Perawatan Wanita

7 Penyebab Keputihan Berwarna Cokelat Muda, Berbahayakah?

dr. Muhammad Iqbal Ramadhan, 18 Feb 2024

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Keputihan berwarna cokelat bisa membuat para wanita panik dan bertanya-tanya. Ketahui berbagai penyebabnya di sini.

7 Penyebab Keputihan Berwarna Cokelat Muda, Berbahayakah?

Keputihan adalah kondisi yang normal. Dalam keadaan normal, cairan yang berfungsi menjaga kebersihan dan kelembapan vagina ini berwarna putih jernih. Bila menempel pada pakaian dalam, warna keputihan normal jadi kuning terang, tidak berbau, dan tidak menimbulkan keluhan.

Meski begitu, dalam kondisi tertentu, warna keputihan bisa berubah menjadi cokelat muda, berbau busuk, serta menyebabkan area kewanitaan terasa gatal dan panas. 

Keputihan berwarna cokelat bisa menandakan sejumlah gangguan. Kenapa keputihan berwarna cokelat? Simak sederet penyebabnya di bawah ini, ya!

1. Perubahan Hormonal 

Kentut Vagina

Siklus haid menyebabkan kadar hormon tidak teratur. Kondisi ini bisa menimbulkan flek cokelat yang sering kali dianggap sebagai keputihan. 

Perdarahan haid yang tidak teratur dan flek cokelat kerap dialami wanita yang mengalami siklus anovulasi, yaitu kondisi ketika ovarium gagal mengeluarkan sel telur. Biasanya kondisi ini terjadi pada wanita yang baru mengalami menstruasi ataupun jelang masa menopause.

Wanita yang mengalami kondisi sindrom ovulasi polikistik (PCOS) atau yang menggunakan kontrasepsi (pil, suntik, implan, dan susuk) juga bisa mengalami haid tidak teratur dan keluhan flek cokelat.

Artikel lainnya: Bahaya di Balik Keputihan Menggumpal

2. Bercak Ovulasi

Sejumlah kecil wanita mengalami bercak ovulasi di tengah siklus menstruasi mereka. Bercak ovulasi muncul ketika sel telur dilepaskan dari ovarium.

Penurunan kadar estrogen yang sebelumnya tinggi memicu timbulnya bercak kecokelatan bercampur dengan cairan bening. Warnanya bisa berkisar antara merah, merah muda, hingga cokelat. 

Gejala ovulasi lainnya yang mungkin dirasakan, meliputi:

  • Keputihan dengan tingkat kekentalan, serupa putih telur
  • Sakit perut bagian bawah
  • Perubahan suhu tubuh basal

3. Infeksi Menular Seksual

Infeksi menular seksual (IMS) dapat menyebabkan bercak cokelat atau pendarahan. Beberapa jenis IMS, seperti gonore atau klamidia mungkin tidak menimbulkan gejala pada tahap awal.

Pada waktunya, gejala yang mungkin timbul, termasuk rasa sakit saat buang air kecil, sensasi tekanan pada panggul, bercak di antara siklus menstruasi, atau keputihan dengan warna dan aroma yang berbeda dari biasanya.

IMS yang terus berlanjut dan tidak diobati dapat menyebabkan penyakit radang panggul. Radang panggul dapat menimbulkan nyeri disertai keputihan berwarna cokelat pekat dengan bau yang menyengat. Kondisi ini juga menyebabkan hubungan seks terasa tidak nyaman dan nyeri saat buang air kecil.

Artikel lainnya: Keputihan Warna Ini Bisa Jadi Tanda Penyakit Menular Seksual

4. Gangguan Sistem Reproduksi 

Keputihan berwarna cokelat setelah menstruasi sering kali disebabkan oleh tampon yang terlalu lama dipakai. Hal ini meningkatkan risiko tampon terkontaminasi kuman sehingga menimbulkan infeksi pada sistem reproduksi.

Bercak cokelat juga bisa menjadi ciri kehamilan yang menandakan tertanamnya bakal janin di rahim. Namun, berhati-hatilah jika kamu mengalaminya saat sedang hamil, karena hal ini bisa menjadi pertanda keguguran, persalinan prematur, atau gangguan plasenta. 

Selain itu, keputihan berwarna cokelat disertai haid tidak teratur bisa menjadi pertanda adanya tumor, polip, atau keganasan pada rahim.

5. Kehamilan Ektopik

Terkadang, sel telur yang telah dibuahi dapat menempel dan tumbuh di luar rahim. Hal ini disebut sebagai kehamilan ektopik.

Selain menimbulkan bercak coklat, kehamilan ektopik dapat menyebabkan:

  • Nyeri tajam di perut, panggul, leher, atau bahu
  • Nyeri panggul satu sisi
  • Pusing
  • Pingsan
  • Sensasi seperti ada tekanan di anus

6. Penggunaan Obat-obatan Tertentu 

Inilah Daftar Obat yang Harus Anda Bawa Saat Mudik

Penyebab keputihan berwarna cokelat berikutnya adalah penggunaan obat-obatan tertentu. Keputihan berwarna cokelat dapat dialami wanita yang rutin mengonsumsi obat-obatan, seperti obat pengencer darah warfarin, clopidogrel, dabigatran, apixaban, atau rivaroxaban. 

Obat-obatan kanker, seperti tamoxifen juga sering kali menyebabkan perdarahan di luar siklus menstruasi maupun keputihan berwarna cokelat.

Artikel lainnya: Jenis-Jenis Keputihan yang Perlu Anda Tahu

7. Kanker

Setelah mencapai usia menopause, bercak menyerupai pendarahan dengan warna dan tingkat kekentalan apa pun, termasuk bercak kecokelatan bisa menandakan adanya kanker endometrium. Bercak ini dapat muncul setelah berhubungan seks. 

Warna keputihan yang berbeda dari biasanya juga bisa menandakan kanker serviks. Mengikuti pemeriksaan panggul tahunan dan berdiskusi rutin dengan dokter adalah kunci untuk deteksi dini kanker sehingga kamu bisa memperoleh perawatan yang cepat dan tepat.

Meski keputihan berwarna cokelat tidak selalu menandakan masalah yang serius, #JagaSehatmu dengan berkonsultasi kepada dokter saat kamu mengalaminya. Terlebih jika keluhan disertai nyeri perut dan gangguan siklus haid.

Masalah seputar kewanitaan juga bisa kamu konsultasikan dengan dokter spesialis kelamin lewat fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter.

(ADT/JKT)

Keputihan Berwarna CokelatKeputihan

Konsultasi Dokter Terkait