Kesehatan Bayi

5 Aturan Menjemur Bayi di Pagi Hari

dr. Atika, 21 Agu 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Menjemur bayi bisa mendatangkan manfaat, namun juga berisiko memunculkan penyakit yang tidak ringan. Ketahui aturannya berikut ini.

5 Aturan Menjemur Bayi di Pagi Hari

Selama berabad-abad, sinar matahari telah diketahui dapat bermanfaat untuk pengobatan, termasuk juga aktivitas menjemur bayi yang dipercaya baik untuk kesehatan si Kecil. Bahkan, pengetahuan mengenai sinar matahari mampu membunuh bakteri serta mengatasi gangguan tulang akibat kekurangan vitamin D, kalsium, dan fosfat (riketsia) sudah ada sejak abad ke-19.

Sejak tahun 1958 hingga saat ini, sinar matahari masih dipercaya bermanfaat untuk mengurangi kuning pada bayi baru lahir. Tidak heran, kegiatan menjemur bayi di pagi hari adalah salah satu kebiasaan umum di negara Indonesia yang berlimpah sinar matahari. 

Namun, orang tua tentunya tidak boleh menjemur bayi di pagi hari secara sembarangan. Hal ini mengingat sinar matahari juga telah terbukti menyebabkan serangkaian penyakit kulit yang tidak ringan. 

Manfaat Menjemur Bayi dan Risiko yang Ada di Baliknya

Ketika terpapar oleh sinar matahari, kulit manusia akan terpicu untuk memproduksi vitamin D. Salah satu manfaat utama dari mikronutrien ini adalah untuk kekuatan dan kesehatan tulang. 

Vitamin D akan terbentuk ketika terpapar sinar matahari, dimetabolisme di organ hati dan ginjal menjadi bentuk vitamin D yang aktif.

Sebuah penelitian dari University College of Medical Sciences di New Delhi menunjukkan efektivitas menjemur bayi dalam meningkatkan kadar vitamin D di tubuh. Disebutkan juga bahwa paparan sinar matahari minimal 30 menit per minggu dengan 40 persen area tubuh yang terkena, bisa membantu produksi kadar vitamin D yang cukup ketika bayi berusia 6 bulan.

Penelitian tersebut mengikutsertakan bayi-bayi berusia 6 minggu, yang diikuti hingga mereka berusia 6 bulan. Kesimpulan lain yang juga dihasilkan dari penelitian ini adalah bahwa 90 persen kebutuhan vitamin D bisa terpenuhi dari proses menjemur bayi.

Selain bermanfaat untuk produksi vitamin D, melalui serangkaian proses enzimatik, sinar matahari dapat mengurangi kuning fisiologis pada bayi baru lahir (physiologic jaundice).

Namun, ketika kuning pada bayi terjadi akibat proses penyakit (patologis), misalnya sumbatan kelenjar empedu, tentunya sinar matahari tidak dapat berefek banyak.

Tetapi, paparan sinar matahari bukan berarti tidak memberikan risiko apa pun. Paparan sinar matahari berlebihan dikaitkan dengan beberapa kondisi:

  • Kanker kulit, contohnya melanoma.
  • Kemerahan dan iritasi kulit akibat terbakar sinar matahari.
  • Pada orang yang lebih berumur, sinar ultraviolet berkaitan dengan tanda penuaan dini pada kulit seperti bintik hitam, keriput, dan kulit yang kasar, serta melasma.

Kanker kulit memiliki kaitan yang positif dengan paparan sinar matahari berlebihan. Bahkan, penelitian terbaru menunjukkan bahwa kemungkinan kanker kulit semakin tinggi saat terpapar sinar ultraviolet di usia muda.

Paparan terhadap sinar matahari ketika bayi meningkatkan kemungkinan terjadinya melanoma dan bentuk kanker kulit lain di kemudian hari.

Aturan Menjemur Bayi di Pagi Hari

Waktu yang Tepat untuk Menjemur Bayi (Srisakorn Wonglakorn/Shutterstock)

Tak pelak lagi, cara yang tepat untuk menjemur bayi di pagi hari harus diketahui oleh semua orang tua. Hal ini dilakukan demi mendapatkan manfaat sinar matahari bagi si Kecil, tanpa menimbulkan risiko terjadinya kanker kulit.

Berikut ini beberapa aturan yang dapat menjadi pedoman orang tua ketika menjemur bayi di pagi hari:

1. Hindari Menjemur Bayi Antara Jam 9 Pagi Hingga Jam 4 Sore

Menjemur bayi lebih baik dilakukan antara jam 6 hingga jam 9 pagi, selama 5-30 menit. Sebab, berdasarkan penelitian, pancaran sinar ultraviolet B (UV B) yang paling puncak ada diantara pukul 9 hingga pukul 4 sore.

2. Gunakan Tabir Surya atau Krim yang Mengandung Minimal SPF 15

Penggunaan tabir surya penting dilakukan untuk mencegah penetrasi sinar UV B yang terlalu berlebihan. Paparan sinar UV B yang terlalu dalam bisa memicu luka bakar maupun kanker kulit. Sedangkan untuk menghasilkan vitamin D, cukup dengan paparan UV B tingkat rendah.

Artikel lainnya: Sakit Kuning, Efektifkah Menjemur Bayi Tiap Pagi untuk Mengatasinya?

3. Pilih Krim Tabir Surya yang Tepat dan Aplikasikan dengan Benar

Kiat Memilih Tabir Surya yang Tepat

Tabir surya yang lebih baik adalah yang melindungi dari UV A dan UV B. Untuk anak-anak yang masih memiliki kulit sensitif, tabir surya yang mengandung titanium dioxide atau zinc oxide lebih aman untuk dipilih. 

Aplikasikan tabir surya (minimal SPF 15) pada kulit bayi sekitar 15-20 menit sebelum menjemur. Ulangi pemakaian tabir surya setiap 2 jam bila diperlukan. Tapi ingat, konsultasikan terlebih dahulu penggunaannya pada dokter, ya.

4. Jemur Bayi dengan Tetap Menggunakan Pakaian dan Topi

Pakaian dan topi akan menjadi perisai tambahan bagi sinar ultraviolet, sehingga kadarnya yang sampai ke kulit tidak berlebihan.

5. Berikan Pelindung Bagi Mata Ketika Menjemur Bayi

Sel saraf di retina mata sangat sensitif dan dapat mengalami kerusakan ketika terpapar sinar ultraviolet secara langsung. Untuk itu, jangan lupa memberikan penutup atau pelindung bagi mata bayi ketika menjemur.

Demikianlah beberapa aturan menjemur bayi di pagi hari yang dapat Anda jadikan pedoman sebagai orang tua. Aturan di atas penting untuk diikuti, demi menghindarkan si Kecil dari risiko terjadinya penyakit kulit berbahaya seperti kanker. 

[NP/ RVS]

Kulit BayiSinar MatahariTabir Suryakulitpenyakit kulitBayiKulit sensitifMenjemur Bayi

Konsultasi Dokter Terkait