Vaksin AstraZeneca telah menjadi salah satu vaksin utama dalam upaya global untuk mengatasi pandemi COVID-19. Vaksin AstraZeneca ini menggunakan adenovirus dari hewan simpanse yang dapat memicu respons imun untuk melawan virus corona.
Namun, santer terdengar bahwa vaksin buatan Oxford University di Inggris ini mengandung tripsin babi di dalam proses produksi vaksin ini. Lantas, benarkah hal itu? Simak faktanya lewat ulasan di bawah ini.
Artikel lainnya: Vaksin AstraZeneca Terbuat dari Adenovirus Simpanse, Apakah Itu?
Benarkah Kandungan Vaksin AstraZeneca Terdapat Tripsin Babi?
Menurut kajian dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), proses pembuatan vaksin AstraZeneca menggunakan tripsin hewan babi.
Kendati begitu, MUI tetap mengeluarkan izin penggunaan vaksin AstraZeneca di Indonesia. Namun dengan catatan, vaksin hanya boleh digunakan dalam kondisi darurat, seperti pandemi sekarang.
Menanggapi soal ini, dr Muhammad Iqbal Ramadhan menjelaskan tripsin babi digunakan pada proses awal pengembangan vaksin. Di awal proses penanaman, tripsin berguna untuk menumbuhkan virus pada sel inang. Setelah virus yang ditanam tumbuh, virus akan dipisahkan dari tripsin babi.
“Jadi, setelah proses penanaman, antara virus dengan tripsin babi tadi sudah tidak lagi bersinggungan atau bersentuhan. Karena sebenarnya tripsin babi hanya sebagai media tanam saja,” jelas dr. Iqbal.
Dikutip dari beberapa sumber, direktur hubungan media global AstraZeneca, Matthew Kent, menegaskan bahwa produk akhir dari vaksin tersebut tidak mengandung produk turunan manusia atau hewan, termasuk babi.
AstraZeneca juga mengatakan, klaim tersebut sudah dikonfirmasi oleh Badan Pengatur Produk Obat dan Kesehatan di Inggris.
Artikel lainnya: Menguak Fakta di Balik Vaksin AstraZeneca untuk COVID-19
Apa Fungsi Tripsin atau Enzim Babi dalam Sebuah Vaksin?
Perlu diketahui, tripsin adalah bahan yang dihasilkan dari organ pankreas babi. Tripsin merupakan enzim atau protein yang digunakan untuk mempercepat reaksi biokimia tertentu.
Tripsin babi sudah sering digunakan sebagai reagen untuk pembuatan produk obat biologis, termasuk vaksin. Dalam pembuatan beberapa vaksin, tripsin akan ditambahkan ke tahap kultur akhir untuk mengaktivasi virus vaksin.
Lalu, dilansir dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia, tidak semua proses pembuatan vaksin menggunakan tripsin babi. Karena enzim dari hewan babi harus benar-benar dibersihkan agar tak mengganggu proses pengolahan vaksin selanjutnya.
Dalam proses pembuatan vaksin, tripsin babi diperlukan sebagai katalisator. Katalisator ini akan mengurai protein sebagai peptida dan asam amino.
Dua zat tersebut itu akan menjadi bahan makanan kuman. Selanjutnya, kuman akan dikembangbiakan dan bagian polisakaridanya diambil sebagai antigen yang digunakan untuk membentuk vaksin.
Setelah itu, produsen akan membersihkan, menyaring, dan mengencerkan zat tersebut sampai menjadi vaksin. Jadi, tidak ada lagi kandungan enzim babi di dalam vaksin yang diproduksi.
Artikel lainnya: Medfact: Vaksin AstraZeneca Mengandung Janin Bayi?
Keamanan dan Keberlanjutan Penggunaan Tripsin Babi
Penggunaan tripsin babi dalam produksi vaksin telah dianggap aman oleh otoritas kesehatan dunia, termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di berbagai negara.
Tripsin babi telah digunakan dalam produksi vaksin dan produk farmasi lainnya selama bertahun-tahun tanpa efek samping yang signifikan.
Selain itu, penggunaan tripsin babi dalam produksi vaksin juga dianggap berkelanjutan dan bertanggung jawab secara etis, karena tidak ada hewan yang disengaja dibunuh dalam proses produksi tripsin.
Tripsin biasanya diperoleh dari pankreas babi yang berasal dari hewan yang telah disembelih untuk tujuan konsumsi daging.
Penggunaan tripsin babi dalam produksi vaksin ini dianggap aman dan berkelanjutan, sesuai dengan pedoman etis dan regulasi yang berlaku.
Nah, itu dia tadi penjelasan mengenai vaksin AstraZeneca yang dikabarkan mengandung tripsin babi. Ikuti informasi terbaru lain seputar vaksin COVID-19.
Jika ada yang ingin ditanyakan tentang topik ini, Kamu bisa menggunakan fitur Tanya Dokter atau buat janji dengan dokterKamu bisa menggunakan layanan Temu Dokter di KlikDokter.
Jangan lupa untuk #JagaSehatmu selalu dengan rutin cek kesehatan Kamu dan keluarga. Pesan layanan pemeriksaan kesehatan bisa dilakukan secara online.
Jika ingin membeli suplemen dan vitamin, Kamu bisa beli dengan mudah tanpa harus keluar rumah! Yuk, download aplikasi KlikDokter sekarang juga!
(OVI/JKT)