Ibu Menyusui

9 Kiat Sukses Pemberian ASI Eksklusif bagi Ibu yang Bekerja

Redaksi KlikDokter, 06 Mar 2023

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Working moms atau ibu yang bekerja tetap bisa memberikan ASI Eksklusif untuk si kecil, lho! Simak kiat suksesnya di sini.

9 Kiat Sukses Pemberian ASI Eksklusif bagi Ibu yang Bekerja

Ada banyak manfaat memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama lalu dilanjutkan hingga anak berusia 2 tahun. Tak hanya mendukung tumbuh kembang si kecil, ASI eksklusif juga terbukti dapat memperkuat daya tahan tubuh serta baik untuk pencernaan bayi. 

Saking banyak manfaatnya, working moms alias para ibu yang bekerja berusaha untuk tetap memberikan ASI eksklusif untuk bayinya.

Namun, tak jarang ibu yang bekerja merasa khawatir, apakah mampu memberikan ASI eksklusif untuk bayi di tengah aktivitas dan kesibukannya. 

Nah, jangan cemas, ya, Ma! Ada beberapa cara supaya para ibu bekerja bisa sukses memberikan ASI eksklusif untuk sang buah hati.

1. Memompa ASI Sesuai Jadwal

Memang ibu bekerja tidak dapat memberikan ASI secara langsung ke bayi mereka ketika bekerja. Namun, ibu yang bekerja dapat memompa (pumping) ASI di sela-sela aktivitas harian, lalu memberikan ASI perah tersebut pada si kecil.

Saat ini sudah banyak pilihan pompa ASI yang bisa Mama pilih, dari yang manual hingga elektrik. Tentu hal ini bisa memudahkan Mama memompa ASI saat bekerja.

Menurut American Pregnancy Association, untuk menjaga produksi ASI, sebaiknya Mama pumping setiap dua sampai tiga jam sekali. Jadi, dalam sehari seorang ibu lebih baik memompa sekitar 8-12 kali. 

Nah, supaya tidak bingung, Mama bisa mengikuti jadwal pumping ASI ini saat bekerja: 

  • Pukul 06.00
  • Pukul 08.00
  • Pukul 10.00
  • Pukul 12.00
  • Pukul 15.00
  • Pukul 17.00
  • Pukul 19.00

Untuk jadwal selanjutnya, Mama bisa menyusui bayi langsung saat di rumah. 

Artikel Lainnya: Pilihan Sayuran untuk Melancarkan Produksi ASI 

2. Melakukan Power Pumping

Selain memompa sesuai jadwal, ibu yang bekerja bisa melakukan teknik power pumping agar jumlah ASI melimpah. Agar sukses memberikan ASI eksklusif untuk bayi, ibu yang bekerja bisa mengikuti durasi power pumping berikut: 

  • Pompa selama 20 menit, istirahat 10 menit
  • Pompa selama 10 menit, istirahat 10 menit
  • Pompa selama 10 menit

Teknik power pumping ini dapat menambah pasokan produksi ASI. Sementara untuk jadwal pumping berikutnya, Mama bisa memompa seperti biasa. 

3. Menjaga Kualitas ASI Perah (ASIP)

Jangan lupa untuk menyimpan dan menjaga kualitas ASI perah dengan baik, ya, Ma! Supaya ASI yang diberikan untuk si kecil tetap bersih dan bernutrisi tinggi. 

Dimulai dari sebelum memompa ASI, Mama sebaiknya cuci tangan dulu untuk menjaga kebersihan. Selanjutnya, jika sudah terkumpul ASIP dapat disimpan di wadah kaca atau plastik khusus untuk ASI.

ASI perah dapat bertahan hingga empat sampai 6 jam pada suhu ruangan. Jadi sebelum berangkat bekerja, ibu dapat memompa dan memberikan ASI perahnya tersebut kepada si Kecil. 

Ketika tidak langsung diberikan ke anak, ASI perah dapat didinginkan di kulkas bawah dan dapat bertahan selama 5-7 hari. 

Jika masih tidak digunakan dalam waktu satu minggu, ASI perah sebaiknya dibekukan. ASI perah beku tahan selama dua minggu untuk kulkas satu pintu. Sedangkan di kulkas dua pintu, ASIP beku bisa digunakan untuk 3-6 bulan ke depan. 

Berbeda lagi jika Mama punya kulkas khusus beku (freezer storage dengan suhu -20 Celcius), ASIP yang dibekukan di dalam kulkas ini bisa bertahan selama 6-12 bulan.

Artikel Lainnya: Alasan Mengapa ASI Perah Tak Boleh Langsung Disimpan di Freezer

4. Menyusui Bayi Langsung (Direct Breastfeeding)

Meski sudah memompa ASI dalam jumlah yang banyak, sebaiknya Mama tetap memberikan ASI langsung pada si kecil sesering mungkin. 

Misalnya, ketika pulang kerja, Mama bisa direct breastfeeding  sebelum si kecil tidur. Pemberian ASI langsung juga bisa Mama lakukan ketika hari libur. 

Direct breastfeeding tetap penting dilakukan untuk mencegah bayi bingung puting. Tak hanya itu, menyusui langsung juga bisa jadi waktu terbaik untuk bonding antara ibu dan bayi. 

5. Memenuhi Asupan Gizi dengan Makanan Sehat

Demi suksesnya pemberian ASI eksklusif, ibu harus memperhatikan asupan makanan hariannya. 

Kebutuhan kalori harian ibu menyusui memang lebih besar ketimbang kebutuhan sebelum hamil. Menurut Kementerian Kesehatan, angka kecukupan gizi harian ibu menyusui lebih besar 330 hingga 400 kalori per hari. 

Bukan hanya porsi makan yang cenderung lebih banyak, tapi juga kandungan gizi asupannya juga harus Mama perhatikan, ya!

Pastikan dalam sekali makan, Mama mengonsumsi makanan yang mengandung gizi seimbang, ya! Setiap kali makan selalu ada sayur, protein hewani, protein nabati, dan karbohidrat.

Asupan vitamin dan mineral juga tak boleh ketinggalan. Jenis vitamin dan mineral yang penting untuk ibu menyusui yaitu zat besi, asam folat, kalsium, vitamin B kompleks, vitamin A, dan vitamin C. 

Artikel Lainnya: Pilihan Makanan Sehat dan Bernutrisi untuk Ibu Hamil 

6. Minum yang Cukup

Benarkah Harus Minum Air 8 Gelas per Hari? Ini Faktanya

Bukan hanya makanan saja yang harus Mama perhatikan, tapi kebutuhan cairan juga penting untuk dipenuhi dengan baik. Mengacu pada Angka Kecukupan Gizi, seorang ibu menyusui butuh lebih banyak 600-800 mL air lebih banyak ketimbang kebutuhan sebelum hamil. 

Jika sebelumnya butuh sekitar 8-9 gelas air sehari, saat menyusui Mama perlu menambah 3-4 gelas lagi supaya kebutuhan cairannya terpenuhi dengan baik. 

Angka tersebut bisa disesuaikan dengan kegiatan harian Mama, ya. Bila kegiatan harian Mama cukup padat dan berat, Mama bisa minum lebih banyak dari angka kebutuhan tersebut untuk mencegah dehidrasi

7. Kenyamanan saat Menyusui

Terakhir, agar manajemen dan kualitas ASI saat ibu bekerja tetap baik, Mama harus nyaman saat menyusui. 

Banyak ibu yang mengalami puting luka, lecet, sampai mastitis saat masa menyusui. Kondisi ini bisa memengaruhi kualitas bahkan jumlah produksi ASI, lho, Ma. 

Pasalnya, ketika puting lecet, Mama akan merasa kesakitan dan tidak nyaman saat menyusui atau pumping di kantor. 

Nah, Mama bisa menggunakan krim khusus (nipple cream) untuk mengatasi dan mencegah puting lecet. Salah satu produk yang bisa Mama coba yaitu PUREMOM Nipple Cream yang terbuat dari bahan alami dengan kandungan olive oil, provitamin B5, dan vitamin E. 

Karena kandungan alaminya, membuat produk PUREMOM Nipple Cream aman untuk digunakan setiap hari dan mampu mengatasi lecet, melembapkan, serta mencegah mastitis (infeksi area puting)

Mama juga tak perlu cemas, PUREMOM Nipple Cream ini juga low hazard dan tanpa tambahan rasa serta aroma, sehingga aman jika tertelan bayi.

Jika area puting lembap dan sehat, Mama pun bisa nyaman menyusui langsung atau melakukan pumping di kantor. Dengan begitu, pemberian ASI eksklusif bisa sukses dan maksimal meski ibu bekerja di kantor. 

8. Kelola Stres dengan Baik

Merasa stres itu wajar, apalagi ketika Mama sedang banyak deadline atau tumpukan pekerjaan. Belum lagi masa adaptasi setelah melahirkan yang cukup berat, bisa menimbulkan stres bahkan depresi (postpartum depression). 

Meski begitu, Mama harus mencoba untuk mengelola stres dengan baik. Pasalnya, stres yang berlarut-larut alias berkepanjangan dapat menurunkan produksi ASI ibu. 

Luangkan sedikit waktu untuk rileks dan melakukan kegiatan yang Mama sukai. Misalnya saja, menonton film, membaca buku, mendengarkan lagu favorit ketika waktu pumping.

Mama juga bisa meminta bantuan Papa dan keluarga terdekat untuk membantu mengasuh si Kecil ketika Mama merasa lelah. Jangan sungkan untuk meminta bantuan orang terdekat, ya, Ma!

9. Beritahu Pihak Kantor

Cara agar sukses memberikan ASI eksklusif untuk ibu bekerja yang lainnya adalah memberitahu pihak kantor dan atasan. 

Dengan begitu, rekan kerja dan atasan di kantor bisa tahu kapan saja waktu yang Mama butuhkan untuk pumping. 

Saat ini sudah banyak kantor yang mendukung program ASI eksklusif dengan menyediakan ruang khusus laktasi. Hal ini bertujuan agar para ibu bisa memompa ASI dengan nyaman di sela-sela pekerjaannya. 

Sebuah studi yang dimuat dalam International Breastfeeding Journal menyebutkan bahwa peran kantor dan rekan kerja sangat memengaruhi kesuksesan pemberian ASI eksklusif bagi ibu bekerja.

Artikel Lainnya: Busui, Ini Tips Aman Menyusui agar Tak Terkena Mastitis 

Semoga dengan tips ini, Mama bisa menikmati masa menyusui, ya! Bila ada pertanyaan terkait proses menyusui atau seputar tumbuh kembang si Kecil, Mama bisa konsultasi melalui layanan Tanya Dokter

Jangan lupa untuk selalu #JagaSehatmu dan kesehatan si Kecil, ya, Ma!

(NM)

Nutrisi
Stres
Ibu Menyusui
ASI Eksklusif
Pekan ASI Sedunia
Ibu Bekerja
Kualitas ASI
Memompa ASI
  • Centers for Disease Control and Prevention, Proper Storage and Preparation of Breast Milk. Diakses pada Februari 2023
  • Cleveland Clinic. Benefits of Breastfeeding. Diakses pada Februari 2023.
  • American Pregnancy Association. How to Pump Breast Milk. Diakses Februari 2023.
  • Kementerian Kesehatan. Tabel Angka Kecukupan Gizi. Diakses pada Februari 2023. 
  • Vilar-Compte, M., Hernández-Cordero, S., Ancira-Moreno, M. et al. Breastfeeding at the workplace: a systematic review of interventions to improve workplace environments to facilitate breastfeeding among working women. Int J Equity Health 20, 110 (2021). https://doi.org/10.1186/s12939-021-01432-3 
  • Abekah-Nkrumah, G., Antwi, M.Y., Nkrumah, J. et al. Examining working mothers’ experience of exclusive breastfeeding in Ghana. Int Breastfeed J 15, 56 (2020). https://doi.org/10.1186/s13006-020-00300-0