HomeGaya hidupSehat dan BugarLangkah-Langkah untuk Memulai Pola Hidup Sehat
Sehat dan Bugar

Langkah-Langkah untuk Memulai Pola Hidup Sehat

dr. M. Dejandra Rasnaya, 14 Nov 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Mau memulai pola hidup sehat tapi tak tahu cara mengawalinya? Jangan bingung! Bulatkan tekad, lalu terapkan langkah-langkah berikut ini!

Langkah-Langkah untuk Memulai Pola Hidup Sehat

Agar terhindar beragam penyakit yang bisa menyerang dalam waktu dekat atau pada masa tua nanti, pola hidup sehat adalah kuncinya. Adanya niat untuk hidup sehat sudah bagus. Namun, banyak yang bingung dari mana harus memulai pola hidup sehat.

Sebetulnya, banyaknya akses informasi kesehatan bisa dimanfaatkan bila ingin memulai hidup sehat. Namun tetap saja, niat jadi hanya sekadar niat, karena realisasinya sering kali sulit. Bahkan, banyak orang yang tak tahu harus memulai hidup sehat dari mana.

Tak perlu bingung, berikut ini adalah langkah-langkah yang bisa membantu Anda dalam memulai hidup sehat.

Hitung indeks massa tubuh

Langkah utama untuk memulai hidup sehat dengan benar adalah dengan menghitung indeks massa tubuh (IMT). Tujuan penghitungan ini adalah untuk mengetahui proporsi tubuh Anda, apakah ideal, kurang ideal, punya berat badan berlebih, atau obesitas. Dengan begitu, Anda juga bisa mengetahui risiko penyakit yang mengancam.

Cara menghitungnya adalah berat badan (dalam kilogram), dibagi dengan tinggi badan (dalam meter), lalu dikuadratkan.

Untuk ras Asia, bila hasil yang didapat angkanya antara 18,5- 22,9, itu menunjukkan proporsi tubuh ideal dan minum risiko penyakit tidak menular. Bila angkanya di atas itu, berarti Anda memiliki berat badan berlebih atau obesitas, sedangkan bila di bawah angka itu berarti berat badan kurang.

Ukur lingkar perut

Sama halnya dengan IMT, pengukuran lingkar perut bertujuan untuk mengetahui risiko penyakit tidak menular seperti diabetes, kolesterol tinggi, serangan jantung, dan stroke

Idealnya, lingkar perut pria adalah di bawah 90 cm, sedangkan pada wanita di bawah 80 cm. Bila hasilnya di atas angka tersebut, maka risiko penyakit meningkat.

Pola diet tepat

Jenis diet memang ada banyak sekali. Namun, pola diet yang paling tepat adalah menerapkan pola makan gizi lengkap seimbang. Artinya, menu harian Anda harus bergizi lengkap (memenuhi anjuran kebutuhan karbohidrat, protein, lemak, serat, mineral, dan vitamin) dan seimbang (tidak lebih maupun kurang).

Sumber karbohidrat adalah nasi, kentang, atau roti; protein dari ikan, daging merah maupun daging putih, telur, atau susu; sedangkan sumber lemak bisa dari minyak zaitun, minyak kanola, dan kacang-kacangan. Vitamin dan mineral bisa didapatkan dari buah-buahan dan sayuran.

Bila hasil IMT dan lingkar perut sudah diketahui, pola makan bisa disesuaikan.

Selanjutnya

Olahraga rutin

Pada banyak orang, memulai untuk olahraga rutin bisa dirasa sangat sulit. Keburu capek, tak ada waktu, tak ada teman berolahraga, bingung olahraga apa—semua bisa jadi alasan untuk seseorang jadi malas atau tidak konsisten dalam berolahraga.

Olahraga yang disarankan adalah jenis aerobik seperti lari, berenang, bersepeda, sepak bola, atau senam.

Dalam seminggu, Anda disarankan untuk olahraga 3-5 kali, dengan total durasi 150 menit (misalnya lima kali seminggu selama 30 menit tiap sesinya).

Kombinasi olahraga juga diperbolehkan, misalnya angkat beban untuk menambah massa otot.

Lagi-lagi, bila IMT sudah diketahui, intensitas olahraga bisa disesuaikan.

Atur kebiasaan

Kebiasaan buruk seperti merokok, konsumsi alkohol, dan kurang istirahat harus dihentikan karena dapat meningkatkan risiko penyakit tidak menular.

Selain itu, kemampuan untuk mengelola stres dengan baik juga penting untuk menjaga kesehatan. Ingat, kesehatan pikiran dapat memengaruhi tubuh, begitu juga sebaliknya.

Periksa kesehatan secara berkala

Ketika sudah memasuki usia 40 tahun, proses penuaan sudah terjadi dan periksa kesehatan rutin disarankan. Meskipun tidak mengalami gejala apa pun, tetapi cek kesehatan rutin seperti mengukur tekanan darah, gula darah, kolesterol, asam urat, dan lainnya bisa dilakukan sebagai langkah deteksi dini.

Bila dicermati, sebetulnya memulai pola hidup sehat tidak sulit, tinggal bagaimana Anda bisa terus memotivasi diri dan konsisten melakukannya. Daripada menyesal di kemudian hari, mari bulatkan tekad, tetapkan tujuan, dan bila perlu ajak pasangan atau anggota keluarga lainnya. Karena bisa saling mengingatkan dan menyemangati, lama-lama Anda akan terbiasa dengan pola hidup tersebut. Kalau sudah begitu, sehat terus sampai tua bukanlah hal mustahil.

Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut seputar topik ini, silakan berkonsultasi dengan dokter kami melalui Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter. Gratis, lho!

(RN/RPA)

Gaya HidupPola Hidup Sehat

Konsultasi Dokter Terkait