Diet dan Nutrisi

Benarkah Serangga Cocok Jadi Sumber Protein?

Serangga kini dianggap sebagai sumber protein yang patut diperhitungkan pada masa depan. Yuk, usut faktanya!

Benarkah Serangga Cocok Jadi Sumber Protein?

Serangga makin diminati sebagai makanan yang bernutrisi tinggi. Bahkan serangga dinilai sebagai alternatif protein bagi penduduk dunia. Secara gizi, kandungan dari serangga memang tak kalah dari daging sapi.

Tapi sepertinya serangga masih sulit untuk diterima masyarakat. Salah satu alasannya adalah karena citra serangga yang menjijikkan dan tidak aman untuk kesehatan.

Di beberapa negara Asia, Afrika, dan Amerika Latin, serangga sudah diterima sebagai makanan. Selama musim semi di Ghana, serangga rayap dikumpulkan lalu digoreng, dipanggang, atau dijadikan roti.

Di Afrika Selatan, serangga disantap dengan bubur tepung jagung. Lalu di Jepang, larva lalat air ditumis dengan gula dan kecap. Di Amerika Latin, jangkrik, tarantula, dan semut banyak ditemukan dalam hidangan tradisional.

Menurut dr. Alvin Nursalim dari KlikDokter, sekitar dua miliar penduduk dunia mengonsumsi serangga setiap harinya. “Praktik yang mereka lakukan dikenal sebagai entomofagi.

Tidak hanya di Asia, entomofagi juga berkembang di Afrika, Australia, Selandia Baru, dan beberapa negara di Amerika Tengah dan Selatan,” ujarnya. Lantas, apa sebenarnya manfaat kesehatan yang didapat dari mengonsumsi serangga?

Artikel lainnya: Efek Makan Laron, Berbahaya atau Bermanfaat?

Menelaah manfaat makan serangga

Dilansir Healthline, sebuah studi telah dilakukan oleh University of Wisconsin-Madison untuk melihat efek dari mengkonsumsi 25 gram jangkrik setiap hari. Pada studi tersebut, para peneliti menganalisis mikrobiota usus para partisipan. Hasil studi ini telah dimuat di jurnal Nature pada bulan Juli 2018.

Para peneliti menemukan bahwa mengkonsumsi jangkrik mendorong pertumbuhan bakteri probiotik dan mengurangi jenis plasma yang terkait dengan peradangan berbahaya.

Mereka juga mencatat bahwa jangkrik sangat kaya akan protein dan serat. Meski begitu, penelitian lebih lanjut akan segera dilakukan guna memastikan khasiat jangkrik ini.

Baru-baru ini, negara Singapura telah memperbolehkan warganya untuk mengkonsumsi serangga. Peristiwa ini sangat ditunggu-tunggu oleh warga setempat, yang bersemangat untuk mengembangkan resep produk baru berbahan dasar serangga.

Artikel lainnya: Jangan Sepelekan Gigitan Serangga Ini

Valerie Stull, penulis studi tersebut, berharap serangga akan lebih diminati sebagai makanan di Amerika Serikat. “Makanan sangat terkait dengan budaya. Sekitar 20-30 tahun lalu, tidak ada seorang pun di AS yang makan sushi karena merasa sushi menjijikkan.

Tapi sekarang, Kamu bisa memperoleh sushi di pom bensin di Nebraska,” katanya. Sementara itu, Rebecca Baldwin, seorang profesor dari Universitas Florida, mengatakan bahwa serangga berperan penting dalam memenuhi kebutuhan nutrisi masyarakat.

Harganya juga tidak menjulang tinggi, alias terjangkau. “Serangga memakan lebih sedikit ruang dan tidak membutuhkan sumber makanan dalam jumlah besar jika dibandingkan dengan mamalia biasa.

Hal tersebut menjadikan serangga sebagai kandidat yang baik untuk sumber makanan global,” ujar Baldwin.

Artikel lainnya: Benarkah Konsumsi Jangkrik Baik untuk Kesehatan?

Berbagai upaya mengolah kudapan serangga

Diperkirakan, ada sekitar 500 spesies serangga di seluruh dunia yang dapat Kamu makan. Sebanyak 200 di antaranya hidup di dataran Benua Amerika.

“Jenis serangga yang paling banyak dikonsumsi adalah kumbang, diikuti oleh ulat, lebah, tawon, semut, belalang, dan jangkrik. Secara keseluruhan, lebih dari seribu spesies serangga dianggap aman untuk dimakan,” kata dr. Alvin.

Banyak ahli masak menilai bahwa serangga yang paling mudah dimasak dan enak saat dimakan adalah ulat hongkong (mealworm). Cara pengolahannya bisa dengan digoreng, ditumis, bahkan dijadikan keripik sebagai camilan sehari-hari.

Terlebih Badan Pengawas Pangan Singapura atau Singapore Food Agency (SFA) pada 8 Juli 2024, membolehkan warganya mengonsumsi 16 jenis serangga, berikut: 

  1. Jangkrik
  2. Jangkrik rumah
  3. Jangkrik berpita
  4. Belalang
  5. Jangkrik berbintik dua
  6. Belalang migrasi Afrika
  7. Belalang gurun Amerika
  8. Superworm 
  9. Mealworm
  10. Mealworm kecil
  11. Ngengat lilin besar
  12. Ngengat lilin kecil
  13. Ngengat sutra
  14. Kutu putih
  15. Belatung kumbang badak raksasa
  16. Lebah madu barat

Artikel lainnya: Ulat Gigi Sebabkan Sakit dan Karies, Mitos atau Fakta?

Seiring berjalannya waktu, bahan pangan di dunia dapat menipis akibat populasi manusia yang terus meningkat. Maka dari itu, keberadaan serangga bisa jadi solusi tepat. Jadi, sudah siapkah menyambut masa depan dengan serangga yang kaya akan sumber protein?

Jika Kamu punya pertanyaan seputar serangga yang kaya akan sumber protein Kamu dapat tanya melalui Tanya Dokter dan buatlah jadwal secara langsung dengan menggunakan layanan Temu Dokter dan temukan layanan kesehatan lainnnya di KlikDokter.

Yuk, download aplikasi KlikDokter sekarang untuk mendapatkan informasi kesehatan dan belanja keperluan kesehatan lainnya di KALStore. Jangan lupa untuk #JagaSehatmu selalu ya.

Tawon
protein
belalang
gizi
serangga
jangkrik
Serat
Semut
makan serangga
Nutrisi Tinggi
Entomofagi
Ulat Hongkong