Tiga Metode Belajar
Walter Burke Barbe – seorang psikolog Amerika terkenal – menemukan tiga cara belajar, yakni auditorik, visual, dan kinestetik.
Metode belajar auditorik dapat diperoleh melalui pendengaran, musik, nada, dan ceramah. Sementara itu, cara belajar auditorik didapat dengan gambar, bentuk, bagan, tabel, dan lukisan. Yang terakhir, metode kinestetik harus dilakukan dengan gerakan tubuh, posisi, dan manipulasi obyek.
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan di Malaysia, sebesar 20-30% anak sekolah dapat mengingat pelajaran dengan baik dengan cara mendengar (auditorik), 40% menangkap pelajaran lebih baik dengan melihat (visual), dan sisanya akan lebih cemerlang apabila mencatat informasi penting dengan menulis tangan, atau mengalami/mempraktikannya secara langsung (kinestetik).
Ada anak yang benar-benar hanya bisa belajar dengan satu cara, namun ada pula yang dapat mengombinasikan beberapa metode untuk mendapatkan hasil yang terbaik.
Oleh karena itu, penting bagi Anda sebagai orangtua untuk mengetahui metode belajar mana yang dirasakan paling baik bagi anak.
- Auditorik
Anak tipe auditorik akan menangkap pelajaran dengan baik apabila dihadapkan dengan metode pengajaran seperti mendengarkan ceramah guru di kelas, forum diskusi bersama teman, dan membaca buku dengan bersuara keras (tidak membacanya dalam hati).
- Visual
Metode pembelajaran yang melibatkan presentasi, gambar, bagan, tabel, dan film akan sangat membantu anak dengan tipe visual.
- Kinestetik
Anak dengan tipe kinestetik akan cepat menyerap pelajaran apabila ia mengalami atau mempraktikkan langsung bahan pelajaran tersebut. Misalnya dengan metode praktikum, membuat catatan dengan menulis tangan, melakukan study tour atau field trip, menari, drama, dan lain-lain.
Berubah Sesuai Umur
Menurut Barbe, cara belajar seorang anak dapat berubah seiring waktu dan umur.
Pernyataan tersebut sesuai dengan buku yang ditulis oleh Rita Stafford dan Kenneth Dunn. Kebanyakan anak TK belajar banyak dengan cara kinestetik. Sementara itu, ketika mereka memasuki bangku sekolah dasar, anak awalnya akan berubah menjadi tipe visual. Namun menjelang lulus SD, anak umumnya akan berubah menjadi tipe auditorik. Setelah anak beranjak dewasa, cara pembelajarannya akan kembali lagi seperti anak TK, yaitu kinestetik.