Apakah Anda pernah melakukan diet Mediterania? Ya, diet yang satu ini terkenal karena diterapkan oleh orang-orang yang hidup di sekitar Laut Mediterania sejak dahulu sampai sekarang.
Dilansir dari TIME, sebuah studi baru menunjukkan bahwa mengikuti diet Mediterania yang menerapkan konsumsi kaya buah, sayuran, biji-bijian, kacang polong, minyak zaitun, ikan dan unggas, dapat menekan efek polusi udara pada kesehatan seseorang.
Para peneliti di NYU School of Medicine, melihat data yang dikumpulkan dari hampir 550.000 orang dengan usia rata-rata 62 tahun dari seluruh Amerika Serikat selama lebih dari 17 tahun.
Mereka mengelompokkan orang berdasarkan seberapa dekat pola makan mereka mencerminkan diet Mediterania, lalu menghubungkannya dengan perkiraan paparan jangka panjang mereka terhadap polusi udara, termasuk materi partikulat (PM2.5), nitrous oxide (NO2) dan ozone (O3).
Hasilnya, para peneliti berhasil menemukan hasil yang menarik. Konon, kaitan antara diet Mediterania dengan penekanan efek polusi udara itu benar adanya.
Diet Mediterania ampuh tangkal efek polusi
Penelitian dilakukan dengan cara membandingkan pria dan wanita yang mengikuti diet Mediterania dan mereka yang tidak. Sejumlah faktor kemudian dikaitkan pada pengaruhnya terhadap polusi udara.
Ditemukan hasil bahwa orang yang tidak melakukan diet Mediterania memiliki risiko kematian 5 persen lebih tinggi akibat dampak polusi. Secara spesifik, kematian akibat penyakit jantung juga meningkat hingga 17 persen bagi mereka yang tidak melakukan diet ini.
"Polusi udara menyebabkan efek kesehatan yang buruk. Sementara itu, diet Mediterania benar-benar ampuh mengatasinya lewat makanan mengandung zat anti-inflamasi dan antioksidan yang sedikit banyak mempengaruhi itu," kata Chris Lim, salah satu peneliti dalam studi ini.
Penelitian tentang apakah diet-diet lainnya dapat memberikan pengaruh yang sama terhadap dampak polusi, masih dikaji lebih lanjut. Meski begitu, Lim bukanlah yang pertama menemukan hal ini. Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat, alias EPA, juga mempelajari apakah diet dapat melindungi dampak negatif polusi.
Penelitian awal oleh EPA, menunjukkan bahwa suplemen makanan serta obat-obatan dengan sifat antioksidan atau antiinflamasi, minyak ikan, dan minyak zaitun, memiliki potensi untuk memberikan perlindungan parsial terhadap polusi udara dan penyakit jantung. Saat ini, EPA hendak mengeksplorasi apakah suplemen nutrisi, obat-obatan yang dijual bebas, atau makanan utuh yang mengandung nutrisi serupa, dapat memberikan efek yang sama.
Menengok pola makan orang Mediterania
Berdasarkan penjelasan dr. Alvin Nursalim, pola makan orang Mediterania melibatkan asupan-asupan tertentu seperti:
1. Sayur dan Buah
Salah satu kunci dari pola makan Mediterania adalah pola makan yang kaya akan sayur dan buah. Anda bisa meniru dengan memperbanyak konsumsi sayur dan buah dengan variasi yang berbeda.
2. Olive oil
Olive oil atau minyak zaitun adalah salah satu komponen utama dalam pola makan Mediterania. Untuk mendapatkan manfaat lebih, Anda disarankan memilih minyak zaitun dengan kualitas extra virgin atau extra virgin olive oil.
Anda dapat memadukan minyak zaitun dengan berbagai makanan, misalkan tambahkan minyak zaitun pada salad buah dan sayur Anda. Ganti penggunaan margarin dengan minyak zaitun.
3. Mengurangi daging merah, perbanyak ikan
Batasi asupan daging merah Anda. Jika harus makan daging merah, pilihlah bagian rendah lemak. Ganti porsi daging merah dengan ikan. Salmon merupakan jenis ikan yang baik bagi kesehatan. Salmon juga banyak mengandung omega-3 yang berperan melindungi pembuluh darah jantung.
Jika Anda tinggal di kota besar dengan tingkat polusi udara yang tinggi seperti Jakarta, diet Mediterania rasanya patut dicoba. Kemampuannya dalam menekan efek polusi udara pada kesehatan tampaknya sesuai dengan kebutuhan Anda untuk selalu sehat. Namun alangkah baiknya sebelum Anda mulai menjalankan diet, konsultasikan lebih dulu dengan ahli gizi, pola diet yang sesuai dengan Anda.
[RVS]