HomeIbu Dan anakKehamilanMengenal Persalinan Caesar Metode Eracs
Kehamilan

Mengenal Persalinan Caesar Metode Eracs

Aditya Prasanda, 29 Nov 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Metode eracs diklaim dapat mempercepat proses penyembuhan ibu yang melahirkan dengan operasi caesar. Ketahui info lengkap mengenai metode eracs di sini.

Mengenal Persalinan Caesar Metode Eracs

Artis Nagita Slavina baru saja melahirkan anak kedua pada Jumat pagi, (26/11). Persalinan istri selebriti Raffi Ahmad itu dilakukan melalui operasi caesar dengan metode Eracs atau Enhanced Recovery After Cesarean Surgery.

Prosedur ini memungkinkan Nagita duduk langsung di kursi roda dan beraktivitas pascamelahirkan. Padahal, ibu bersalin lewat operasi caesar umumnya tidak boleh menggerakkan badan selama 12 jam.

Metode Eracs sendiri adalah prosedur persalinan caesar yang dikembangkan untuk mempercepat proses perawatan dan penyembuhan ibu pascamelahirkan.

Bagaimana metode Eracs dilakukan? Simak penjelasannya lewat ulasan berikut.

Persalinan Caesar Lewat Metode Eracs

Pada dasarnya, metode Eracs dilakukan seperti operasi caesar biasa. Meski begitu, prosedur ini menggunakan elemen praoperasi, intraoperasi,dan pascaoperasi khusus untuk mempercepat proses pemulihan pasien.

Untuk itu, metode Eracs dikerjakan secara kolektif oleh tim medis yang meliputi dokter operator, dokter anestesi, dokter anak, dokter gizi, serta para perawat. 

Keberhasilan prosedur ini juga sangat bergantung pada pasien. Berikut tatalaksana metode Eracs.

1. Praoperasi

Sebelum menjalani persalinan dengan metode Eracs, dokter akan mendiagnosis kondisi pasien terlebih dahulu dan menilai kelayakan pasien. 

Hal itu bertujuan mengetahui kesiapan fisik dan mental  pasien ketika menjalani prosedur tersebut. Ketika dinyatakan layak menjalani Eracs, pasien terlebih dahulu mengikuti prosedur praoperasi.

Artikel Lainnya: Amankah Menjalani Operasi Caesar Berulang Kali?

Prosedur ini meliputi edukasi pasien, pembatasan interval puasa, dan pemuatan karbohidrat.

Edukasi soal prosedur Eracs membantu mengurangi kecemasan, serta meningkatkan harapan dan kepatuhan pasien dalam menjalani protokol Eracs. 

Selain itu, pasien juga diminta berpuasa sebelum operasi. Kendati demikian, interval puasanya dibatasi sesuai pedoman American Society of Anesthesiologists (ASA).

Ibu bersalin dengan metode Eracs direkomendasikan ASA menjalani puasa makanan padat berlemak 8 jam sebelum operasi, makanan ringan 6 jam sebelumnya, dan cairan bening 2 jam sebelumnya.

Cara ini dilakukan untuk mengurangi risiko aspirasi mekonium, sebuah kondisi ketika janin atau bayi yang baru lahir menghirup air ketuban yang tercampur dengan mekonium atau feses pertama bayi.

Aspirasi mekonium dapat berlangsung sebelum, selama, maupun setelah proses persalinan.

Artikel Lainnya: Ini Bahayanya Jika Ibu Memaksa Lahiran Normal

Praoperasi selanjutnya dilakukan pasien dengan menjalani pemuatan karbohidrat atau carbo-loading. Diet tinggi karbohidrat ini membantu ibu bersalin meminimalkan respons stres metabolik, mengurangi risiko kerusakan protein, serta mengatasi resistensi insulin pascaoperasi.

Manfaat ini diperoleh dengan mengonsumsi karbohidrat kompleks sekitar 2-3 jam sebelum menjalani anestesi. 

Anestesi merupakan prosedur pembiusan yang membuat pasien tidak sadarkan diri selama operasi.  

2. Intraoperasi

Sebelum persalinan caesar dilakukan, dokter akan memberikan anestesi dengan dosis paling minimal. 

Kemudian, pembedahan Eracs dilakukan memakai pisau berukuran kecil dengan ketajaman khusus. 

Alat tersebut memungkinkan satu kali sayatan mencapai fascia, yaitu jaringan konektif tebal yang menutupi struktur tubuh. 

Hal ini dilakukan untuk meminimalkan kerusakan jaringan. Sayatan kemudian dilakukan seminimal mungkin.

Artikel Lainnya: Usai Persalinan Caesar, Kapan Boleh Berhubungan Seks Lagi?

Selanjutnya, dokter menjahit fascia menggunakan benang dan teknik jahitan terputus yang tidak mengganggu pergerakan pasien pasca persalinan.

Guna mengurangi nyeri pascaoperasi, dokter juga membuka perlengketan antarjaringan. Selain itu, pasien juga akan diberikan obat pereda nyeri berupa multimodal analgesia.

Kombinasi beberapa golongan obat berbeda tersebut digunakan guna meredakan nyeri pasien secara optimal.

3. Pascaoperasi

Sekitar dua jam pascaoperasi, pasien Eracs dapat duduk dan menyusui bayi. Meski begitu, proses mobilisasi dini tersebut, menurut dr. Devia Irine Putri, harus dilakukan secara perlahan.

“Mobilisasi bisa dimulai dari duduk, berdiri, berjalan dengan dibantu perawat/keluarga,” jelas dr. Devia.

“Kondisi ini masih menungkinkan pasien merasa sempoyongan di awal, namun setelah terbiasa bergerak, maka akan lebih terbiasa,” dia menambahkan.

Untuk mendukung pergerakan ibu, selang kateter dapat dilepaskan sekitar 2-6 jam pascapembedahan.

Artikel Lainnya: Pantangan yang Perlu Diperhatikan Setelah Operasi Caesar 

Adapun kateter urine yang digunakan untuk membantu perkemihan pasien dapat dilepaskan sekitar 6-12 jam setelah caesar. 

Pascaoperasi, ibu melahirkan juga perlu memperoleh asupan makanan dan minuman yang tepat. Makanan dan minuman yang dikonsumsi harus mendukung fungsi usus, mengurangi risiko sepsis, mempercepat proses menyusui, serta meningkatkan kebugaran fisik.

Itu dia serba-serbi persalinan caesar dengan metode Erascs. Prosedur ini memungkinkan ibu bergerak lebih cepat, serta mengurangi nyeri pascaoperasi.

Pada gilirannya, cara ini membantu ibu mengasuh bayinya sesegera mungkin. Sehingga mendukung maternal bonding ibu dan si kecil.

Tidak hanya itu, metode Eracs juga mengurangi lama perawatan pasien di rumah sakit menjadi kurang dari 24 jam.

Jika ingin tanya lebih lanjut seputar info persalinan lainnya, konsultasi ke dokter di KlikDokter.

(OVI/JKT)

Persalinanmelahirkan

Konsultasi Dokter Terkait