Perawatan Wanita

Fakta Tentang Botox yang Perlu Anda Tahu

dr. Devia Irine Putri, 15 Feb 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Sebelum Anda memutuskan untuk melakukan prosedur suntik botox, kenali dulu fakta-fakta medisnya dalam artikel ini.

Fakta Tentang Botox yang Perlu Anda Tahu

Suntik botox atau botoks merupakan solusi yang kerap dicetuskan saat seseorang ingin mengatasi kerutan pada wajah.

Botox adalah botulinum toxin A atau racun yang dihasilkan oleh bakteri Clostridium botulinum. Racun tersebut sudah dimurnikan sehingga dinilai tak akan menimbulkan gangguan kesehatan.

Di lain sisi, botox terdaftar sebagai obat keras yang hanya dapat dibeli dengan resep dokter.

Sejatinya, suntik botox aman dilakukan apabila memang ada indikasi tertentu dan disuntikkan dalam dosis yang tepat oleh dokter ahli.

Selain untuk menghilangkan kerutan, botox juga bisa dilakukan untuk menangani kondisi kesehatan tertentu. Mari simak beberapa fakta tentang botox dalam artikel berikut.  

1. Botox Tak Hanya untuk Kecantikan Saja

Berbicara soal suntik botox, pasti Anda langsung teringat pada perawatan kecantikan yang membuat wajah minim kerutan.

Faktanya, suntik botox juga dimanfaatkan dalam berbagai kondisi medis, seperti hiperhidrosis.

Hiperhidrosis adalah kondisi ketika seseorang memiliki keringat yang berlebihan, meski tidak sedang di dalam suhu yang panas.

Selain mengatasi kondisi hiperhidrosis, suntik botox juga kerap digunakan dalam beberapa kondisi berikut:

  • Masalah spasme kelopak mata, cervical dystonia
  • Mengurangi keluhan kandung kemih yang aktif berlebihan
  • Mencegah migrain pada beberapa orang

Artikel Lainnya: Sculptra, Perawatan Wajah Agar Terlihat Prima Tanpa Bedah

2. Tidak Sepenuhnya Menghapus Kerutan

Jika Anda berpikir tindakan ini dapat menghilangkan garis kerutan, maka anggapan tersebut kurang tepat. Faktanya, botox tidak dapat sepenuhnya menghilangkan masalah wajah tersebut.

Setiap garis yang ada di wajah saat Anda istirahat, seperti garis kerutan atau kerutan yang dalam, tidak akan hilang.

Bagi kebanyakan pasien, botox ternyata lebih bersifat pencegahan daripada pemulihan (restoratif).

3. Efek Botox Hanya Sementara

Banyak orang berasumsi bahwa efek ajaib botox akan bertahan tanpa batas waktu. Namun, hal tersebut tidaklah benar.

Faktanya, durasi rata-rata botox untuk glabella (garis antara alis), dahi, dan kaki gagak lateral adalah sekitar tiga hingga empat bulan.

Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi masa botox pada setiap individu. Mereka yang banyak berolahraga atau yang sangat ekspresif, mungkin hanya akan merasakan efek botox hingga tiga bulan atau bahkan lebih cepat.

Artikel Lainnya: Prosedur Radiofrequency Setrika Wajah untuk Perawatan Kulit

4. Tidak Boleh Lakukan Ini Setelah Botox

Fakta botox berikutnya berkaitan dengan pantangan setelah melakukan tindakan.

Perlu diketahui, ada beberapa hal yang tidak dapat Anda lakukan sesudah mendapat suntikan botox.

Selama enam jam, dokter biasanya meminta Anda untuk tidak berolahraga, berbaring, atau minum obat antinyeri seperti ibuprofen, serta obat pengencer darah yang dapat meningkatkan memar di tempat suntikan.

Selain itu, segera setelah mendapat suntikan botox, pertahankan level kepala Anda dan jangan menundukkan kepala ke depan selama dua jam. Cara ini dilakukan sebagai upaya agar suntikan botox dapat lebih efektif.

5. Merasa Kebas

Ketahuilah bahwa botox dapat menimbulkan efek kebas. Keluhan ini tergolong wajar.

Rasa kebas dapat menyebabkan wajah Anda sulit untuk berekspresi dan menggerakkan otot-otot sekitar. Senyum dan mengernyitkan dahi, misalnya, bakal terasa susah sampai efek itu menghilang.

Sebuah studi tahun 2009 di Journal of Cosmetic Dermatology menemukan, ketika seseorang melakukan suntik botox, mereka telah mengurangi mood negatif. Hal tersebut dikaitkan dengan efek kebas, meski belum ada lagi penelitian lebih lanjut.

Artikel Lainnya: Mengenal Microneedling, Perawatan Wajah dengan Tusuk Jarum

6. Suntik Botox Memiliki Efek Samping

Selain kebas, ada beberapa efek samping yang juga terjadi akibat suntik botox, antara lain:

  • Bengkak dan nyeri di tempat penyuntikan
  • Nyeri kepala
  • Mata kering atau iritasi mata
  • Penglihatan ganda
  • Sensitif terhadap cahaya

Meski jarang terjadi, suntik botox juga dapat menyebabkan kondisi overdosis. Beberapa gejalanya, seperti:

  • Kelemahan otot
  • Gangguan penglihatan
  • Gangguan bicara atau menelan
  • Sesak napas
  • Kehilangan kontrol kandung kemih (tidak bisa menahan BAK)

Itulah deretan fakta tentang suntik botox yang sebaiknya diketahui. Sebelum tindakan, pastikan Anda sudah berkonsultasi dengan dokter ahli untuk penanganan yang tepat.

Anda dapat menggunakan fitur Live Chat KlikDokter untuk konsultasi kepada dokter lebih mudah.

[WA]

BotoksSuntik BotoxBotox

Konsultasi Dokter Terkait