Diet dan Nutrisi

Tak Suka Makan Sayur? Bisa Jadi Faktor Genetik!

dr. Adeline Jaclyn, 08 Des 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Faktor genetik dipercaya dapat memengaruhi kesukaan terhadap sayur. Benarkah tidak suka sayur bisa disebabkan keturunan? Ini faktanya.

Tak Suka Makan Sayur? Bisa Jadi Faktor Genetik!

Sayuran menjadi salah satu asupan wajib sehari-hari. Akan tetapi, nyatanya tidak semua orang suka makan sayuran. Mereka beralasan, sayuran meninggalkan rasa pahit yang tidak enak di lidah.

Kamu punya masalah yang sama? Kalau iya, ternyata ada alasan ilmiah yang bisa menjelaskannya.

Sebuah penelitian terbaru menemukan bahwa tidak suka sayur rupanya dapat dipengaruhi oleh faktor genetik. 

Benci Sayur Karena Gen?

Sayuran Hijau

Meski agak mengherankan untuk dipercaya, para peneliti di Universitas Kentucky, Amerika Serikat, percaya bahwa gen tertentu membuat senyawa dalam beberapa sayuran terasa pahit bagi sebagian orang.

Akibatnya, orang-orang ini cenderung menghindari sayuran bergizi. Pada akhirnya, hal ini akan memengaruhi pola makan sehat seseorang. 

Lalu, mengapa genetik menjadi penyebab seseorang tidak suka sayur? Manusia dilahirkan dengan dua salinan gen perasa yang disebut TAS2R38. Mereka yang mewarisi keduanya disebut AVI, yang tidak peka terhadap rasa pahit.

Namun, ada kelompok orang yang mewarisi satu salinan AVI dan satu salinan PAV. Kelompok ini sangat sensitif terhadap rasa pahit di sayuran. 

Orang yang memiliki gen PAV lebih dari 2 1/2 kali kemungkinan sangat sedikit mengonsumsi sayuran.

Artikel Lainnya: Rutin Makan Sayur Belum Tentu Membantu Turunkan Berat Badan

Bisakah Dicegah?

Benarkah Penderita Asam Urat Harus Pantang Sayuran Hijau? (Shulevskyy-Volodymyr/Shutterstock)

Kendati penelitian terbaru mengungkapkan bahwa faktor genetik membuat kamu tidak suka sayur, itu bukan alasan untuk menghindari makanan ini.

Ingatlah bahwa sayuran mengandung sejumlah nutrisi yang sangat penting bagi kesehatan. Sebut saja serat, folat, vitamin C, vitamin K, vitamin A, vitamin B, kolin, dan zat besi.

Saat kekurangan salah satu nutrisi tersebut, misalnya zat besi, kamu bisa mengalami anemia.

Tak hanya itu, malas makan sayur juga dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan seperti:

Lalu, apa yang harus dilakukan agar bisa suka sayur? Perlu diketahui bahwa ketika kamu berpikir kamu tidak menyukai rasa tertentu, lidah sebenarnya belum mengambil keputusan, lho.

Selain itu, paparan yang berulang terhadap rasa pahit pada sayur memicu perubahan protein pada air liur. Hal ini jadi membuatmu lebih “kebal” terhadap rasa pahit tersebut. 

Oleh sebab itu, faktor kebiasaan atau pola makan sehat sehari-sehari juga berperan penting dalam membuat seseorang suka sayur.

Artikel Lainnya: Konsumsi Sayuran Pengaruhi Warna Kulit, Ini Faktanya

Sebagai contoh, saat berada di rumah, anak tidak dibiasakan makan sayur setiap hari. Apabila kebiasaan ini bertahan, anak pun akan menolak sayuran hingga dia dewasa. 

Selain adanya pengaruh dari lingkungan, keinginan untuk makan sayur seharusnya timbul dari diri sendiri.

Ingatlah, jangan hanya mau makan sayur saat sedang sakit atau merasa tidak fit. Hal ini justru membuat kamu tidak terbiasa dengan makan sayur. 

Kalau perlu, cobalah makan sayur setiap hari agar jadi terbiasa dengan asupan sehat tersebut. Sajikan sayuran dengan menu yang beragam untuk menghindari kebosanan. 

Kamu bisa mengolah sayur menjadi sup, salad, lalapan, atau dicampur dengan bahan makanan lain menjadi gado-gado.

Kurangi juga asupan junk food dan fast food. Makanan yang memiliki cita rasa kuat ini diyakini bisa membuatmu jadi malas untuk makan sayur.

Artikel Lainnya: Bolehkah Menyembunyikan Sayur Agar Anak Mau Makan?

Jadi, seseorang yang tidak suka makan sayur memang bisa disebabkan oleh faktor genetik. Namun, kebiasaan yang dibentuk sejak dini serta faktor lingkungan ikut berperan.

Sebagai orang tua, biasakanlah anak untuk makan sayur. Orang tua bisa memulainya dari diri sendiri. Saat anak melihat orang tuanya rutin mengonsumsi sayur, lama-lama dia akan tertarik juga. 

#JagaSehatmu selalu dengan menerapkan pola makan bergizi seimbang. Bila punya pertanyaan seputar panduan makan sayur, dapat menggunakan fitur Tanya Dokter di KlikDokter.

Download aplikasi KlikDokter untuk mendapatkan informasi penting seputar gaya hidup sehat lainnya.

[WA]

GenetikSayur

Konsultasi Dokter Terkait