Kesehatan Anak

Latih Kecerdasan Otak Anak dengan Permainan Puzzle

dr. Devia Irine Putri, 03 Jul 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Ingin melatih kecerdasan otak anak dengan cara yang lebih menyenangkan? Cobalah permainan puzzle! Ini ragam manfaat manfaat bermain puzzle bagi kesehatan otak anak.

Latih Kecerdasan Otak Anak dengan Permainan Puzzle

Mainan bongkar pasang atau puzzle adalah permainan edukatif yang telah ada sejak abad ke-18. Permainan ini masih eksis hingga saat ini, karena terbukti dapat melatih kecerdasan otak anak!

Manfaat puzzle untuk melatih kecerdasan otak anak bahkan telah terbukti lewat berbagai studi. Disebutkan bahwa permainan yang satu ini ternyata dapat menstimulasi kedua bagian otak, sehingga dapat mengasah berbagai fungsinya dengan optimal.

 

Manfaat Bermain Puzzle untuk Anak

Berikut ini adalah beberapa manfaat permainan puzzle untuk kesehatan otak anak:

1. Melatih Memori

Bermain puzzle membantu anak memahami dan mengikuti instruksi dalam mencapai suatu tujuan. 

Permainan ini pun dapat melatih memori, karena anak akan mencoba untuk mengingat kembali potongan gambar, pola, atau kata-kata agar bisa sesuai satu dengan lainnya.

2. Mengasah Keterampilan Visuospasial

Sebuah studi dari Universitas Chicago di Amerika Serikat pada tahun 2011 menemukan bahwa manfaat bermain puzzle yang rutin pada anak balita adalah meningkatkan kemampuan keterampilan visuospasial.

Keterampilan visuospasial adalah suatu skil yang berhubungan dengan persepsi dan hubungan-hubungan ruang.

Kemampuan ini dapat terasah dengan bermain puzzle, karena anak dituntut untuk mengenal dan memahami bentuk, ukuran, warna, serta ruang.

3. Mengasah Keterampilan Motorik Halus

Saat bermain puzzle, anak diminta untuk memasang atau memindahkan potongan kecil atau besar, melingkari huruf atau kata-kata, memutar kenop, atau memasukkan potongan gambar ke dalam lubang tertentu yang sesuai.

Semua aktivitas tersebut akan mengasah keterampilan motorik halus, yang sangat diperlukan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

Mengembangkan keterampilan ini sejak dini akan memudahkan anak saat belajar menulis, menggambar, dan bermain instrumen musik.

Artikel Lainnya: 5 Manfaat Mengejutkan Bermain Puzzle untuk Anak

4. Melatih Koordinasi Mata dan Tangan

Baik puzzle bergambar, teka-teki silang, bentuk yang cocok atau tidak cocok, semuanya membutuhkan koordinasi antara mata dan tangan.

Melalui permainan puzzle, kemampuan anak untuk menghubungkan apa yang dilihat oleh mata dan bagaimana tangan berespons terhadap hal itu akan terasah dengan baik.

5. Melatih Keterampilan Sosial

Ada banyak jenis puzzle yang membutuhkan kerja sama dengan orang lain untuk memecahkan kerumitannya.

Hal ini akan mendorong anak untuk bekerja dan bermain bersama-sama, baik dengan orang tua ataupun teman sebayanya.

Memainkan puzzle dalam kelompok akan membantu anak memahami apa artinya kesabaran dan kerja sama, serta belajar mengetahui gilirannya.

6. Mengasah Kemampuan Memecahkan Masalah

Setiap puzzle memiliki tujuan yang jelas untuk dicapai. Tujuan itu dapat berupa sebuah gambar yang utuh, berhasil mencocokkan semua bentuk, atau melengkapi teka-teki silang.

Saat anak mulai bermain puzzle, ia akan melihat bahwa ada langkah-langkah yang perlu diambil untuk menyelesaikannya.

Dari sini, anak belajar untuk bisa memecahkan masalah yang dihadapinya dengan pola berpikir kreatif.

7. Meningkatkan Rasa Percaya Diri

Permainan puzzle dapat memberikan dorongan pada anak-anak untuk menyelesaikan dan mencapai sebuah tujuan.

Secara tak langsung, hal tersebut memberikan dorongan pada si Kecil untuk lebih percaya diri dalam mengatasi berbagai tantangan.

Artikel Lainnya: 9 Jenis Kecerdasan Anak dan Cara Mengembangkannya

Jenis Permainan Puzzle Sesuai Usia Anak

Pada dasarnya, puzzle adalah segala jenis permainan yang memiliki dua ciri utama: dirancang untuk menghibur dan ada solusi yang jelas.

Untuk mendapatkan solusinya, dibutuhkan kemampuan berpikir serta strategi untuk memecahkan masalah.

Selama ini mungkin yang Anda kenal hanyalah jigsaw puzzle, yaitu puzzle yang terdiri dari potongan-potongan kecil yang disatukan menjadi suatu gambar yang utuh.

Namun sebenarnya, puzzle memiliki banyak variasi. Sebagai contoh adalah kubus rubik, scrabble (permainan menyusun kata), sudoku (teka-teki logika dengan angka), teka-teki silang, dan lainnya.

Agar tidak salah, berikut ini beberapa pilihan puzzle anak berdasarkan usia:

  • 0-3 Tahun

Anda bisa memulainya dengan puzzle dua dimensi yang memiliki potongan-potongan besar atau puzzle balok.

Puzzle berpotongan besar akan membantu si Kecil memegang dan menyusunnya dengan mudah. Seiring bertambahnya usia, Anda bisa memilih puzzle yang berukuran lebih kecil, yaitu sekitar 8-20 potongan.

  • 4-8 tahun

Saat anak sudah memasuki usia sekolah, Anda bisa mengenalkannya dengan jenis puzzle yang ukurannya lebih kecil, tiga dimensi, atau variasi puzzle lain sesuai minat si Kecil.

Artikel Lainnya: Tips Asah Kecerdasan Majemuk Anak saat Libur Sekolah

Tips Bermain Puzzle untuk Anak

Agar manfaat bermain puzzle bisa didapat dengan maksimal, berikut ini beberapa tips yang bisa Anda lakukan:

  • Pilihlah Puzzle Sesuai Usia

Saat bermain puzzle, pastikan Anda memilih jenis puzzle sesuai dengan usia anak. Selain itu, pilihlah juga puzzle dengan gambar yang sederhana dan mudah ditangkap si Kecil. Tujuannya, agar si Kecil memiliki rasa percaya diri untuk bisa menyelesaikannya.

  • Pilih Subjek yang Disukai

Anda bisa memilih gambar puzzle yang sesuai dengan kesukaan si Kecil. Misalnya, dengan tema binatang atau tokoh kartun kesukaannya.

Dengan demikian, si Kecil akan lebih termotivasi untuk menyusun potongan-potongan puzzle tersebut.

  • Atur Waktu

Idealnya, permainan mengasah otak dilakukan dengan durasi 30-40 menit setiap hari. Jika terlalu lama, anak akan cenderung jenuh, bosan dan enggan untuk bermain di kemudian hari.

Artikel Lainnya: Mendeteksi Autisme pada Anak Melalui Permainan

  • Berikan Contoh

Apabila si Kecil belum terbiasa atau merasa kesulitan saat bermain puzzle, jangan sungkan untuk memberikan contoh.

Jelaskan dengan bahasa yang mudah dipahami saat Anda memberikan contoh. Dengan demikian, si Kecil bisa belajar memahami instruksi dan melihat apa yang seharusnya dilakukan.

  • Berikan Pujian

Jika si Kecil berhasil menyelesaikan sebuah puzzle, berikan pujian atau kata-kata yang positif. Sebaliknya, jika si Kecil belum berhasil, beri dorongan atau motivasi agar ia tidak tidak mudah menyerah dan putus asa.

Manfaat bermain puzzle sebenarnya tak hanya sebatas untuk melatih kecerdasan otak anak. Permainan ini juga dapat digunakan untuk mengisi quality time Anda bersama si kecil, agar ikatan atau bonding dapat lebih terjalin.

Masih punya pertanyaan mengenai manfaat bermain puzzle? Atau, Anda ingin mengetahui permainan mengasah otak anak yang lainnya? Tak perlu ragu untuk berkonsultasi langsung pada dokter melalui LiveChat 24 jam di aplikasi KlikDokter.

(NB/AYU)

kecerdasanOtakTumbuh kembangPuzzlekecerdasan otak anak

Konsultasi Dokter Terkait