8 Penyebab Badan Lemas Saat Puasa, Jangan Diremehkan!

Keluhan badan lemas saat puasa adalah hal yang kerap terjadi. Ya, tentu saja karena kamu tidak mengonsumsi makanan dan minuman sejak subuh hingga senja hari. Sudah pasti Anda akan kehilangan tenaga.

Saat tubuh terasa lemas, aktivitas kamu pun bisa terganggu. Alhasil, kamu jadi tidak mood untuk melakukan apa pun, termasuk saat sedang bekerja. 

Untuk mengantisipasinya, kamu perlu tahu apa saja kondisi yang menjadi faktor penyebab lemas saat berpuasa:

Karbohidrat bisa menjadi sumber energi cepat. Saat kamu mengonsumsinya, tubuh memecah karbohidrat menjadi gula, yang dapat digunakan untuk bahan bakar. 

Namun, makan terlalu banyak karbohidrat olahan justru bisa membuat kamu merasa lelah sepanjang hari.

Ketika gula dan karbohidrat olahan dikonsumsi, keduanya menyebabkan gula darah meningkat cepat. Karbohidrat olahan memang cepat membuat tubuh bertenaga, tapi kadar gula darah juga cepat anjlok. Akibatnya, kamu jadi mudah lemas.

Kurang tidur bisa menjadi penyebab badan lemas saat puasa. Apalagi orang yang berpuasa memang sering kali tidak cukup tidur. 

Tubuh melakukan banyak hal saat kamu tidur, termasuk menyimpan memori dan melepaskan hormon yang mengatur tingkat metabolisme dan energimu.

Menurut American Academy of Sleep Medicine, orang dewasa membutuhkan rata-rata 7 jam tidur per malam untuk kesehatan yang optimal. 

Karena itu, solusinya adalah tidurlah lebih awal agar kamu bisa bangun untuk makan sahur dalam kondisi yang bugar.

Artikel lainnya: Manfaat Puasa untuk Kesehatan Fisik dan Mental

Jika kurang aktif secara fisik, kamu akan mudah mengalami kondisi badan lemas. Penelitian juga menunjukkan bahwa berolahraga dapat mengurangi rasa lelah. 

Saat berpuasa kamu sebenarnya dianjurkan untuk tetap berolahraga agar kondisi fisik senantiasa bugar. 

Waktu yang dipilih pun bervariasi, bisa sebelum buka puasa, atau beberapa saat setelah sahur. Lakukan secukupnya dalam durasi dan intensitas yang tidak memberatkan puasamu.

Mengonsumsi terlalu sedikit kalori ketika sahur dapat menjadi alasan kenapa saat puasa badan kamu terasa lemas. 

Tubuhmu menggunakan kalori untuk bergerak dan memicu proses seperti bernapas. Kebanyakan orang membutuhkan minimal 1.200 kalori per hari untuk mencegah perlambatan metabolisme.

Ketika kamu makan terlalu sedikit kalori, metabolisme melambat untuk menghemat energi, yang berpotensi menyebabkan kelelahan. Kebutuhan kalori seseorang tergantung pada berat badan, tinggi badan, usia, dan faktor lainnya.

Tidur di waktu yang salah dapat mengurangi energimu. Terlalu lama tidur di siang hari, bukannya di malam hari, akan mengganggu ritme sirkadian tubuh Anda.

Penelitian telah menemukan bahwa ketika pola tidur kamu tidak selaras dengan ritme sirkadian kamu, kelelahan kronis dapat berkembang. 

Ini menjadi masalah umum di kalangan orang yang bekerja dengan sistem shift atau kerja malam. Kondisi ini juga rentan dialami oleh orang yang berpuasa.

Artikel lainnya: Terima Vaksin Booster Saat Puasa, Apa Efeknya bagi Tubuh?

Asupan protein yang rendah bisa memengaruhi kondisi badan kamu. Mengonsumsi protein telah terbukti meningkatkan laju metabolisme dan membuat kenyang lebih lama ketimbang karbohidrat atau lemak.

Dalam sebuah penelitian di Korea Selatan, ditemukan bahwa mahasiswa yang mengonsumsi makanan berprotein tinggi seperti ikan, daging, telur dan kacang-kacangan – setidaknya dua kali sehari – ternyata jarang mengalami kelelahan.

Jadi, jika kamu tidak ingin mengalami badan lemas saat puasa, pilihlah menu sahur yang kaya kandungan protein.

Dehidrasi juga bisa menjadi alasan kenapa saat puasa kamu merasa lemas dan pusing. Dehidrasi terjadi ketika kamu tidak minum cukup cairan untuk menggantikan air yang hilang lewat urine, feses, keringat, dan napas. 

Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa dehidrasi ringan dapat menyebabkan tingkat energi yang lebih rendah dan penurunan kemampuan untuk berkonsentrasi

Untuk mencegah dehidrasi, minumlah air yang cukup saat sahur, buka puasa, dan malam hari setelah buka puasa. 

Stres kronis memiliki efek mendalam pada tingkat energi dan kualitas hidupmu. Dalam beberapa penelitian ditemukan bahwa meskipun stres adalah hal yang normal, tapi tingkat stres yang berlebihan dapat mengakibatkan kelelahan. 

Selain itu, respons kamu terhadap stres bisa memengaruhi kondisi badan Anda.

Artikel lainnya: Penyebab Sering Mengalami Nyeri Otot Saat Puasa

Rasa lemas saat berpuasa sangatlah wajar mengingat kamu tidak makan dan minum untuk jangka waktu yang cukup lama.

Beberapa hal di atas akan membuat kamu merasa lemas lebih berat dari seharusnya. Rasa lemas tersebut biasanya akan membaik ketika Anda sudah berbuka puasa.

Namun, ada beberapa gejala lemas yang harus kamu waspadi karena jika dibiarkan akan berbahaya bagi tubuh sehingga harus diperiksakan ke dokter. Keringat dingin dan gemetar adalah dua contohnya. 

Lemas yang disertai dengan keluarnya keringat dingin dan gemetar biasanya merupakan tanda-tanda terjadinya hipoglikemia atau rendahnya gula darah yang cukup parah. Jika dibiarkan, maka kamu bisa saja kehilangan kesadaran. 

Gejala lain yang harus diperhatikan adalah ketika kamu tidak mampu lagi mengatur dan menyelesaikan berbagai tugas harian kamu, baik di kantor maupun di rumah. 

Selain akibat tidak adanya asupan makanan di siang hari, kondisi itu bisa juga disebabkan oleh kurangnya jam tidur akibat bangun sahur. Atau, bisa juga dipicu oleh anemia tingkat sedang hingga berat, bahkan stres. 

Jika kamu merasa jam tidurmu sudah sesuai tetapi masih merasa lemas, maka sebaiknya kamu berkonsultasi ke dokter untuk untuk memastikan penyebabnya.

Dalam kehidupan sehari-hari, kamu bisa saja mengalami lelah atau lemas. Namun, kondisi tersebut akan semakin mungkin terjadi ketika kamu sedang menjalankan ibadah puasa. 

Lakukan tips yang disarankan untuk menghindari kondisi badan lemas saat puasa. Jika dirasa perlu, kamu bisa berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan solusi yang tepat.

Apabila kamu masih punya pertanyaan mengenai topik ini, jangan ragu konsultasi dengan dokter di KlikDokter. Jangan lupa #JagaSehatmu selama bulan ramadan, ya!