Kehamilan

12 Tanda Bahaya Nifas yang Perlu Mama Waspadai

Aprinda, 17 Mei 2023

Ditinjau Oleh dr. Gia Pratama

Perdarahan terus-menerus diikuti nyeri hebat di perut menjadi tanda bahaya masa nifas. Selain itu, berikut tanda-tanda lain yang perlu diwaspadai!

12 Tanda Bahaya Nifas yang Perlu Mama Waspadai

Nifas adalah periode waktu pasca melahirkan dimana tubuh ibu secara bertahap kembali ke kondisi prakehamilan. Ciri-ciri nifas yang normal di antaranya perdarahan yang terjadi selama 2-6 minggu setelah melahirkan. Perdarahan ini ringan maupun sedang.

Di samping itu, terjadi pula kontraksi uterus karena rahim kembali ke ukuran dan posisi semula. Jaringan dan lendir pun dapat keluar yang menandakan proses pemulihan diri serta produksi ASI yang meningkat.

Akan tetapi, pada beberapa kasus, Mama juga bisa mengalami nifas yang abnormal. Berikut ini tanda nifas yang menunjukkan bahaya dan perlu mendapatkan perawatan dokter segera:

1. Perdarahan Berlebihan

Sudah dijelaskan bahwa pascamelahirkan yang normal menimbulkan perdarahan ringan hingga sedang.

Disampaikan oleh dr. Gia Pratama, “Perdarahan yang sangat banyak dan terus menerus, atau perdarahan yang tiba-tiba meningkat setelah awalnya sedikit, bisa jadi ciri-ciri nifas yang berbahaya.”

Kamu perlu memeriksakan diri ke dokter atau mengunjungi rumah sakit jika mengalami perdarahan mengarah pada kondisi berikut:

  • Perdarahan tiba-tiba meningkat, dan membasahi lebih dari satu pembalut dalam satu jam
  • Mengeluarkan banyak gumpalan darah berukuran besar

2. Tekanan Darah Rendah (Hipotensi)

Ciri-ciri nifas berbahaya ini berkaitan dengan perdarahan yang berlebihan. kehilangan darah dalam jumlah banyak secara tiba-tiba bisa membuat Mama mengalami:

  • Kulit pucat dan tubuh berkeringat dingin
  • Pusing
  • Merasa ingin pingsan

Selain lewat tanda-tanda tersebut, hipotensi bisa dideteksi dengan mengecek tekanan darah.

3. Nyeri Parah di Perut dan Panggul

Selain keluar darah yang tidak normal, nifas yang berbahaya juga diikuti oleh rasa nyeri tidak tertahankan dan tidak membaik seiring waktu. 

“Nyeri yang parah bisa dirasakan pada perut bagian kanan atas perut atau panggul”, papar dr. Gia. 

Rasa sakit yang sangat melemahkan hingga membuat Mama tidak dapat beraktivitas perlu diwaspadai sebagai tanda bahaya pada ibu selama masa nifas.

4. Pembengkakan Vagina yang Tak Kunjung Membaik

Pembengkakan dan nyeri pada vagina setelah melahirkan normal sebenarnya adalah kondisi umum terjadi. Kondisi ini terjadi karena peningkatan aliran darah ke area tersebut. Biasanya pembengkakan dan rasa nyeri di vagina ini akan membaik dalam waktu 2 minggu.

Namun jika kondisinya tidak membaik,ini bisa menandakan terjadinya infeksi. Kamu harus memeriksakan diri ke dokter jika mengalami tanda infeksi masa nifas seperti ini. 

5. Keluar Lendir Abnormal dari Vagina

Selain membengkak, infeksi selama masa nifas juga bisa ditandai dengan lendir berbau busuk, yang kadang disertai dengan keluarnya darah dan rasa nyeri. Keluarnya cairan bisa berasal dari area antara vagina dan anus (perineum).

Gejala yang muncul ini jadi ciri-ciri infeksi pada robekan vagina atau bekas luka episiotomi (prosedur menggunting perineum). Infeksi pada perineum atau dikenal dengan sebutan peritonitis perlu mendapatkan perawatan dokter.

6. Nyeri dan Bengkak pada Bekas Operasi

Bekas jahitan setelah melahirkan, rentan mengalami infeksi. Terutama jika kondisinya lembap dan tidak terjaga kebersihannya. 

Bila bekas operasi caesar atau jahitan melahirkan normal mengalami pembengkakan, nyeri, diikuti keluarnya cairan, ini pertanda terjadinya infeksi.

Segera minta pertolongan dokter untuk mencegah keparahan infeksi. Ikuti perawatan yang dokter anjurkan, baik itu dalam merawat luka maupun konsumsi antibiotik jika diperlukan.

7. Demam Menggigil

Demam dengan suhu tubuh di atas 38 derajat Celsius, juga perlu menjadi perhatian”, ujar dr. Gia. Pasalnya, demam yang diikuti gejala perdarahan, pembengkakan vagina, dan keluarnya cairan abnormal menjadi tanda infeksi.

Demam merupakan respons tubuh bahwa sistem imun sedang melawan infeksi. “Itu artinya, ada infeksi yang terjadi di dalam tubuh ibu setelah melahirkan”, papar dr. Gia.

8. Mual, Muntah, dan Tidak Nafsu Makan

Mual dan muntah selama masa kehamilan adalah hal yang umum terjadi. Pasalnya, selama masa kehamilan, hormon dalam tubuh mengalami perubahan. Untungnya, kondisi ini bisa membaik seiring waktu.

Seharusnya setelah melahirkan, Mama tidak lagi mengalami mual maupun muntah. Jika Mama sering mengalami mual dan muntah selama masa nifas, ini bisa jadi tanda infeksi.

9. Sakit Kepala Hebat

Diberikan bius epidural atau pada tulang belakang selama persalinan dan kelahiran terkadang dapat menyebabkan sakit kepala parah dalam seminggu setelah melahirkan.

Sakit kepala disebabkan oleh jarum yang mengandung obat bius secara tidak sengaja menusuk selaput di sekitar sumsum tulang belakang. Rasa sakit dapat memburuk saat duduk, berdiri, bahkan menyebar ke sekitar leher.

Bila dalam satu pekan tidak juga membaik, Mama perlu memeriksakan diri ke dokter. Jangan biarkan kondisi ini mengganggu aktivitas harian, bahkan membahayakan jiwa.

10. Mengalami Masalah Saat Buang Air Kecil

Jika Mama belum bisa buang air kecil dalam waktu enam jam setelah melahirkan, Mama mungkin mengalami retensi urin. Kondisi ini terjadi ketika kandung kemih tidak dalam kondisi kosong tapi Mama tidak bisa mengeluarkannya.

Tanda nifas ini merupakan peringatan bahaya, karena perlu segera diatasi. Bila tidak ditangani, rasa nyeri akan semakin parah, peluang infeksi saluran kemih semakin besar, dan kerusakan ginjal bisa terjadi.

11. Sesak Napas

Sesak napas disertai nyeri dada pascamelahirkan bisa menjadi gejala emboli paru. Mama yang mengalami kondisi ini sering kali diikuti gejala batuk darah, kelelahan, dan pingsan.

Emboli paru terjadi ketika pembuluh darah di paru-paru mengalami penyumbatan oleh gumpalan darah. Darah yang tidak mencapai paru akibat penyumbatan ini bisa mengancam jiwa, sehingga perlu penanganan dokter segera.

12. Payudara Bengkak dan Nyeri

Memang, nifas yang normal membuat payudara membengkak karena produksi ASI yang meningkat. Akan tetapi, jika pembengkakannya disertai kemerahan, nyeri dan sensasi terbakar, atau adanya pengerasan di sekitar puting, ini bisa menjadi tanda mastitis.

Mastitis atau peradangan pada payudara disebabkan oleh penyumbatan pada saluran susu atau infeksi bakteri. Jika tidak diobati, peradangan bisa membentuk abses yang perawatannya lebih kompleks.

Jika Mama mengalami tanda nifas yang bahaya seperti disebutkan di atas, segera periksa ke dokter. Kamu bisa melakukan konsultasi lebih mudah dengan dokter lewat fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter. Dapatkan juga berbagai informasi #JagaSehatmu di aplikasi KlikDokter!

(NM)


Konsultasi Dokter Terkait