Kehamilan

Makanan yang Harus Dijauhi Ibu Hamil untuk Hindari Risiko Keguguran

dr. Karin Wiradarma, 31 Des 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Ibu hamil harus cermat memilih makanan selama mengandung untuk menghindari risiko keguguran. Nah, beberapa makanan di bawah ini wajib Anda jauhi.

Makanan yang Harus Dijauhi Ibu Hamil untuk Hindari Risiko Keguguran

Banyak hal yang harus diperhatikan ibu hamil agar janin dalam kandungan tetap sehat dan terhindar dari gangguan kesehatan dan risiko keguguran. Salah satu hal yang harus diperhatikan itu adalah makanan yang dikonsumsi sehari-hari.

Mengonsumsi makanan yang sehat serta bergizi lengkap dan seimbang setiap hari sangat penting untuk menjaga kesehatan ibu hamil. Tidak hanya makan untuk mencukupi kebutuhan diri sendiri, makanan yang dikonsumsi oleh ibu hamil juga sangat penting untuk tumbuh kembang si jabang bayi.

Selain daripada mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi, ibu hamil juga harus memerhatikan beberapa hal dalam memilih makanan yang dikonsumsi, karena ada beberapa jenis makanan tertentu yang harus dihindari untuk meminimalkan risiko keguguran. Apa saja sih makanan itu?

  • Makanan Mentah

Anda adalah penggemar sushi, sashimi, dan tataki? Selama hamil, Anda harus mengerem keinginan untuk makan asupan tersebut. Itu karena daging sapi, ayam, ikan, dan telur yang mentah atau setengah matang sangat tidak dianjurkan untuk dikonsumsi oleh ibu hamil.

Artikel lainnya: 7 Penyebab Umum Keguguran pada Ibu Hamil

Sebab, daging yang mentah berisiko terkontaminasi berbagai bakteri, seperti E.coli, Salmonella, Vibrio, Listeria, dan parasit toksoplasma. Selain itu, ibu hamil juga harus berhati-hati dalam mengonsumsi daging atau makanan laut yang diproses (seperti daging asap dan ham). Dalam pemrosesannya, bisa saja makanan tersebut terkontaminasi oleh bakteri.

Pastikan untuk memanaskannya terlebih dahulu sebelum disantap agar bakteri yang mungkin terdapat di makanan mati. Hati-hati juga dalam memilih produk olahan telur, seperti mayones dan salad dressing, yang mungkin mengandung telur mentah.

Bakteri E.coli, Vibrio, dan Salmonella dapat menyebabkan diare dan penyakit demam tifoid. Apabila penyakit yang ditimbulkan berat, bukan tidak mungkin ibu hamil memiliki risiko keguguran.

Vibrio dapat menyebabkan penyakit kolera, di mana diare yang disebabkan sangat masif. Kondisi ini dapat menyebabkan dehidrasi berat apabila tidak ditangani dengan cepat dan tepat. Adapun bakteri Listeria dapat bermigrasi dari darah ibu hamil, menembus plasenta, dan menginfeksi janin di dalam kandungan, yang dapat menyebabkan keguguran.

Sementara itu, toksoplasma adalah salah satu jenis penyakit yang ditakuti dapat menginfeksi ibu hamil. Sebenarnya, infeksi toksoplasma sendiri tidak berbahaya untuk orang dewasa, termasuk ibu hamil. Namun, yang ditakutkan adalah efek dari toksoplasma tersebut kepada janin.

Apabila ibu terinfeksi toksoplasma selama kehamilan, infeksi parasit tersebut dapat menyebabkan keguguran. Apabila janin bisa bertahan hingga lahir, dia dapat mengalami cacat bawaan, terutama pada otak dan matanya.

  • Ikan Tinggi Merkuri

Makan ikan memang menyehatkan dan dianjurkan untuk kesehatan. Namun, Anda harus memperhatikan jenis dan asal ikan yang ibu hamil konsumsi. Ada beberapa jenis ikan yang tidak dianjurkan untuk dikonsumsi oleh ibu hamil, yaitu ikan yang mengandung tinggi merkuri seperti hiu, ikan cucut (swordfish), king mackerel, tilefish, dan tuna albacore.

Semakin besar dan tua ikan, kemungkinan semakin banyak pula kandungan merkuri yang menumpuk di dalam tubuhnya. Selain jenis-jenis ikan di atas, sebisa mungkin hindari mengonsumsi ikan yang berasal dari laut yang terkontaminasi oleh logam berat atau zat berbahaya.

Artikel lainnya: 4 Gejala Keguguran yang Harus Anda Waspadai

Kandungan merkuri yang tinggi dapat menyebabkan gangguan pada sistem saraf, kekebalan tubuh, dan ginjal, serta dapat meningkatkan risiko keguguran. Oleh karena itu, pilihlah jenis ikan yang aman untuk dikonsumsi, dan batasi konsumsi ikan 1-2 porsi per minggu.

Apabila membutuhkan tambahan asupan asam lemak esensial omega-3, Anda bisa mengonsumsi suplemen yang dianjurkan oleh dokter.

  • Keju Lunak

Ibu hamil dianjurkan untuk menghindari konsumsi keju lunak seperti brie, camembert, feta, roquefort, dan gorgozola. Kebanyakan dari keju tersebut memang jarang ditemukan di Indonesia, tapi hati-hati jika Anda bepergian ke luar negeri dan mengonsumsi makanan yang mengandung keju.

Tanyakan jenis keju yang disajikan sebelum Anda mengonsumsinya. Keju lunak tersebut dapat mengandung bakteri Listeria yang bisa menyebabkan keguguran.

  • Susu yang Belum Dipasteurisasi

Hindari mengonsumsi susu yang belum dipasteurisasi (susu segar yang belum diolah, langsung dari peternakan). Minuman ini dapat mengandung bakteri Listeria yang bisa menyebabkan keguguran. Selalu konsumsi susu yang sudah mengalami pemrosesan, baik itu pasteurisasi ataupun UHT.

  • Kafein

Meskipun kemungkinannya kecil, konsumsi kafein yang berlebihan (terutama di trimester pertama) dapat meningkatkan risiko keguguran. Hindari konsumsi kafein pada trimester pertama. Di trimester berikutnya, Anda dapat mengonsumsi kafein, tapi jangan lebih dari 200 mg per hari.

  • Buah dan Sayur yang Tidak Dicuci

Selalu mencuci buah dan sayur sebelum diolah atau dikonsumsi. Agar lebih aman, Anda dapat membuang kulit sebelum mengonsumsi buah. Selalu masak sayur hingga matang sebelum dikonsumsi. Hindari mengonsumsi sayuran mentah selama hamil, karena dapat berisiko terkontaminasi toksoplasma, E.coli, Salmonella, dan Listeria.

Ibu hamil memang harus lebih selektif dan cermat dalam memilih makanan untuk meminimalkan risiko keguguran. Apabila ada keluhan tertentu usai menyantap makanan atau minuman, sebaiknya lekas berkonsultasi dengan dokter kandungan Anda.

[HNS/RPA]

Keguguran