Pernahkah Anda memberikan susu rasa buah kepada buah hati Anda? Si Kecil pasti menyukai rasanya yang manis. Tapi apakah susu jenis ini baik untuk kesehatannya?
Dalam falsafah nutrisi “empat sehat lima sempurna” – yang kini sudah disempurnakan menjadi Pedoman Gizi Seimbang – susu memiliki peran yang penting. Asupan ini memang banyak manfaatnya, khususnya untuk anak. Selama enam bulan pertama, bayi diberi air susu ibu (ASI) untuk pemenuhan kebutuhan gizinya. Hal tersebut dilanjutkan hingga usia 2 tahun dengan tambahan MPASI.
Setelah usia 2 tahun, umumnya anak akan dikenalkan pada produk susu lain, seperti susu sapi atau susu kedelai. Untuk produk susu tersebut, saat ini banyak pilihan yang tersedia, seperti susu UHT dan susu bubuk, serta disajikan dengan beragam rasa yang digemari anak seperti buah-buahan.
Bolehkah memberi susu rasa buah pada anak?
Sebenarnya, tidak ada aturan khusus apakah susu rasa buah disarankan atau tidak untuk diberikan pada anak. Namun, yang perlu menjadi perhatian sebelum memberikan susu dengan rasa buah adalah kandungan gula di dalamnya.
Produk susu dengan rasa buah biasanya menggunakan perisa artifisial (buatan) untuk menambah rasa dalam susu, seperti perisa stroberi atau vanila. Sementara untuk anak, seharusnya sedapat mungkin penggunaan perisa buatan seperti itu dibatasi.
Selain itu, susu dengan rasa buah umumnya memiliki rasa manis yang kuat. Hal ini akan membuat anak cenderung “ketagihan” dan lebih menyukai susu dibandingkan makanan berat.
Bila menjadi kebiasaan, ini akan memicu terjadinya obesitas atau kelebihan berat badan pada anak dan akan menyebabkan timbulnya berbagai masalah kesehatan saat ia dewasa nanti. Minuman yang terlalu manis pun akan membuat si Kecil lebih menghindari makan buah asli karena rasa manisnya yang berbeda dengan rasa buah asli.
Tips memberikan susu rasa buah pada anak
Lantas, apakah susu dengan rasa buah sama sekali tidak boleh? Tentu tidak. Anda tetap dapat memberikan susu dengan rasa buah kepada anak, dengan beberapa catatan berikut:
-
Pilih yang kandungan gulanya paling rendah
Setiap susu dengan rasa buah pasti mengandung gula simpleks (gula sederhana). Di antara berbagai jenis susu rasa buah, pilihlah yang kandungan gulanya lebih sedikit dibanding yang lainnya.
Batas aman asupan gula untuk anak adalah sekitar 3-4 sendok teh atau kurang lebih 12-16 gram per hari. Jangan sampai asupan gulanya melebihi batas tersebut.
-
Atur frekuensi minum susu rasa buah
American Academy of Pediatrics menyarankan agar anak di atas 1 tahun minum 2 gelas susu per hari dan anak 2-3 tahun minum kira-kira 2,5 gelas susu per hari.
Bila melebihi batas tersebut, anak akan menolak untuk makan makanan berat karena sudah merasa kenyang. Selain itu, jumlah tersebut sudah memenuhi kebutuhan mikronutrien dari susu seperti kalsium.
-
Selingi dengan susu tanpa penambah rasa
Bila anak sudah terbiasa mengonsumsi susu rasa buah, tak ada salahnya bila Anda sesekali memberikan susu tawar yang dicampur dengan buah.
Misalnya, dari dua kali minum susu, satu kali Anda berikan susu rasa buah, satu kali Anda berikan smoothies yang terbuat dari susu sapi segar dengan potongan buah asli. Bila dilakukan dengan konsisten, anak akan mulai mengenali dan menyukai buah yang asli.
-
Imbangi dengan produk turunan susu lainnya
Kalsium atau vitamin D tidak hanya terdapat dalam susu. Anda dapat memberikan produk olahan susu lainnya seperti yoghurt atau keju. Dengan demikian, frekuensi minum susu rasa buah bisa dibatasi dan kebutuhan kalsium anak tetap terpenuhi.
Pemberian susu rasa buah pada anak memang masih memiliki pro dan kontra. Namun, selama Anda memberikannya dengan penuh pertimbangan dan diimbangi dengan pola makan yang sehat, anak tetap akan mendapat nutrisi yang ia perlukan dan tumbuh dengan optimal.
[MS/ RVS]