HomeIbu Dan anakKesehatan AnakAturan Pemberian Susu pada Anak Agar Tidak Membuat Gemuk
Kesehatan Anak

Aturan Pemberian Susu pada Anak Agar Tidak Membuat Gemuk

dr. Melyarna Putri, 16 Feb 2016

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Aturan pemberian susu pada anak merupakan sesuatu yang wajib diperhatikan oleh para orang tua. Bagaimana aturan pemberian susu pada anak yang baik dan benar? Berikut ulasannya.

Aturan Pemberian Susu pada Anak Agar Tidak Membuat Gemuk

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), pada saat Si Kecil berusia 2 tahun, Si Kecil dapat diberikan susu sebagai asupan tambahan. Susu merupakan sumber kalsium tinggi yang penting bagi pertumbuhan Si Kecil.

Namun, tidak jarang orang tua yang merasa bingung sehingga timbul beberapa pertanyaan terkait aturan pemberian susu pada anak.

Sebenarnya, yang paling penting adalah memenuhi kebutuhan gizi anak secara seimbang. Pemenuhan gizi seimbang ini terkadang bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Mikronutrien, seperti vitamin dan mineral, cukup sering ditemukan dalam jumlah yang kurang walaupun anak tersebut memiliki status gizi yang baik.

Tolok ukur yang sering digunakan untuk menghitung kebutuhan nutrisi harian adalah kalori.  

Berikut adalah tabel mengenai kebutuhan kalori untuk anak:

Umur

Kebutuhan Kalori

1-3 tahun

1125 kkal

4-6 tahun

1600 kkal

7-9 tahun

1850 kkal

Sumber: Permenkes RI 2013

Rekomendasi pemberian gizi seimbang menurut American Academy of Family Physicians (AAFP), yakni:

  1. Lemak dan kolesterol tidak dibatasi pada anak di bawah 2 tahun. Namun pada anak di atas 2 tahun, konsumsi lemak dibatasi sekitar 30% dari total konsumsi kalori harian

  • Konsumsi susu atau produk turunannya, seperti keju dan yoghurt, dianjurkan sebanyak 2-3 kali sajian per hari

  • Bagi anak yang mengonsumsi produk susu kurang dari 2 gelas per hari dan tidak mendapat paparan sinar matahari secara rutin, anak tersebut dianjurkan untuk mendapatkan suplementasi vitamin D sebanyak 200 IU setiap harinya

  • Pola makan yang baik meliputi kebiasaan makan yang baik, misalnya makan dengan duduk di meja, mematikan televisi, dan tidak berbicara atau melakukan hal lain selama makan

  • Orang tua sebaiknya menawarkan berbagai jenis variasi makanan sehat

  • Orangtua memeriksakan kondisi status gizi anak secara rutin kepada petugas kesehatan dengan mengacu kepada kurva pertumbuhan yang direkomendasikan, berat badan, tingi badan, dan lingkar kepala

  • Sumber nutrisi yang penting bagi tubuh dapat ditemukan pada susu sapi. Susu sapi merupakan sumber protein yang tinggi, sumber kalsium, vitamin A dan vitamin D. Namun, anak yang tidak mau makan dan hanya minum susu saja merupakan sesuatu yang tidak baik. Hal ini sehubungan dengan kurang terpenuhinya kebutuhan gizi secara seimbang pada anak tersebut. 

    Susu mengandung lemak yang tinggi dan zat besi yang rendah. Susu mengandung sekitar 0,8 kkal/ml dan apabila anak Anda mengonsumsi 2-3 gelas susu per hari, artinya anak Anda mengonsumsi 400-600 ml susu yang setara dengan 320-480 kkal per hari.

    Untuk anak usia 2 tahun yang kebutuhan kalori hariannya sekitar 1200 kalori per hari. Jika anak sudah mengonsumsi 2-3 gelas susu per hari maka kalori yang diperolehnya adalah sekitar 320-480 kkal dan kekurangan total kalori hariannya adalah sekitar 720-880 kkal.

    Hal ini dapat dipenuhi dengan 3 kali makan besar. Sebagai contoh, mengonsumsi 4 buah chicken nugget sudah mengandung 230 kkal, belum lagi asupan karbohidrat lainnya, ditambah anak mengonsumsi camilan yang manis-manis. Konsumsi camilan/jenis makanan manis inilah yang harus diwaspadai, karena memiliki kadar gula dan kalori tinggi sehingga apabila tidak terkontrol dapat merupakan cikal-bakal anak memiliki berat badan berlebih.

    susu

    Konsultasi Dokter Terkait