HomeGaya hidupDiet dan NutrisiBenarkah Diet Turunkan Risiko Kematian Akibat Kanker Payudara?
Diet dan Nutrisi

Benarkah Diet Turunkan Risiko Kematian Akibat Kanker Payudara?

Bobby Agung Prasetyo, 29 Mei 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Diet sangat bermanfaat bagi kesehatan. Bahkan, ada diet yang mampu menurunkan risiko kematian kanker payudara. Diet apa yang dimaksud?

Benarkah Diet Turunkan Risiko Kematian Akibat Kanker Payudara?

Diet adalah upaya seseorang mengurangi berat badan dengan menjaga asupan pola makan yang tepat. Ada banyak sekali jenis diet untuk membantu Anda mendapatkan tubuh ideal dan lebih sehat, tergantung kebutuhan dan kondisi tubuh. Manfaat diet juga merupakan pengaturan makanan untuk penderita penyakit-penyakit tertentu, seperti diet untuk penyakit diabetes, diet untuk penderita kolesterol tinggi, dan lain-lain. Ada satu diet yang dikatakan mampu menurunkan risiko kematian akibat kanker payudara. Diet apa itu?

Berdasarkan sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal JAMA Oncology, terdapat beberapa bukti menarik bahwa diet dapat menurunkan risiko kematian akibat kanker payudara. Dr. Rowan Chlebowski, profesor peneliti di Pusat Medis Nasional City of Hope, Amerika Serikat (AS), beserta beberapa rekannya menganalisis data lebih dari 48 ribu wanita yang terdaftar dalam program Women’s Health Initiative.

Women’s Health Initiative merupakan sebuah penelitian nasional berskala besar di 40 tempat yang tersebar di AS. Semua wanita ini pada awal studi berlangsung dinyatakan cancer-free atau sudah dinyatakan sembuh atau bebas dari kanker. Hampir 20 ribu wanita yang dipilih secara acak “ditugaskan” untuk mengubah dietnya. Mereka juga harus mengurangi asupan lemak hingga 20 persen dari kalori harian mereka. Perlu Anda ketahui, rata-rata orang Amerika  mengonsumsi 30 persen kalori harian mereka dari lemak. Para peserta juga didorong untuk mengonsumsi lebih banyak buah, sayur, dan gandum utuh.

Sementara itu, partisipan lainnya tidak diberikan instruksi khusus untuk mengubah pola diet mereka, tapi diberikan edukasi tentang gizi yang baik dan diet sehat.

Kaitan antara diet rendah lemak dan kanker payudara

Setelah 8,5 tahun penelitian ini berjalan, para peneliti memantau berapa jenis kanker yang didiagnosis dan penyebab kematian beberapa wanita. Ditemukan bahwa di antara wanita yang didiagnosis kanker payudara, mereka yang ada dalam grup diet rendah lemak mengalami penurunan risiko kematian akibat kanker payudara sebanyak 22 persen dibandingkan grup yang hanya melakukan diet reguler.

Para wanita yang melakukan diet rendah lemak juga memiliki risiko kematian akibat kanker lainnya 24 persen lebih rendah. Ini termasuk menurunnya risko kematian akibat penyakit hati hingga 38 persen, dibandingkan dengan grup wanita yang hanya diberikan edukasi mengenai diet sehat.

"Apa yang kami lihat adalah sebuah efek yang sangat luar biasa. Apa yang kami tunjukkan adalah kemungkinan bahwa intervensi diet setelah seseorang didiagnosis kanker payudara lebih penting daripada intervensi diet sebelum diagnosis,” ujar Dr. Rowan kepada TIME.

Penelitian ini juga mengindikasikan bahwa para wanita yang melakukan diet rendah lemak dalam jangka waktu lama memiliki peluang untuk bertahan dari kanker payudara lebih besar. Indikasi ini terlihat setelah melihat fakta bahwa manfaat dari diet rendah lemak dilaporkan berkurang setelah berakhirnya penelitian.

Lebih lanjut, Dr. Rowan menegaskan bahwa ide untuk memasukkan diet sebagai bagian dari program pengobatan penyakit, termasuk kanker, harus didukung oleh masyarakat secara luas. Menurutnya, gagasan tersebut harus menjadi salah satu fokus utama dan perhatian lewat penelitian yang lebih relevan.

Meski sehat, tetap terapkan diet sehat

Bagi Anda yang tidak memiliki masalah kesehatan apa pun, Anda tetap disarankan untuk melakukan diet sehat. Tak hanya untuk menjaga berat badan ideal dan kondisi tubuh yang sehat, tapi juga sebagai sebuah langkah pencegahan menangkal berbagai penyakit.

Menurut dr. Dyan Mega Inderawati dari KlikDokter, dalam melakukan diet sehat, yang terbaik adalah kombinasi dari pengaturan komposisi dan porsi makanan serta rutin berolahraga. Jika olahraga tidak memungkinkan, pengaturan komposisi dan porsi makanan harus benar-benar menjadi perhatian utama.

Dua prinsip utama dalam pengaturan makanan antara lain:

  1. Mengurangi makanan yang mengandung gula sederhana atau gula tambahan. Makanan dalam golongan ini menstimulasi pengeluaran hormon insulin yang berperan dalam penyimpanan lemak. Jika kadar insulin rendah, lemak yang tersimpan di dalam tubuh akan dikeluarkan untuk dibakar. Mengurangi makanan yang tinggi karbohidrat akan menurunkan kadar insulin, menekan nafsu makan, dan menurunkan berat badan tanpa Anda merasa lapar. Contoh karbohidrat yang sehat adalah oatmeal, nasi merah, dan roti gandum.
  2. Makanlah protein, lemak sehat, dan sayur. Contoh sumber protein yang baik adalah daging (sapi, ayam, kambing), ikan dan seafood (salmon, udang, tuna, dan lain-lain), serta telur. Sayuran dapat dimakan sebanyak-banyaknya, seperti brokoli, kembang kol, bayam, kol, selada, dan timun. Sumber lemak sehat seperti minyak zaitun, minyak kelapa, alpukat, dan butter. Jangan takut untuk memakan lemak. Jika kadar lemak dalam makanan Anda terlalu rendah, Anda akan merasa lapar dan cenderung makan berlebihan.

Diet juga perlu dibarengi dengan olahraga agar terbentuk otot. Semakin tinggi massa otot, pembakaran kalori semakin besar sehingga tidak banyak yang ditumpuk sebagai lemak.

Manfaat diet sangat beragam. Ada yang mengandalkan diet untuk menurunkan berat badan, atau murni ingin menerapkan pola hidup sehat, atau ada diet yang diterapkan karena adanya (atau adanya riwayat) penyakit tertentu. Contohnya seperti diet rendah lemak yang menurut penelitian dapat menurunkan risiko kematian akibat kanker payudara.

Sebetulnya tak hanya untuk kanker payudara saja, diet rendah lemak (atau diet apa pun!) juga bisa diterapkan siapa saja yang ingin mengubah gaya hidupnya ke arah yang lebih sehat. Agar manfaat yang dirasakan bisa optimal, jangan lupa kombinasikan dengan olahraga. Hentikan kebiasaan yang dapat membahayakan kesehatan dan kelola stres dengan baik. Dan yang tak kalah penting adalah berkonsultasi dengan ahli gizi untuk mengetahui diet jenis apa yang sesuai.

[RN/ RVS]

Pola MakangiziDietDiet rendah lemakKankerKanker Payudara

Konsultasi Dokter Terkait