Ngeces atau ngiler pada bayi dan anak berusia di bawah 18 bulan atau 2 tahun sebetulnya merupakan hal normal yang dapat dijelaskan secara ilmiah, meski banyak mitos yang mengatakan bahwa kebiasaan ini berhubungan dengan sang ibu yang mengidam atau menginginkan sesuatu tidak kesampaian saat mengandung.
Pada usia tersebut, anak sedang dalam masa tumbuh gigi yang merangsang keluarnya air liur. Selain itu, anak belum memiliki kemampuan yang baik untuk menelan dan dasar mulut masih dangkal, sehingga air liur tampak berlebihan dan mudah mengalir keluar mulut.
Jadi jika sering ngiler di usia tersebut, maka tergolong normal. Namun yang jadi masalah, apakah normal jika terjadi pada anak yang berusia diatas dua tahun?
Halaman berikut terdapat penjelasannya:
Normalkah Anak Umur 2 Tahun Sering Ngiler?
Saat anak sudah berusia lebih dari dua tahun, kemampuan menelan sudah semakin baik sehingga kebiasaan ngiler atau ngeces biasanya sudah jauh berkurang. Namun kebiasaan mengeluarkan liur secara berlebihan ini dapat berlanjut pada beberapa anak hingga usia balita, dan mungkin perlu diwaspadai hal ini merupakan suatu gejala dari kondisi tertentu. Di antaranya anak yang alergi dan sering pilek atau yang mengalami gangguan pada mekanisme penelanan, atau gangguan lain.
Untuk pencegahan di rumah, latih anak untuk menelan dengan baik. Jika anak terlihat mengeces, arahkan anak untuk menggerakkan kepala ke belakang agar air liur terkumpul di belakang tenggorokan dan memicu refleks penelanan. Ingatkan anak untuk menutup mulut setiap kali ia membuka mulut tanpa sadar. Jika anak masih ‘ngeces’ secara berlebihan saat menginjak usia 5 tahun, ada baiknya anak dikonsultasikan ke dokter gigi atau dokter spesialis THT serta terapis bicara agar dapat dilakukan pemeriksaan secara seksama.