Kesehatan Anak

Atasi Kebiasaan Buruk Si Kecil yang Bisa Merusak Gigi

Klikdokter, 29 Sep 2015

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Bukan hanya makanan, kebiasaan buruk seperti mengisap jari juga dapat mempengaruhi kesehatan gigi Si Kecil.

Atasi Kebiasaan Buruk Si Kecil yang Bisa Merusak Gigi

KlikDokter.com – Dalam perkembangannya, banyak anak memiliki kebiasaan tertentu dalam berperilaku, misalnya mengisap jari, menggigit bibir, dan mendorong lidah. Kebiasaan tersebut harus diperhatikan lebih lanjut oleh Bunda dan Ayah, apalagi jika sudah dilakukan Si Kecil sejak lama, karena dapat mengganggu perkembangan pertumbuhan gigi dan kesehatan rongga mulut. Berikut adalah cara yang bisa Bunda dan Ayah terapkan untuk mengatasi kebiasaan buruk Si Kecil:

1. Minum Susu Botol

Masalah gigi berlubang atau karies yang terjadi pada Si Kecil bisa disebabkan oleh banyak hal, salah satunya adalah kebiasaan minum susu botol. Dalam istilah kedokteran disebut dengan Karies Botol Susu. Lalu, mengapa minum susu dari botol bisa menyebabkan karies atau gigi berlubang? Karies tersebut dipicu oleh pemberian larutan yang manis, seperti air susu, teh manis menggunakan botol, serta air susu ibu yang cara pemberian, frekuensi serta intensitasnya kurang tepat.

Apabila Si Kecil tertidur dengan ASI atau cairan manis yang menggenang dalam mulutnya dan belum tertelan sepenuhnya, ia juga berisiko terkena karies. Jika hal tersebut dibiarkan terus-menerus, gigi akan terasa nyeri sehingga Si Kecil sulit makan dan mengunyah.

Cara Mengatasi:

  • Untuk membuat Si Kecil tenang atau tidak menangis, hindarilah untuk memberikan botol, apalagi jika berisi minuman manis. Cukup berikan ia air biasa di dalam cangkir.
  • Bersihkan sisa ASI atau susu pada mulut Si Kecil sebelum tidur.
  • Jangan menambahkan gula terlalu banyak pada makanan Si Kecil.
  • Gunakan kasa basah untuk menyeka gigi dan gusi Si Kecil setelah makan. Hal ini dapat membantu menghilangkan plak dan bakteri.
  • Berkonsultasi kepada dokter mengenai kebutuhan fluoride Si Kecil. Fluoride sangat berguna untuk memperkuat email giginya.

Artikel Lainnya: Perkembangan Gigi dan Mulut Anak

Lalu bagaimana jika anak memiliki kebiasaan mengisap jari? Halaman selanjutnya penjelasan selengkapnya:

2. Mengisap Jari

Pada dasarnya, mengisap jari merupakan hal yang normal bahkan sehat untuk anak-anak. Bagi mereka, jempol atau jari adalah benda penghibur yang dapat memberikan rasa aman dan nyaman. Namun, kebiasaan mengisap jari yang melampaui usia 5 tahun dapat menyebabkan beberapa kondisi yang tidak normal pada rongga mulut, terutama jika gigi permanen sudah mulai tumbuh.

Ada tiga hal yang paling menentukan tingkat keparahan masalah gigi dan mulut yang ditimbulkan oleh kebiasaan mengisap jari, yaitu intensitas, frekuensi dan durasi pengisapan. Tekanan dan posisi jari saat mengisap juga turut mempengaruhi. Risiko yang bisa terjadi adalah membuat langit-langit mulut berubah bentuk dan mempengaruhi posisi gigi.

Cara Mengatasi:

Ingatlah bahwa mengisap jari pada fase oral merupakan sesuatu yang normal dan belum perlu dicegah. Apabila Si Kecil masih mengisap jari lebih dari usia 4 tahun, maka Bunda dan Ayah disarankan untuk mulai melakukan pendekatan dengan cara:

  • Mengetahui penyebab. Ketahui kebiasaan Si Kecil sehari-hari termasuk cara ia beradaptasi terhadap lingkungan sekitar. Faktor emosional dan psikologis dapat menjadi faktor pencetus kebiasaan mengisap jari.
  • Menguatkan Si Kecil. Bunda dan Ayah harus saling mengingatkan untuk selalu mendukung dan tidak memberikan hukuman pada Si Kecil, karena ia akan makin menolak untuk menghentikan kebiasaan ini. Usahakan juga Si Kecil sadar dan tahu betul mengapa ia harus menghentikan kebiasaannya.
  • Mengingatkan Si Kecil. Buatlah semacam agenda atau kalender yang mencatat keberhasilan Si Kecil untuk tidak mengisap ibu jari.
  • Berikan penghargaan. Bunda dan Ayah dapat memberikan pujian dan hadiah yang disenangi Si Kecil bila ia sudah berhasil menghilangkan kebiasaannya.

Apabila Si Kecil masih kesulitan untuk menghentikan kebiasaan tersebut, Bunda dan Ayah dapat melakukan trik berikut ini:

  • Jari diolesi bahan yang tidak enak (pahit) dan tidak berbahaya, misalnya betadine. Ini diberikan pada waktu-waktu Si Kecil sering memulai kebiasaannya mengisap jari.
  • Jari diberi satu atau dua plester anti air.
  • Penggunaan thumb guard atau finger guard.

Apabila usia Si Kecil lebih dari 7 tahun dan masih memiliki kebiasaan mengisap jari, sebaiknya Bunda dan Ayah bekerjasama dengan dokter gigi untuk menghentikan kebiasaan buruk tersebut. Dokter gigi akan membuat alat ortodonti untuk mencegah berkontaknya jari dengan langit-langit rongga mulut sehingga kenikmatan mengisap jari akan terhalangi oleh alat tersebut. Perawatan ini baru dilakukan apabila metode pendekatan psikologis tidak berhasil.

Artikel Lainnya: Penyebab Gigi Anak Hitam dan Cara Mengatasinya

Lalu bagaimana dengan kebiasaan menjulurkan lidah yang kerap mengganggu? Di dalam medis dikenal dengan istilah tongue thrusting, halaman berikut penjelasannya selengkapnya:

3. Tongue Thrusting

Tongue thrusting merupakan suatu kebiasaan menjulurkan lidah ke depan dan menekan gigi-gigi seri pada waktu istirahat, selama berbicara, atau menelan. Gerakan menelan dengan posisi lidah menjulur akan menyebabkan gigi seri terus-menerus terdorong ke arah depan—ke arah bibir—sehingga gigi-gigi seri akan terdorong maju. Kebiasaan ini bisa ditimbul antara lain karena adanya pembesaran amandel, bernapas melalui mulut, lengkung gigi atas yang menyempit, atau karena aspek psikologis.

Cara Mengatasi:

Jika Si Kecil memiliki kebiasaan menjulurkan lidah, segeralah berkonsultasi dengan dokter. Nantinya dokter akan melakukan serangkaian terapi dan perawatan, mulai dari mengontrol kebiasaan buruknya, ortodonsi hingga kemungkinan operasi apabila tingkat keparahannya tinggi.

Tumbuh Kembang AnakPertumbuhan AnakPerkembangan Anak BalitaPantangan Makan Anak

Konsultasi Dokter Terkait