Menu
KlikDokter
Icon Search
Icon LocationTambah Lokasi KamuIcon Arrow
HomeIbu Dan anakKehamilanCara Menghitung Hari Perkiraan Lahir Bayi
Kehamilan

Cara Menghitung Hari Perkiraan Lahir Bayi

Siti Putri Nurmayani, 07 Okt 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Untuk menyiapkan persalinan, ada 5 cara menghitung hari perkiraan lahir (HPL) yang bisa dilakukan. Cari tahu di sini, ya!

Cara Menghitung Hari Perkiraan Lahir Bayi

Kelahiran bayi adalah momen yang paling dinanti orang tua. Ibu hamil biasanya mempersiapkan segala sesuatu untuk menyambut kelahiran si kecil.

Salah satu persiapan yang dilakukan adalah menghitung hari perkiraan lahir (HPL). HPL adalah perkiraan hari kelahiran bayi berdasarkan periode kehamilan. 

Dengan menghitung HPL, bumil bisa menyiapkan mental dan fisik jelang persalinan. Selain itu, segala kebutuhan yang diperlukan selama proses persalinan juga bisa disiapkan terlebih dahulu, seperti pakaian maupun popok untuk si buah hati.

Nah, cara menghitung taksiran persalinan ada beragam macamnya. Di bawah ini cara menghitung HPL yang perlu Mama tahu.

1. Hari Pertama Haid Terakhir

Hari Pertama Haid Terakhir

Sebagian besar kehamilan berlangsung selama 38 hingga 40 minggu sejak pembuahan. Nah, hari lahir bayi diperkirakan terjadi pada minggu ke-40 kehamilan sejak hari pertama menstruasi terakhir yang dialami Mama. 

Perlu diketahui, HPL hanyalah sekadar patokan. Diperkirakan hanya sekitar 4 persen bayi yang lahir tepat waktu sesuai tanggal jatuh tempo hari perkiraan lahir.

Karenanya, bayi yang lahir lewat satu minggu dari HPL atau bahkan tiga minggu lebih cepat masih tergolong normal.

Nah, setelah mencatat hari pertama haid terakhir, Mama bisa gunakan fitur Kalender Kehamilan di aplikasi KlikDokter. Fitur ini sangat praktis untuk membantu Mama mengetahui perkiraan hari lahir si kecil.

Artikel Lainnya: 5 Kiat Cegah Bayi Lahir dengan Berat Badan Rendah

2. Tanggal Pembuahan

Proses pembuahan terjadi sekitar dua minggu setelah hari pertama haid terakhir. Nah, waktu terjadinya pembuahan bisa digunakan untuk menghitung hari perkiraan lahir bayi. 

Rumus taksiran persalinan yang bisa dicoba adalah dengan menambahkan 266 hari atau 38 minggu dari tanggal pembuahan. Dengan begitu, perkiraan tanggal jatuh tempo kelahiran bayi bisa diketahui.

3. Tanggal Transfer Embrio

Jika Mama mengikuti program bayi tabung, cara menghitung HPL kehamilan bisa dilakukan dengan menggunakan tanggal transfer embrio.

Sebagian besar transfer embrio terjadi 3-5 hari setelah pengambilan telur dan pembuahan. Jika transfer embrio terjadi pada hari ketiga, diperkirakan bayi akan lahir 263 hari dari tanggal transfer embrio tersebut.

Apabila transfer embrio terjadi pada hari kelima, perkiraan kelahiran bayi terjadi 261 hari setelahnya.

4. USG

Sering kali ibu hamil tidak bisa mengingat hari pertama menstruasi terakhir. Bumil juga tidak yakin kapan ovulasi terjadi. 

Untungnya, cara menghitung hari perkiraan lahir bisa dilakukan dengan mengunjungi dokter dan melakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG)

Pemeriksaan dini USG dinilai lebih akurat menentukan tanggal persalinan. Lewat prosedur ini, detak jantung bayi pertama kali yang umumnya terjadi pada minggu ke-9 atau ke-10 bisa diketahui. Gerakan janin yang berlangsung sekitar minggu ke-18 dan ke-22 juga bisa disimak.

Petunjuk tersebut membantu dokter menentukan hari perkiraan lahir bayi. Selain itu, HPL bisa diketahui lewat tinggi fundus.  

Tinggi fundus adalah tinggi bagian rahim paling atas. Tinggi fundus diukur dari tulang kemaluan ibu hingga bagian atas rahim. Ukuran tinggi fundus juga bermanfaat untuk memperkirakan panjang dan berat janin.

5. Pemeriksaan Fisik

Perkiraan hari lahir bayi bisa diketahui pula lewat pemeriksaan fisik, yaitu dengan mengukur rahim.

Dokter bisa merasakan fundus berada di atas panggul sekitar minggu ke-12 kehamilan. Setelah 18 minggu, jarak antara fundus dan tulang kemaluan akan sama dengan jumlah minggu dari periode menstruasi terakhir.

Metode ini dapat memberikan gambaran kasar mengenai minggu kehamilan. Sayangnya, pemeriksaan fisik tidak akurat untuk memprediksi hari kelahiran bayi. Pasalnya, ukuran rahim dan fundus bisa dipengaruhi beberapa faktor, seperti kehamilan kembar, obesitas, tumor rahim, maupun kondisi fundus yang lebih tinggi atau rendah.

Artikel Lainnya: Mengenal panjang dan Berat Badan Bayi Baru Lahir Normal

Mengetahui cara menghitung HPL penting untuk mendukung ibu mempersiapkan persalinan. Namun, ingat hari perkiraan lahir tidak bisa dijadikan patokan. Si kecil bisa lahir lebih dini atau bahkan beberapa pekan lebih lama daripada HPL. 

Seiring perkembangan kehamilan, tanggal jatuh tempo kelahiran bayi juga mungkin diubah oleh dokter. Biasanya hal ini dipengaruhi oleh detak jantung bayi, tinggi fundus, dan pergerakan si kecil di dalam kandungan.

Apabila Mama masih penasaran dengan cara menghitung hari perkiraan lahir, jangan sungkan untuk berkonsultasi online dengan dokter kandungan lewat layanan Tanya Dokter

#JagaSehatmu dan janin dengan mengunduh aplikasi KlikDokter untuk tahu informasi seputar kehamilan dan perkembangan janin setiap pekannya.

(ADT/JKT)

KehamilanKehamilan Kembar

Konsultasi Dokter Terkait