Kesehatan Anak

Gigi Anak Terlambat Tumbuh, Haruskah Khawatir?

drg. Wiena Manggala Putri, 19 Mar 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Gigi anak yang terlambat tumbuh bikin orang tua kepikiran. Apa sih penyebabnya? Haruskah orang tua khawatir? Cari jawabannya di sini!

Gigi Anak Terlambat Tumbuh, Haruskah Khawatir?

Biasanya, para orang tua akan merasa khawatir jika belum ada tanda-tanda pertumbuhan gigi anak. Rasa cemas pun menggelayuti kalau-kalau ada hambatan pertumbuhan pada tubuh si Kecil. Anda juga mengalaminya? Coba baca dulu informasi berikut.

Sekilas tentang Pertumbuhan Gigi

Pada umumnya, setiap manusia akan mengalami dua fase pertumbuhan gigi, yaitu gigi susu dan gigi permanen. Gigi susu pada anak, mulai tumbuh sekitar usia 6 bulan hingga 1 tahun. Gigi susu akan tumbuh lengkap saat mereka berusia 3 tahun.

Kemudian, ketika anak menginjak usia 6 tahun, gigi susu tersebut satu per satu akan digantikan dengan gigi permanen hingga berusia 12 tahun.

Akan tetapi, kecepatan pertumbuhan gigi tersebut tidak mutlak waktunya sama. Kadang kala, ada yang sesuai dengan waktu tersebut, tapi ada pula yang lebih cepat atau bahkan lebih lambat.

Gigi permanen dikatakan lebih sering mengalami gangguan pada proses tumbuhnya dibandingkan dengan gigi susu. Lantas kalau begitu, mengapa gigi susu terlambat tumbuh?

Penyebab Gigi Anak Terlambat Tumbuh

Gangguan pada proses tumbuh kembang gigi susu maupun gigi permanen dapat memengaruhi waktu munculnya gigi di permukaan gusi (erupsi gigi). Variasi waktu erupsi gigi, baik gigi susu maupun permanen, bisa disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu lokal dan sistemik.

Karena saling berkaitan, bila terjadi keterlambatan erupsi gigi susu, pertumbuhan gigi permanen juga akan ikut terlambat.

Faktor lain yang menyebabkan terlambat erupsinya gigi, antara lain adanya gangguan pada proses tumbuh kembang, trauma, faktor nutrisi atau penyakit serius (sistemik) tertentu.

Artikel lainnya: Anak Demam karena Tumbuh Gigi, Mitos atau Fakta?

Dalam beberapa kasus, gigi yang terlambat tumbuh pada anak dapat berasal dari gen orang tua yang diwariskan. Jadi, jika Anda mendapatkan gigi pertama lebih lambat dari rata-rata, ada kemungkinan bahwa bayi Anda juga akan memiliki hal yang sama.

Beberapa kondisi genetik, seperti amelogenesis imperfecta, dan odontodysplasia regional, dapat menyebabkan gigi erupsi terlambat. Pertumbuhan gigi yang tertunda juga bisa menjadi gejala kekurangan gizi dan kekurangan vitamin atau mineral, terutama kalsium dan vitamin D.

Namun, jika gigi Anda terlambat tetapi tidak ada masalah medis atau perkembangan terkait lainnya, Anda mungkin tidak perlu khawatir tentang bayi Anda. Gigi kemungkinan besar akan tumbuh tanpa masalah.

Dalam kasus lain, keterlambatan tumbuh gigi dapat menjadi gejala adanya masalah kesehatan. Bayi yang lahir prematur atau memiliki berat badan lahir rendah bisa mengalami keterlambatan pada pertumbuhan giginya.

Selain itu, apabila gigi permanen belum juga tumbuh hingga anak beranjak remaja (12-14 tahun), Anda harus mewaspadai kondisi hypodontia. Ini adalah kondisi terhentinya pertumbuhan gigi di gigi susu. Hypodontia disebabkan oleh kelainan genetik.

Artikel lainnya: Gigi Tidak Tumbuh meski Sudah Besar? Kenali Kondisi Hypodontia

Gigi Anak Terlambat Tumbuh, Waspada Gangguan Permanen Berikut!

Keterlambatan pertumbuhan gigi bisa terjadi secara lokal atau menyeluruh dengan melibatkan satu atau beberapa gigi. Kondisi ini bisa disebabkan oleh trauma atau kelainan pada gigi itu sendiri.

Yang perlu diwaspadai, keterlambatan erupsi gigi lokal akibat trauma pada gigi susu dapat menimbulkan gangguan erupsi gigi permanen, yaitu:

  1. Ankilosis

Ankilosis awalnya terjadi karena adanya trauma atau infeksi kronis yang mengiritasi jaringan periodontal di daerah akar gigi. Akibatnya, jaringan periodontal, sel epitel di sekitar gigi, dan juga lapisan sementum pada akar mengalami kerusakan.

Kondisi ini menyebabkan terjadinya penempelan atau penyatuan dari akar gigi dengan tulang alveolar. Selain itu, ankilosis pada gigi susu dapat menyebabkan keterlambatan erupsi gigi permanen.

Artikel lainnya: Anak Mengeluh Sakit Gigi? Bisa Jadi Ini Penyebabnya

  1. Dilaserasi

Kondisi ini terjadi akibat trauma selama proses tumbuh kembang gigi, berupa pukulan. Bisa juga terjadi karena gigi depan terdorong ke dalam dan menekan benih gigi permanen di bawahnya yang sedang tumbuh.

Dilaserasi biasanya membuat akar gigi yang ujungnya terlihat bengkok. Akibatnya, pertumbuhan gigi tersebut pun terhambat.

  1. Konkresensi

Anomali ini disebabkan akibat adanya trauma pada daerah yang kehilangan tulang interseptal yang disertai gigi berjejal (crowding). Konkresensi bisa juga terjadi karena adanya radang kronis pada jaringan periapikal gigi.

Akibatnya, bagian sementum gigi menyatu, yang menyebabkan kedua gigi tersebut tertanam di dalam tulang alveolar. Hal inilah yang menyebabkan keterlambatan erupsi gigi permanen.

Artikel lainnya: 7 Masalah Gigi dan Mulut yang Sering Dialami Anak-Anak

  1. Kista Erupsi

Biasanya kista erupsi terlihat seperti ada pembengkakan pada gusi yang tidak bergigi akibat penebalan jaringan.

Kemungkinan besar hal ini terjadi akibat dari adanya trauma pada jaringan lunak selama melakukan pengunyahan. Karena adanya penebalan jaringan pada gusi, maka terjadilah keterlambatan erupsi.

  1. Kehilangan Gigi Susu Terlalu Dini

Kondisi yang satu ini antara lain disebabkan oleh trauma, pencabutan gigi susu akibat karies, atau letak benih gigi yang salah. Jika gigi susu tanggal sebelum waktunya, benih gigi tetap memasuki tahap pra-erupsi. Hal ini dapat menyebabkan keterlambatan erupsi gigi permanen.

Artikel lainnya: 5 Masalah Kesehatan Gigi yang Sering Dialami Anak

Keterlambatan erupsi gigi terjadi pada banyak gigi atau bahkan secara keseluruhan. Faktor penyebabnya pun bisa berbeda-beda, antara lain:

  1. Adanya gangguan endokrin. Misalnya, anak berada dalam kondisi hipotiroid, hipoparatiroid, dan hipoptituarism.
  2. Adanya gangguan nutrisi seperti kekurangan protein, vitamin D, kekurangan kalsium, dan fosfor.
  3. Penyakit sistemik yang juga dapat menyebabkan keterlambatan erupsi gigi secara menyeluruh, seperti:
  • Hemifacial hyperthropy dan odontomaxillary dysplasia
  • Cleidocranial dysplasia
  • Down Syndrome
  • Achondroplastic dwarfism
  • Tricho-Dento-Osseus-Syndrome (TDO)
  • PycnodisostosisPtituitary gigantism

Apabila pertumbuhan gigi anak Anda terlambat, jangan lekas panik. Lebih baik, diskusikan hal ini lebih lanjut pada dokter anak atau dokter gigi. Cari tahu info seputar kesehatan gigi lainnya di aplikasi KlikDokter.

[HNS/RPA]

AnakGigi dan Mulut

Konsultasi Dokter Terkait