Diet dan Nutrisi

Tak Cuma Jaga Imunitas, Vitamin D Juga Cegah Penyakit Ini

KlikDokter, 15 Jun 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Vitamin D tak hanya bermanfaat untuk daya tahan tubuh, tapi juga bisa bantu mencegah berbagai risiko penyakit. Simak ulasannya di sini.

Tak Cuma Jaga Imunitas, Vitamin D Juga Cegah Penyakit Ini

Beberapa waktu terakhir, vitamin D cukup populer dan banyak dicari untuk menjaga daya tahan tubuh dari penularan Covid-19. Dari berbagai penelitian memang menunjukkan bahwa vitamin D mampu meningkatkan sistem pertahanan tubuh sehingga mengurangi risiko mengalami penyakit yang berat. 

Seiring beralihnya pandemi menjadi endemi, bukan berarti kamu tidak perlu mengonsumsi vitamin D lagi. Pasalnya, vitamin D tidak hanya menjaga daya tahan tubuh tapi dapat mengurangi risiko beberapa penyakit. 

Artikel Lainnya: Ketahui Kebutuhan Vitamin D Berdasarkan Usia Anda

Konsumsi vitamin D terbukti mampu mencegah risiko penyakit pada tulang hingga gangguan saraf. Berikut berbagai macam penyakit yang dapat dibantu cegah dengan memenuhi kebutuhan harian vitamin D.

1. Menurunkan Risiko Kanker

Menurut studi yang diterbitkan dalam jurnal Annals of Oncology, menyebutkan bahwa vitamin D mampu menurunkan risiko kanker.

Bahkan di dalam penelitian ini ditemukan bahwa kadar vitamin D yang cukup di dalam tubuh dapat membantu pasien lebih kuat dalam menjalani pengobatan kanker. 

2. Cegah Penyakit Jantung

Sebuah penelitian yang dimuat dalam jurnal Nutrients juga menunjukkan bahwa vitamin D memiliki kaitan erat dengan penyakit jantung, utamanya penyakit jantung koroner. Kadar vitamin D yang terjaga akan membantu cegah aterosklerosis (penumpukan lemak di pembuluh darah), serta menjaga elastisitas pembuluh darah. 

Sementara studi lain yang diterbitkan dalam jurnal Circulation Research membuktikan hal yang sama. Penelitian ini melibatkan 50.000 subjek pria yang diikuti selama 10 tahun. Hasil studi memperlihatkan bahwa mereka yang memiliki kadar vitamin D yang rendah, memiliki risiko dua kali lipat mengalami serangan jantung.

Artikel Lainnya: Manfaat Vitamin D untuk Kesehatan Gigi dan Mulut

3. Mencegah Gangguan Pertumbuhan Janin dan Bayi

Vitamin D juga sangat penting bagi ibu hamil. Selain baik untuk pertumbuhan si kecil, vitamin D juga penting untuk mencegah munculnya penyakit preeklampsia yang beresiko terhadap keselamatan ibu dan bayi.

Bahkan setelah melahirkan, ibu harus tetap memenuhi kebutuhan vitamin D hariannya. Pasalnya, bayi yang baru lahir rentan mengalami kekurangan vitamin D. 

Sebuah studi yang dimuat di The American Journal of Clinical Nutrition tahun 2016 menyatakan bahwa jika ibu dapat memenuhi kebutuhannya, kandungan vitamin D akan ada di dalam ASI. Hal ini akan membantu memenuhi kebutuhan vitamin D harian si kecil saat masa menyusui. 

Artikel Lainnya: Catat, Ini Tanda dan Gejala Tubuh Anda Kekurangan Vitamin D

4. Mencegah Risiko Penyakit Saraf dan Otak

Manfaat lain dari vitamin D adalah mampu mencegah gangguan pada saraf dan otak.Hal ini karena vitamin D memiliki peran penting dalam pertumbuhan sel otak dan saraf. 

Dengan memenuhi kadar vitamin D, kamu berisiko lebih rendah mengalami berbagai penyakit saraf, seperti parkinson, demensia, multiple sklerosis dan alzheimer. 

5. Bantu Cegah Gangguan Tulang

Selain penting untuk menjaga sistem imun, vitamin D juga berperan besar dalam mencegah terjadinya berbagai penyakit. Peran utama vitamin D adalah untuk membantu regulasi kalsium di dalam darah. 

Dengan terpenuhinya kadar vitamin D, maka penyerapan kalsium pun akan tercukupi, sehingga kamu akan terhindar dari penyakit terkait kalsium, seperti rickets pada anak-anak dan osteomalasia pada orang dewasa.

Kedua penyakit tersebut adalah penyakit kelemahan tulang akibat kurangnya kadar kalsium tubuh. Lemahnya tulang tersebut membuat tulang penderitanya mudah retak atau patah, sehingga tak jarang akan mengalami patah tulang berulang.

Artikel Lainnya: Mengungkap Efektivitas Vitamin D untuk Atasi Kulit Gatal

Kebutuhan vitamin D berbeda-beda, tergantung usia dan kondisi kesehatan masing-masing orang. Misalnya, ibu hamil, ibu menyusui, lansia, dan orang dengan penyakit autoimun membutuhkan vitamin D harian hingga 1000 IU per hari.

Orang yang lebih banyak beraktivitas di dalam ruangan juga butuh asupan vitamin D lebih banyak karena rentan kekurangan vitamin D. 

Nah, bagi kamu yang lebih banyak beraktivitas di dalam ruangan, kamu bisa mengonsumsi suplemen H2 Vitamin D3 1000 IU untuk bantu penuhi kebutuhan vitamin D harian. 

H2 Vitamin D3 1000 IU mengandung vitamin D3 1000 IU unit yang aman dikonsumsi oleh semua orang, termasuk ibu hamil karena terbuat dari lanolin. Lanolin adalah jenis vitamin D3 yang berasal dari bahan alami. 

Selain itu, H2 Vitamin D3 1000 IU juga punya tekstur softgel yang mudah diserap tubuh dan bebas gluten. Tidak ada kandungan gluten membuat suplemen ini aman untuk dikonsumsi oleh pengidap penyakit Celiac, intoleransi gluten, dan gangguan pencernaan lain. 

Bukan hanya itu saja, H2 Vitamin D3 1000 IU merupakan suplemen non-GMO. Artinya, suplemen ini tidak mengandung bahan-bahan yang berasal dari rekayasa genetika dan bahan-bahan racun yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan.

Konsumsi satu hari sekali setelah makan untuk memastikan kadar vitamin D kamu dapat terpenuhi dengan baik. Dengan begitu, kamu akan terhindar dari risiko terkena berbagai penyakit akibat kekurangan vitamin D.

Simak artikel kesehatan lainnya di aplikasi KlikDokter. Kamu juga bisa menggunakan fitur Tanya Dokter untuk konsultasi dokter secara online.

(NM)

Referensi: 

  • Annals Of Oncology. (2019). Vitamin D supplementation and total cancer incidence and mortality: a meta-analysis of randomized controlled trials
  • Nutrients (2021). Vitamin D and Cardiovascular Disease: Current Evidence and Future Perspectives. 
  • Circulation Research. (2014). Vitamin D and Cardiovascular Disease
  • Clinical medicine & research. (2017). The Role of Moisturizers in Addressing Various Kinds of Dermatitis: A Review. 
  • The American Journal Of Clinical Nutrition. (2015). Vitamin D content in human breast milk: a 9-mo follow-up study. The American Journal Of Clinical Nutrition.
  • Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2019 tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan untuk Masyarakat Indonesia. (2019). Diakses pada 22 February 2021, dari https://peraturan.bpk.go.id/Home/Download/129886/Permenkes%20Nomor%2028%20Tahun%202019.pdf 
  • Mayo Clinic. Feeding your newborn: Tips for new parents. (2022). Diakses pada 10 June 2022, dari https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/in-depth/healthy-baby/art-20047741 
vitamin d
Nutrisi
gizi