Transfer embrio adalah tahapan terakhir dari program bayi tabung, yaitu prosedur kehamilan dengan memindahkan telur yang telah dibuahi dan berkembang (embrio) ke dalam rahim wanita.
Prosedur tersebut bertujuan agar embrio menempel ke dinding rahim, yang menandakan program bayi tabung berhasil.
Biasanya, wanita harus menunggu hingga 2 minggu untuk mengetahui apakah kehamilan benar-benar terjadi.
Pada beberapa kasus, wanita yang berhasil hamil dari program bayi tabung akan mengalami tanda embrio transfer berhasil. Apa saja tanda-tandanya?
Artikel Lainnya: Apa Perbedaan Bayi Tabung dan Inseminasi Buatan?
1. Perdarahan atau Bercak
Menurut dr. Devia Irine Putri, bercak darah bisa terjadi karena implantasi atau menempelnya embrio ke dinding rahim.
“Namun, tidak menutup kemungkinan bercak-bercak yang terjadi berkepanjangan menjadi tanda kegagalan implantasi setelah transfer embrio,” jelas dr. Devia.
Selain itu, bercak juga dapat muncul ketika Anda mengaplikasikan progesteron vagina atau tidak sengaja menyentuh bagian luar serviks (ekstoserviks).
2. Kram
Perubahan hormonal karena konsumsi obat-obatan selama program bayi tabung bisa memicu kram.
Di samping itu, kram juga bisa terjadi setelah embrio berhasil menempel ke dinding rahim. Pada kondisi ini, sensasi yang muncul serupa dengan kram ketika haid.
3. Payudara Sakit
Nyeri payudara merupakan tanda dari awal kehamilan. Selain itu, payudara Anda juga bisa bengkak dan sakit ketika disentuh.
Kondisi tersebut bisa terjadi setelah transfer embrio, karena efek samping obat hormonal yang dikonsumsi selama 2 minggu setelah prosedur.
Selain itu, nyeri juga disebabkan oleh suntikan ataupun pil progesteron yang Anda konsumsi.
Artikel Lainnya: Olahraga yang Aman untuk Wanita Sedang Program Bayi Tabung
4. Lelah dan Letih
Setelah transfer embrio dilakukan, Anda akan diminta untuk mengonsumsi suplemen progesteron supaya kadar hormon tersebut meningkat.
Progesteron digunakan untuk menjaga lapisan rahim yang mendukung kehamilan.
Akan tetapi, hormon tersebut bisa meningkatkan metabolisme, yang akhirnya menguras energi dan membuat Anda lelah maupun letih.
5. Mual
Anda bisa saja mengalami sakit perut hingga mual atau muntah setelah transfer embrio. Kondisi ini dipengaruhi oleh pemberian hormon-hormon selama proses bayi tabung.
Di sisi lain, kondisi tersebut juga bisa dipicu oleh peningkatan kadar beta hCG alias hormon kehamilan. Keadaan ini dapat menjadi tanda bahwa transfer embrio berhasil.
6. Perut Kembung
Selama program bayi tabung, termasuk setelah transfer embrio, Anda akan diminta untuk mengonsumsi obat-obatan guna meningkatkan kesuburan.
Di saat yang sama, obat-obatan yang dikonsumsi akan meningkatkan kadar progesteron di dalam tubuh.
Obat tersebut juga dapat membuat saluran pencernaan berjalan lebih lambat sehingga Anda akan lebih sering mengalami perut kembung.
Artikel Lainnya: Terapi Kesuburan Bisa Picu Sindrom Hiperstimulasi Ovarium
7. Keputihan yang Lebih Banyak
Sembari menunggu hasil transfer embrio, dokter akan meresepkan progesteron untuk digunakan selama 2 minggu. Jenis ‘obat’ ini dimasukkan ke dalam vagina, dengan tujuan menjaga kondisi endometrium agar mampu mendukung implantasi embrio.
Jika keputihan yang terjadi memiliki tekstur encer, putih, dan tidak menyengat, maka hal tersebut bisa menjadi tanda bahwa Anda sedang hamil.
8. Sering Buang Air Kecil
Saat transfer embrio berhasil, Anda bisa lebih sering ke kamar mandi untuk buang air kecil. Ini dikarenakan adanya peningkatan kadar hormon hCG di dalam darah dan urine.
Namun, Anda harus membedakan peningkatan intensitas buang air kecil yang terjadi. Faktanya, terlalu sering buang air kecil juga bisa menjadi tanda infeksi saluran kemih.
Kondisi ini ditandai dengan gejala nyeri, tak bisa menunda keinginan berkemih, perdarahan, demam, dan mual atau muntah.
Artikel Lainnya: Mau Hamil? Ternyata, Puasa Pengaruhi Kesuburan Anda, Lho!
9. Terlambat Haid
Terlambat datang bulan bisa menandakan bahwa implantasi embrio berhasil sehingga terjadi kehamilan.
Faktanya, peningkatan hormon selama kehamilan membuat lapisan dalam rahim menebal. Hal ini mencegah peluruhan lapisan rahim, yang merupakan penyebab terbentuknya darah haid.
Jika Anda tidak mengalami kondisi di atas, jangan khawatir. Pasalnya, tidak adanya gejala bukan berarti transfer embrio gagal dilakukan.
Untuk memastikan keberhasilan transfer embrio, Anda bisa melakukan tes kehamilan atau berkonsultasi langsung dengan dokter kandungan.
Memiliki keluhan seputar kesuburan? Ingin tahu fakta lain seputar kehamilan dan persalinan? Anda bisa berkonsultasi kepada dokter melalui Tanya Dokter atau aplikasi KlikDokter.
(NB/AYU)
- Healthline. Diakses 2022. Signs Your Embryo Transfer May Have Been Successful
- Family Inceptions. Diakses 2022. The Journey Of IVF Treatment: Cramping After Embryo Transfer.
- KJK Hospital Fertility Research and Gynaec Center. Diakses 2022. Signs of Positive Embryo Transfer.
- Hello Motherhood. Diakses 2022. Why Does the Menstrual Cycle Stop During Pregnancy?
- Wawancara dr. Devia Irine Putri.