HomeIbu Dan anakKesehatan AnakTanda-tanda Anak yang Terkena Hemofilia
Kesehatan Anak

Tanda-tanda Anak yang Terkena Hemofilia

dr. Nitish Basant Adnani BMedSc MSc, 23 Des 2017

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Anak mudah mengalami lebam pada tubuh? Hati-hati, hemofilia dapat menjadi salah satu penyebabnya.

Tanda-tanda Anak yang Terkena Hemofilia

Hemofilia merupakan penyakit genetik langka yang memengaruhi kemampuan pembekuan darah. Hemofilia dapat menyebabkan perdarahan terjadi cukup lama setelah cedera. Perdarahan yang terjadi di dalam tubuh, terutama pada lutut, pergelangan kaki, dan siku, dapat memengaruhi organ dan jaringan tubuh.

Sampai saat ini, belum ada penanganan yang dapat sepenuhnya menyembuhkan kondisi ini. Meski demikian, melalui tata laksana yang tepat dan perawatan di rumah, sebagian besar individu dengan hemofilia dapat menjalani pola hidup aktif dan produktif.

Tanda dan gejala hemofilia dapat bervariasi, tergantung pada kemampuan pembekuan yang ada di dalam tubuh. Bila kemampuan pembekuan hanya sedikit menurun, perdarahan yang terus-menerus umumnya muncul hanya setelah cedera atau prosedur pembedahan tertentu. Bila penurunannya cukup berat, individu dapat mengalami perdarahan spontan.

Tanda dan gejala dari perdarahan spontan mencakup:

  • Perdarahan dari luka dan cedera yang berlebih dan tidak memiliki penyebab tertentu, atau setelah operasi atau perawatan gigi.
  • Banyak lebam yang besar dan dalam.
  • Perdarahan yang tidak lazim setelah vaksinasi.
  • Nyeri, bengkak, atau rasa kencang pada persendian.
  • Darah pada urine atau feses.
  • Mimisan tanpa penyebab yang diketahui.
  • Rewel yang tidak dapat dijelaskan pada anak-anak.

Selanjutnya

Selain itu, orang tua juga harus dapat mengenali kondisi kegawatan yang berkaitan dengan hemophilia. Hal ini penting, agar orang tua mengetahui kapan harus segera berkunjung ke fasilitas kesehatan.

Berikut ini tanda dan gejala gawat darurat dari hemofilia:

  • Nyeri, bengkak, atau rasa hangat yang tiba-tiba pada persendian besar, seperti lutut, siku, pinggul, punggung, serta otot-otot lengan dan tungkai.
  • Perdarahan dari cedera tertentu, terutama bila mengalami hemofilia yang berat.
  • Nyeri kepala yang berkepanjangan.
  • Muntah berulang.
  • Rasa lelah yang berlebih.
  • Rasa nyeri pada leher.
  • Pandangan ganda.

Lantas kapan seseorang mulai dicurigai mengalami hemofilia? Perdarahan yang berkepanjangan setelah sirkumsisi (sunat) dapat merupakan salah satu tanda pertama dari hemofilia pada anak laki-laki.

Mudah lebam saat anak mulai merangkak atau berjalan juga dapat menjadi salah satu tanda yang kemudian mengarah ke diagnosis tersebut. Episode perdarahan pertama umumnya terjadi pada saat anak berusia 2 tahun.

Bila anak mudah mengalami lebam, segeralah berkonsultasi dengan dokter. Selain itu, bila anak mengalami perdarahan berat yang tidak dapat berhenti setelah terjadi cedera, segeralah berobat ke unit gawat darurat.

Hemofilia memang tidak dapat sepenuhnya sembuh. Namun dengan penanganan yang tepat dan pengetahuan yang mumpuni, individu dengan kondisi ini tetap dapat menjalani aktivitas dengan baik.

[BA/ RVS]

AnakGejala HemofiliaHemofilia

Konsultasi Dokter Terkait