Kesehatan Anak

Cara Aman Turunkan Berat Badan untuk Anak Kegemukan

Ayu Maharani, 13 Des 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Anak kegemukan rentan terkena penyakit. Temukan cara yang aman untuk menurunkan berat badan mereka.

Cara Aman Turunkan Berat Badan untuk Anak Kegemukan

Ketika anak masih balita, tubuh gempalnya terasa begitu menggemaskan. Tapi, ketika usia si Kecil makin bertambah, rasa gemas tersebut pun berubah menjadi sebuah kekhawatiran. Sebab, berat badan si Kecil tidak lagi terkontrol alias sudah kegemukan.

Setelah membaca berbagai referensi, Anda jadi tahu bahwa kegemukan merupakan awal dari segala macam penyakit kronis di kemudian hari. Atas dasar itu, bantulah si Kecil untuk menurunkan berat badan, sehingga ia bisa terbebas dari ancaman gangguan kesehatan.

Dilansir dari WebMD, berikut adalah cara aman yang bisa diterapkan untuk membantu menurunkan berat badan anak yang kegemukan:

1. Tentukan berat badan yang ingin dicapai

Berbeda dengan orang dewasa, anak seharusnya tidak benar-benar menurunkan berat secara ekstrem. Sebab, mereka masih dalam masa pertumbuhan yang tetap memerlukan banyak pasokan gizi.

Oleh karena itu, konsultasikan kepada dokter tentang berat badan yang sesuai dengan usia anak Anda. Misalkan, targetnya adalah si Kecil sebisa mungkin kehilangan 1 kg setiap minggu, hingga bisa berhenti di angka yang sudah ditetapkan. Dengan cara ini proses penurunan berat badan akan menjadi konkret dan terarah.

2. Hindari suplemen penurun berat badan

Hindari menerapkan metode diet tertentu atau pemberian suplemen penurun berat badan pada anak. Hal tersebut hanya boleh dilakukan apabila di bawah pengawasan dokter atau ahli gizi.

Pasalnya, tak semua metode diet atau obat penurun berat badan aman dikonsumsi oleh anak. Bahkan, dengan diet atau obat yang tidak tepat, anak mungkin tidak akan mendapatkan nutrisi dan kalori yang dibutuhkan untuk proses tumbuh kembangnya. Ditambah lagi, mengajarkan banyak diet terlalu dini bisa membuat anak menjadi picky eater, yang kurang baik untuk pola makan dan kesehatannya di masa mendatang.

Selanjutnya

3. Pola makan seimbang dan sehat bersama-sama

Daripada membiarkan anak melakukannya sendiri, akan lebih baik bila gaya hidup sehat dan pola makan seimbang diterapkan oleh seluruh anggota keluarga. Hal ini bisa memotivasi anak, sehingga dirinya bisa terus terbawa hingga terbiasa dengan kebiasaan sehat. Lagi pula, anak-anak biasanya belajar dari kebiasaan orang tuanya. Jadi, penting bagi orang tua untuk memberi contoh yang baik untuk buah hatinya.

4. Mulailah secara bertahap

Daripada dilakukan sekaligus, mulailah dengan satu atau dua kebiasaan dulu setiap minggunya, yaitu:

  • Tukar minuman manis seperti jus kemasan dan soda dengan air putih atau susu rendah lemak.
  • Pastikan bahwa anak Anda makan sarapan yang sehat. Makan pagi dengan biji-bijian dan protein utuh, seperti sepotong roti gandum utuh dengan selai kacang akan membantunya merasa kenyang, sehingga dia tidak akan makan berlebihan di siang hari.
  • Ganti roti putih dan nasi putih dengan roti gandum utuh dan beras merah atau cokelat.
  • Cobalah untuk tidak makan di restoran cepat saji lebih dari sekali seminggu.
  • Beli lebih banyak buah, sayuran, dan camilan sehat lainnya. Hindari membeli banyak camilan keripik, kue, dan permen. Jika Anda tidak menyediakannya di rumah dan tidak memberi uang jajan berlebihan saat pergi ke sekolah, mereka tidak akan mengonsumsi makanan berkalori tinggi yang Anda larang.
  • Dan, awasi juga porsi makannya. Piring dan gelas besar mendorong makan lebih banyak, jadi bisa saja Anda pengganti piring dan gelasnya dengan makannya dengan ukuran yang lebih kecil.

Selanjutnya

5. Usahakan selalu makan bersama

Untuk sementara waktu, hindari membiarkan anak makan sendirian supaya ia tidak “kebablasan” dan keasyikan menelan makanan. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang selalu makan bersama keluarganya memiliki kemungkinan 20 persen lebih rendah untuk mengonsumsi makanan yang tidak sehat, dan 12% lebih kecil risikonya untuk terkena obesitas atau kegemukan.

6. Perbanyak buah dan sayur

Anak-anak membutuhkan 1 hingga 3 cangkir sayuran dan 1 hingga 2 cangkir buah setiap hari. Dalam hal ini, berikut strategi yang bisa diterapkan:

  • Minta anak memilih sendiri sayur dan buah favorit mereka
  • Buatlah smoothie buah segar untuk sarapan atau camilan
  • Sajikan buah atau sayuran setiap kali makan, misalnya sajikan serealia dengan buah beri, atau masukkan salad sayuran ke dalam roti gandum isi
  • Ketika membuat pasta, ganti saus daging dengan saus yang terbuat dari sayuran.

7. Lebih aktif bergerak

Para ahli mengatakan, anak-anak membutuhkan 60 menit aktivitas fisik setiap hari. Jika anak belum memenuhi kebutuhan tersebut, Anda dapat membantu mereka mencapainya dengan cara:

  • Buatlah olahraga tamasya keluarga
  • Berjalan-jalan, naik, atau bersepeda bersama-sama setiap minggu
  • Lakukan juga permainan olahraga, seperti sepak bola, berenang, dan menari jika si Kecil suka
  • Dorong dia untuk menghabiskan waktu di luar rumah daripada di depan TV atau layar komputer.

Meski tampak sederhana, cara di atas telah terbukti efektif dalam membantu menurunkan berat badan anak yang kegemukan. Oleh sebab itu, cobalah untuk mulai menerapkannya dari sekarang, dan lakukan secara konsisten alias berkelanjutan. Dengan demikian, berat badan si Kecil akan mulai berkurang hingga akhirnya mencapai rentang ideal. Alhasil, masa depannya akan terbebas dari berbagai penyakit berbahaya.

[NB/ RVS]

anak kegemukankegemukanpola asuhBerat BadanDietAnak

Konsultasi Dokter Terkait