Kesehatan Bayi

Agar Tak Panik, Cari Tahu Arti Warna Kotoran Bayimu

dr. Sepriani Timurtini Limbong, 15 Jul 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Warna kotoran milik bayi jelas berbeda dengan orang dewasa. Lalu, warna seperti apa yang perlu diwaspadai? Yuk, cari tahu artinya!

Agar Tak Panik, Cari Tahu Arti Warna Kotoran Bayimu

Warna feses bayi dapat berbeda-beda setiap harinya. Namun, orang tua tak perlu bingung karena hal ini biasanya bergantung pada usia dan apa yang dikonsumsi si Kecil.

Perlu diketahui bahwa dalam sehari, bayi dapat buang air besar (BAB) lebih dari 5-6 kali, terutama pada anak yang diberikan ASI eksklusif.

Jika bayi baru lahir, biasanya feses cenderung kental, setelah itu bentuknya akan berubah seperti biji. Kondisi ini tergolong normal. 

Begitu juga ketika si Kecil mengeluarkan feses berbuih. Hal ini normal terjadi pada bayi yang banyak mengonsumsi foremilk atau ASI pertama dibandingkan hindmilk atau ASI belakang.

Karena itu, perubahan warna BAB pada bayi umumnya tidak membahayakan. Namun, ada pula kondisi yang bisa menjadi tanda bahaya. Berikut adalah warna feses bayi yang perlu diwaspadai: 

1. Hitam

Warna kotoran bayi yang hitam terjadi pada 24-48 jam setelah lahir. Kotoran bayi yang pertama dan berwarna hitam ini disebut dengan mekonium.

Bentuknya lengket, jumlahnya tidaklah banyak, serta tidak berbau. Mekonium merupakan sisa dari mukus, sel–sel kulit, dan cairan amnion yang terakumulasi sehingga bersifat steril.

Bayi yang mendapatkan ASI akan lebih cepat mengeluarkan mekonium dari dalam tubuhnya dibandingkan dengan bayi yang menerima susu formula. Hal ini karena kandungan ASI—terutama kolostrum—berguna sebagai pencahar alami.

Artikel Lainnya: BAB Bayi Berbusa, Bahayakah?

2. Hijau

Setelah periode mekonium selesai, orang tua akan mendapati warna hijau pada feses bayi. Keadaan ini merupakan masa transisi dan umumnya akan berlangsung 1-5 hari ke depan.

Pada masa transisi ini, saluran pencernaan bayi sudah mulai dapat mencerna ASI dan sisa-sisa mekonium dan bilirubin ikut terbuang.

Semakin bayi sering menyusu, maka semakin cepat pula bilirubin yang berlebih terbuang. Ini dapat membuat bayi tidak terlalu tampak kuning (jaundice).

Warna hijau terang mungkin juga dapat dijumpai apabila si Kecil sering menyusu sebentar-sebentar sehingga banyak mengonsumsi foremilk yang tinggi akan kandungan gula.

Jika si Kecil sudah mulai mengonsumsi makanan padat yang mengandung sayuran hijau seperti bayam, maka tinja yang dihasilkannya pun ikut berwarna hijau.

3. Kuning

Warna pup bayi yang kuning dengan konsistensi yang sedikit encer kadang membuat orang tua panik dan menyangka ini adalah diare. Padahal, kondisi tersebut termasuk normal.

Feses berwarna kuning umum dijumpai pada bayi yang menerima ASI eksklusif, terkadang dialami pula oleh bayi yang diberi susu formula.

Meski umumnya wajar, feses kuning yang keluar terlalu sering dari frekuensi normal dan mengalir terlalu cepat bisa menandakan diare. Bahayanya, diare dapat membuat bayi mengalami dehidrasi. Jadi, segeralah konsultasi dengan dokter anak.

Artikel Lainnya: Ada Gumpalan Putih di BAB Bayi, Apa Penyebabnya?

4. Cokelat Muda

Jika bayi mengonsumsi susu formula, maka warna kotoran yang akan ditemui adalah cokelat muda. Bentuknya seperti selai kacang dan umumnya memiliki bau yang khas.

Berbeda dengan bayi yang menerima ASI, bayi dengan susu formula akan jarang BAB karena kandungan susu formula yang sulit dicerna oleh saluran pencernaan bayi. 

Tak heran jika konsistensi tinja akan lebih lengket dan berwarna lebih gelap.

5. Putih

Apabila warna feses bayi putih, Ini bisa menunjukkan kondisi yang serius. Pasalnya, pup warna putih mengindikasikan bahwa organ hati bayi tidak mampu memproduksi cairan empedu yang cukup.

Penting untuk diketahui, empedu berguna untuk membantu mencerna makanan yang dikonsumsi.

Tinja yang berwarna putih ini tidak hanya dapat muncul saat usia 6 bulan ke atas, melainkan dapat terjadi di usia berapa saja.

6. Merah

Kotoran bayi berwarna merah mengindikasikan adanya darah pada tinja. Penyebabnya bisa karena luka laserasi atau luka terbuka bagian anus.

Munculnya luka tersebut disebabkan oleh konstipasi, diare akibat infeksi bakteri, hingga tertelannya darah di sekitar puting ibu yang lecet. 

Tinja yang berwarna merah juga menandakan reaksi alergi.

Itulah beberapa variasi warna feses bayi yang perlu orang tua ketahui. Jika menemukan warna BAB bayi yang mengarah pada suatu penyakit atau disertai dengan gejala tertentu pada si Kecil, segera periksakan ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.

Apabila ingin berkonsultasi kepada dokter seputar masalah pencernaan bayi, gunakan fitur Live Chat 24 jam. Dapatkan pula informasi menarik lainnya tentang kesehatan bayi dengan mengunduh aplikasi KlikDokter. Yuk, #JagaSehatmu dan keluarga selalu!

[WA]

Kesehatan AnakpencernaanBayiTinja

Konsultasi Dokter Terkait