  • Bayi baru lahir 13.000‒38.000 per mikroliter darah
  • Bayi usia 2 minggu 5.000‒20.000 per mikroliter darah
  • Dewasa 4.500‒11.000 per mikroliter darah

Sementara itu, kisaran leukosit normal untuk ibu hamil pada trimester ke-3 adalah 5.800‒13.200 per mikroliter.

Penyebab Kadar Leukosit Tidak Normal

Ada beberapa hal yang dapat membuat kamu memiliki kadar leukosit tidak normal. Leukosit tidak normal di sini berarti terlalu tinggi atau sangat rendah.

Hal-hal yang dapat menjadi penyebab kadar leukosit terlalu tinggi, misalnya:

  • Penyakit infeksi
  • Kanker, seperti leukemia, limfoma, dan myeloma
  • Peradangan, seperti penyakit radang usus dan gangguan autoimun
  • Trauma, mulai dari patah tulang hingga stres emosional
  • Kehamilan
  • Asma dan alergi
  • Olahraga berat

Sedangkan, kondisi yang dapat menyebabkan jumlah sel darah putih sangat rendah, meliputi:

  • Infeksi parah
  • Kerusakan atau gangguan sumsum tulang, termasuk anemia aplastik, pengambilalihan sumsum tulang akibat kanker, atau kerusakan terkait paparan bahan kimia pada sumsum tulang
  • Penyakit autoimun, seperti lupus
  • Sequestration limpa, di mana sel darah putih terakumulasi di limpa

Artikel lainnya: Sering Ngantuk, Benarkah Akibat Leukosit Rendah?

Untuk mengetahui apakah kamu memiliki kelebihan atau kekurangan sel darah putih, kamu perlu melakukan pemeriksaan di dokter. 

Jika kamu memiliki kadar leukosit yang tidak normal, dokter akan mencoba mencari tahu penyebab utama yang mendasarinya. Selain itu, dokter juga mungkin akan memberikan terapi yang tepat untuk membantu meringankan gejala dan meningkatkan peluang sembuh.

Punya pertanyaan seputar sel darah putih? Ingin berkonsultasi dengan dokter lebih mudah? Kamu bisa memanfaatkan layanan Live Chat 24 jam atau aplikasi KlikDokter.

(NB/JKT) 

Referensi

Very Well. Diakses 2022. Types and Function of White Blood Cells (WBCs)

Medical News Today. Diakses 2022. What to know about white blood cells

Britannica. Diakses 2022. white blood cell

Cleveland Clinic. Diakses 2022. Function of White Blood Cells

Ditinjau oleh dr. Dyah Novita Anggraini

Leukosit