Kehamilan

Aktivitas yang Pantang Dilakukan Saat Hamil

dr. Muhammad Isman S, 26 Apr 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Saat hamil, ada beberapa kegiatan yang sebaiknya dihindari. Apa saja? Mari ketahui aktivitas yang tidak boleh dilakukan saat hamil di sini.

Aktivitas yang Pantang Dilakukan Saat Hamil

Sebagai wanita hamil, Anda tentu berharap dapat menjalani proses persalinan dengan lancar dan bayi lahir sehat. Karena itu, berbagai persiapan dilakukan sejak jauh hari dengan menjaga asupan nutrisi.

Di samping itu, Anda juga perlu memerhatikan aktivitas sehari-hari demi kebaikan diri sendiri dan janin. Berikut beberapa aktivitas yang tidak boleh dilakukan ibu hamil:

1. Mengangkat Beban Berat

Gerakan yang harus dihindari ibu hamil adalah mengangkat beban berat. Aktivitas ini bisa menyakiti punggung dan panggul ibu hamil, serta dapat meningkatkan potensi prolaps uteri. 

Jika terpaksa mengangkat sesuatu yang berat, cobalah memegangnya tidak jauh dari tubuh, lalu tekuk lutut perlahan. Jangan membuat gerakan memutar sambil mengangkat beban.

Artikel Lainnya: Mengejan Berlebih saat Hamil, Berbahayakah untuk Bayi?

2. Gerakan Yoga Tertentu

Pada dasarnya yoga adalah latihan atau aktivitas yang baik untuk ibu hamil. Namun, ada beberapa gerakan yang tidak boleh dilakukan ibu hamil karena memerlukan banyak peregangan atau putaran.

Apabila berniat melakukan yoga, sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu. Anda juga disarankan melakukan yoga bersama instruktur profesional. Hal ini bertujuan mencegah kondisi tidak diinginkan, misalnya cedera saat yoga.

3. Olahraga dengan Posisi Tengkurap

Berbaring dengan perut di bagian bawah alias tengkurap adalah gerakan yang tidak boleh dilakukan oleh ibu hamil. Posisi tengkurap dapat melukai janin, terutama jika perut ibu sudah membesar. 

Bahkan, cedera kecil dapat membuat efek samping yang serius bagi perkembangan janin.

4. Sauna

Bersantai di dalam bak mandi panas atau sauna memang menyenangkan bagi ibu hamil karena membuat badan lebih relaks. Tetapi, berendam di dalam bak mandi panas atau sauna menjadi pantangan ibu hamil.

Sauna atau berendam air panas berbahaya karena membuat suhu tubuh ibu naik dan meningkatkan risiko kemungkinan bayi cacat lahir. Risiko terserang penyakit menular juga dapat terjadi jika air atau bak mandi tidak bersih.

Apabila ibu hamil ingin berendam, pastikan suhu air sama dengan suhu tubuh. Batasi waktu berendam yaitu cukup 10-15 menit.

Artikel Lainnya: Betahistine untuk Ibu Hamil, Berbahaya atau Bermanfaat?

5. Naik Wahana di Taman Bermain

Ibu hamil harus menghindari naik wahana yang menimbulkan gerakan memutar atau vertikal di udara, karena bisa membuat perut mual.

Roller coaster adalah salah satu wahana yang dapat membahayakan kondisi janin dan meningkatkan risiko abruptio plasenta

Alih-alih bermain, akan lebih aman jika ibu hamil berjalan santai di taman sembari menikmati suasana.

6. Membersihkan Kandang Hewan

Bagi ibu hamil yang memiliki hewan peliharaan seperti kucing, sebaiknya hindari aktivitas membersihkan kotoran hewan sendiri. Tujuannya, tentu untuk mencegah infeksi toksoplasmosis

Infeksi toksoplasmosis yang dialami ibu hamil dapat menyebabkan berbagai masalah pada janin yang dikandung, misalnya gangguan perkembangan otak, kelainan mata, hingga retardasi mental.

Jadi, pastikan kondisi hewan peliharaan dalam keadaan sehat dan bersih. Minta tolong seseorang untuk membersihkan kandang dan kotoran hewan.

7. Bersepeda

Saat hamil, pusat keseimbangan tubuh akan bergeser. Hal ini akan membuat aktivitas bersepeda yang dilakukan ibu hamil menjadi semakin sulit, terutama ketika di jalur yang padat.

Alternatif yang lebih aman adalah mengendarai sepeda statis. Namun, aktivitas ini hanya boleh dilakukan sampai trimester kedua. 

Ibu hamil juga dianjurkan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter bila ingin berolahraga menggunakan sepeda statis.

Artikel Lainnya: Bahayakah Sering Mengkonsumsi Kangkung Saat Hamil?

8. Jogging

Selain bersepeda, jogging juga menjadi aktivitas yang tidak boleh dilakukan ibu hamil.

Jogging memang akan membuat tubuh lebih kurus. Tetapi, di sisi lain jogging juga menyebabkan anak akan lebih kurus dan bertubuh lebih pendek. 

9. Olahraga Berat

Berolahraga memang baik untuk ibu hamil. Tetapi, pastikan pilih olahraga yang tepat. Olahraga berat seperti boxing atau memerlukan kontak dengan orang lain sebaiknya dihindari dulu.

Aktivitas tersebut dapat meningkatkan risiko cedera yang lebih tinggi apabila dilakukan oleh ibu hamil. Olahraga berat harus dihindari, karena ligamen ibu hamil cenderung menjadi longgar dan rentan terhadap cedera.

Latihan berat juga bisa meningkatkan risiko lepasnya plasenta dari dinding rahim yang bisa menyebabkan perdarahan hebat.

10. Merokok

Merokok sudah jelas merupakan hal yang tidak boleh dilakukan ibu hamil. Merokok tidak hanya menyebabkan bahaya pada tubuh ibu, namun juga berdampak pada kesehatan janin. 

Merokok saat hamil bisa meningkatkan risiko kelahiran prematur hingga cacat janin.

Tidak hanya berlaku bagi perokok aktif, ibu hamil yang mendapat paparan asap rokok (perokok pasif) juga bisa mengalami masalah kesehatan serupa. Hindari merokok saat hamil maupun asapnya agar terhindar dari berbagai efek samping.

Artikel Lainnya: Penyebab Ibu Hamil Merasakan Sakit Perut Bagian Atas

11. Mengonsumsi Obat Secara Bebas

Ibu hamil sebaiknya berhati-hati dalam menggunakan obat-obatan, terutama yang dijual bebas. Kandungan obat-obatan tertentu bisa membahayakan janin. Apabila memiliki keluhan kesehatan, ibu bisa konsultasikan dahulu kepada dokter.

Beberapa obat yang tidak boleh dikonsumsi ibu hamil terutama di trimester pertama adalah obat jerawat seperti isotretinoin, obat flu mengandung pseudoefedrin, ACE inhibitor, serta obat antinyeri seperti aspirin dan ibuprofen.

12. Menyelam

Aktivitas menyelam memberikan efek dekompresi pada tubuh ketika naik ke atas permukaan air. Jika Anda sedang hamil, proses dekompresi tersebut akan mengganggu kondisi janin di dalam perut.

Berbagai penelitian menunjukkan, terjadi peningkatan kasus cacat lahir dan lahir tidak cukup bulan pada wanita yang menyelam selama hamil. 

13. Mengonsumsi Alkohol

Ketika wanita hamil mengonsumsi alkohol, maka alkohol tersebut dapat melewati plasenta yang akan memberikan dampak buruk pada janin, seperti sindrom alkohol janin (fetal alcohol syndrome).

Janin yang terekspos alkohol di dalam rahim dapat mengalami gangguan fisik, intelektual, sikap, hingga kejang.

Bergerak aktif memang penting dilakukan saat hamil. Namun, bukan berarti ibu bebas melakukan segala hal. 

Ibu hamil tetap harus berhati-hati dalam setiap kegiatan dan selalu berkonsultasi dengan dokter kandungan bila ingin melakukan kegiatan tertentu.

Gunakan Live Chat dokter kandungan di aplikasi KlikDokter untuk konsultasi cepat tanpa harus keluar rumah!

(FR)

KehamilanJaninPerkembangan Janin

Konsultasi Dokter Terkait