Kesehatan Anak

Panduan Memberikan Camilan pada Anak

dr. Atika, 13 Des 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Makan camilan adalah salah satu hobi anak-anak. Jangan biarkan mereka kalap dan berakhir dengan kondisi obesitas. Baca panduannya di sini!

Panduan Memberikan Camilan pada Anak

Jam camilan tentunya menjadi momen bagi anak untuk mengonsumsi makanan ringan favoritnya. Tapi, ketahuilah bahwa konsumsi camilan yang ‘kebablasan’ dapat berakibat kurang baik pada anak! Mulai dari risiko kebiasaan makan yang kurang sehat, masalah gigi, hingga obesitas.

Oleh sebab itu, sebaiknya Anda memberikan perhatian lebih untuk jam makan yang satu ini. Usahakan untuk memberikan camilan yang sehat buat anak. Hal ini termasuk salah satu investasi dalam menjaga kesehatan si Kecil.

Anda bingung dalam memilih camilan sehat untuk anak Anda? Jangan khawatir, berikut adalah tips memberi camilan pada anak-anak:  

1. Pastikan Camilan Mengandung Zat Gizi yang Bermanfaat

Sekalipun sifatnya hanya camilan, pilihlah makanan yang bergizi dan mendatangkan manfaat bagi tubuh anak.

Mengingat ada berbagai zat gizi, maka ada bermacam-macam pula camilan sehat yang bisa diberikan untuk anak. Berikut beberapa di antaranya:

  • Karbohidrat: roti, pasta, ubi, jagung, arem-arem, serealia yang terbuat dari gandum.
  • Protein: telur rebus, bubur kacang hijau.
  • Buah dan sayur: potongan buah atau sayur, seperti potongan apel, pir, wortel, brokoli.
  • Produk susu: potongan keju, yoghurt.

Masih banyak lagi contoh makanan sehat yang bisa dijadikan camilan buat anak. Akan semakin baik jika Anda bisa menyediakan camilan yang mengandung kombinasi berbagai zat gizi di atas.

2. Hindari Kandungan Karbohidrat Sederhana yang Berlebihan

Penting juga untuk memastikan camilan tersebut tidak mengandung gula sederhana yang berlebihan.

Cara mengetahuinya cukup mudah. Anda dapat mencermati dari rasanya yang terlalu manis, kandungan gula pasir yang berlebihan, hingga adanya tepung sebagai salah satu bahan pembuatnya.

Karbohidrat sederhana yang berlebihan kurang baik untuk pengaturan gula darah di masa depan. Selain itu, camilan manis seperti ini dapat menyebabkan anak kurang berselera untuk makan berat selanjutnya.

Selain itu, masalah gigi berlubang dan obesitas juga dapat bermula dari jenis camilan ini.

3. Batasi Camilan yang Mengandung Tinggi Garam dan Lemak Jenuh 

Camilan berupa fast food sering kali sangat menggiurkan bagi anak. Rasa gurih pada fast food membuatnya sulit ditolak oleh siapa pun, termasuk anak-anak.

Sayangnya, di balik rasa nikmat fast food terkandung cukup banyak kelemahan dari sisi kandungan gizi. Oleh sebab itu, makanan cepat saji bukanlah camilan yang menyehatkan untuk anak.

Artikel Lainnya: Si Kecil Tidak Suka Ngemil, Orang Tua Perlu Paksa?

Umumnya fast food mengandung garam yang sangat tinggi. Ketika anak terbiasa ngemil makanan yang tinggi garam hingga dewasa, maka akan muncul risiko hipertensi.

Selain itu, fast food memiliki kandungan lemak yang cukup tinggi, namun tidak dibarengi asupan serat yang sesuai.

Apalagi makanan cepat saji digoreng dalam suhu tinggi dan minyak yang berlimpah. Kandungan lemak jenuhnya sudah pasti kurang baik untuk kesehatan jangka panjang, salah satunya memicu obesitas dan penyakit jantung.

4. Tepat Dalam Hal Waktu

Dalam memberikan camilan sehat untuk anak, perhatikan juga waktunya. 

Jika diberikan terlalu dekat jam makan utama, maka akan menyebabkan anak merasa kenyang. Akhirnya anak menolak untuk mengonsumsi makanan utama. Padahal, makanan utama menjadi asupan energi dan nutrisi penting bagi tubuhnya.

Artikel Lainnya: Tips Ajari Anak untuk Cermat Memilih Jajanan

Cara menyiasatinya bisa dengan memberikan camilan dengan jarak waktu kira-kira 2 jam sebelum jam makan berat berikutnya. Pemberian jarak waktu ini akan memberikan kesempatan untuk pengosongan lambung dan rasa lapar akan muncul secara alami. 

Tips ini juga dapat menjadi fondasi kebiasaan makan sehat pada anak, yaitu makan ketika tubuh sudah merasa lapar.

5. Berikan dalam Porsi yang Sesuai

Dalam satu hari Anda bisa memberikan camilan hingga 2-3 kali untuk si Kecil. Yang terpenting, Anda memberikan camilan dengan pemberian jarak waktu dari jam makan berikutnya.

Porsi camilan akan sangat bergantung pada usia, jenis kelamin, dan aktivitas yang dilakukan anak. 

Rata-rata Anda bisa memberikan camilan dengan kandungan maksimal 100 kalori dalam setiap kali makan. Nah, agar lebih sesuai dengan kebutuhan anak, Anda bisa coba menggunakan kalkulator kalori.

Itu dia tips dalam memberikan camilan sehat buat anak. Anda bisa memaksimalkan momen pemberian camilan ini, agar lebih bermanfaat untuk tubuh si Kecil. 

Punya kesulitan terkait mendisiplinkan anak untuk makan makanan sehat? Anda dapat berkonsultasi kepada dokter lewat fitur Tanya Dokter di aplikasi Klikdokter.

[WA]

AnakCamilan

Konsultasi Dokter Terkait