Untuk menghindari bahaya anemia defisiensi besi, banyak orang yang mengonsumsi suplemen zat besi secara berlebihan. Akibatnya tak sedikit yang memiliki kadar zat besi berlebih dalam tubuhnya. Apakah hal ini baik atau justru berbahaya bagi kesehatan?
Kelebihan Zat Besi
Sebenarnya, kelebihan zat besi bisa disebabkan oleh faktor dari dalam dan dari luar. Kelebihan zat besi yang disebabkan oleh faktor dari dalam adalah karena perihal genetik –contohnya hemokromatosis herediter, talasemia, penyakit sickle cell, dan defisiensi enzim (pyruvate kinase, glucose-6-phosphate dehydrogenase). Sedangkan kelebihan zat besi akibat faktor dari luar, disebabkan oleh transfusi darah berulang (pada penderita talasemia dan penyakit sickle cell), konsumsi suplemen zat besi secara berlebihan, atau pemberian zat besi secara intravena/melalui suntikan.
Bahaya Kelebihan Zat Besi
Kelebihan zat besi dapat menyebabkan masalah kesehatan akibat deposit atau penumpukan di organ dalam tubuh, yang berakibat pada kerusakan organ. Seseorang yang mengalami kelebihan zat besi umumnya tidak memiliki gejala apa pun, sampai terjadi kerusakan yang telah disebutkan. Jika hal ini terjadi, penderita biasanya akan merasakan:
- Lemas
- Nyeri sendi
- Perubahan warna kulit, biasanya menjadi lebih gelap
- Menurunnya libido
- Pembesaran organ hati dan limpa
Komplikasinya dapat berupa:
- Penyakit hati, seperti sirosis atau kanker hati
- Kelainan jantung, seperti gagal jantung
- Diabetes mellitus
- Osteoartritis (radang sendi)
- Osteoporosis
- Hipotiroid (hormon tiroid rendah)
- Infeksi
- Penyakit degeneratif, seperti Parkinson dan Alzheimer
- Kematian
Kelebihan zat besi akan membuat zat tersebut menumpuk pada organ hati. Setelah terjadi secara berlebihan, zat besi akan terakumulasi di organ jantung. Hal inilah yang dapat menyebabkan gagal jantung dan kematian. Karena itu, diperlukan pemantauan kadar zat besi secara berkala.
Pemeriksaan yang harus dilakukan oleh penderita adalah pemeriksaan darah lengkap untuk menilai kadar hemoglobin, feritin (cadangan besi), dan liver iron (kadar zat besi di hati). Selain itu, diperlukan juga pemeriksaan penunjang –seperti MRI untuk mengevaluasi kelebihan zat besi di hati dan jantung, serta pemeriksaan echocardiography dan EKG (rekam jantung) untuk menilai fungsi jantung.
Dengan demikian, jika merasa memiliki kadar zat besi berlebih di dalam tubuh, Anda sebaiknya mengunjungi dokter untuk mendapatkan tata laksana secara cepat dan tepat sebelum terlambat.
(NB)