Anemia sel sabit merupakan salah satu jenis penyakit kurang darah yang dapat terjadi pada siapa saja, baik anak maupun orang dewasa. Penyakit ini tergolong berbahaya karena dapat menyebabkan kondisi badan lemas dan sering ngantuk hingga mengakibatkan komplikasi yang mengancam nyawa penderitanya.
Menurut dr. Reza Fahlevi dari KlikDokter, anemia itu sendiri adalah kondisi di mana sel darah merah tidak memiliki cukup hemoglobin sehingga proses peredaran oksigen di dalam tubuh mengalami gangguan. Kondisi ini dapat terjadi akibat berbagai faktor, termasuk kurang zat besi, adanya gangguan pada proses pembuatan sel darah merah, dan lainnya.
“Untuk anemia sel sabit, penyebabnya adalah mutasi gen yang mengakibatkan timbulnya hemoglobin berbeda, yang disebut hemoglobin S atau HBS,” ujar dr. Reza.
Mudahnya, lanjut dr. Reza, sel darah manusia berbentuk bulat dan fleksibel sehingga mudah bergerak melalui pembuluh darah. Pada anemia sel sabit, sel darah merah menjadi kaku dan mudah menempel satu sama lain karena berbentuk seperti bulan sabit.
"Bentuk yang abnormal itu akan membuat sel darah merah mudah menempel satu sama lain pada pembuluh darah kecil. Akibatnya, aliran darah ke bagian-bagian tubuh tertentu jadi terhambat atau bahkan terhenti sehingga dapat menimbulkan berbagai keluhan," lanjut dr. Reza.
Gejala anemia sel sabit
Semua penyakit memiliki gejala dan tandanya masing-masing. Terkait anemia sel sabit, menurut dr. Dyan Mega Inderawati dari KlikDokter, badan lemas dan sering ngantuk memang dapat dicurigai sebagai gejala dari penyakit tersebut.
"Kalau awal-awal, orang yang mengalami penyakit anemia memang cenderung akan merasa badan lemas, mudah capek, dan wajahnya pucat. Ini adalah ciri atau gejala anemia biasa. Pada kasus anemia sel sabit, keluhan-keluhan tersebut biasanya datang dengan gejala penyerta lainnya,” tutur dr. Ega.
Beberapa gejala yang menyertai badan lemas dan sering ngantuk akibat anemia sel sabit, di antaranya:
-
Nyeri hilang dan timbul
Sel darah merah yang saling menempel akibat anemia sel sabit dapat menumpuk dan menyumbat pembuluh darah kecil. Kondisi ini bisa memicu terjadinya rasa nyeri yang hilang timbul.
Gejala nyeri biasanya muncul di dada, perut dan persendian seluruh tubuh. Intensitas dan lama nyeri yang terjadi sangat bervariasi pada setiap penderita.
"Sumbatan pembuluh darah akibat anemia sel sabit juga dapat menyebabkan bengkak yang disertai nyeri pada kaki maupun tangan," ujar dr. Reza.
-
Keterlambatan pertumbuhan
Penderita anemia yang sudah berlangsung menahun biasanya akan mengalami keterlambatan pertumbuhan. Ini karena kekurangan sel darah merah sejak kecil akan menyebabkan tubuh kekurangan oksigen dalam jangka waktu yang lama. Akibatnya, laju tumbuh kembang juga akan mengalami hambatan.
-
Mudah infeksi
Menurut dr. Reza, sel darah merah dengan bentuk bulan sabit juga dapat merusak limpa karena mengganggu aliran darah di organ tersebut.
"Kerja limpa juga semakin berat dalam mengolah sisa-sisa sel darah merah yang mudah pecah. Limpa adalah salah satu organ tubuh yang berfungsi untuk melawan infeksi," jelas dr. Reza.
“Itulah mengapa penderita anemia sel sabit ‘langganan’ untuk mengalami infeksi dibandingkan orang yang tidak mengalami penyakit ini,” pungkasnya.
Badan lemas dan sering ngantuk memang bisa dikaitkan dengan adanya penyakit anemia sel sabit. Oleh karena itu, jika Anda mengalami keluhan-keluhan tersebut, jangan tunda untuk memeriksakan diri ke dokter. Pengobatan dengan cepat dan tepat akan mencegah terjadinya komplikasi. Menyambut Hari Anemia Sel Sabit yang jatuh pada 20 Juni, Anda perlu lebih mengenali penyakit ini agar bisa mencegahnya sejak dini.
(NB/ RVS)