Tulang

Mengenal Jenis-Jenis Operasi Tulang Belakang

Tri Yuniwati Lestari, 31 Okt 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Anda berencana melakukan operasi tulang belakang? Ketahui terlebih dahulu jenis operasi tulang belakang berikut ini.

Mengenal Jenis-Jenis Operasi Tulang Belakang

Terdapat berbagai cara untuk mengobati masalah pada tulang belakang. Di antaranya adalah terapi fisik, latihan di rumah, pengobatan, dan suntikan tulang belakang. 

Operasi pun menjadi pilihan terakhir apabila semua usaha pengobatan tidak berhasil. Melakukan operasi juga tidak menjamin Anda bebas sepenuhnya dari masalah tulang belakang.

American Society of Anesthesiologists menyebutkan bahwa operasi ini bukan tindakan medis untuk menghilangkan nyeri. Tingkat kegagalannya pun bisa mencapai 20-40 persen. 

Meski begitu, operasi tulang belakang bisa menjadi pilihan yang direkomendasikan. Terutama jika Anda mengalami cedera muskuloskeletal yang serius atau kompresi saraf.

Sebelum Anda melakukan operasi tulang belakang, sebaiknya ketahui terlebih dahulu jenis-jenisnya berikut ini. 

Artikel Lainnya: Mengenal Prosedur Operasi Tulang Belakang

1 dari 1

Jenis-Jenis Operasi Tulang Belakang

1. Spinal Fusion atau Fusi Tulang Belakang

Fusi tulang belakang adalah operasi yang paling umum untuk nyeri punggung kronis non spesifik dengan perubahan degeneratif. 

Kondisi ini menunjukkan perubahan pada sel-sel tubuh atau organ manusia. Kondisi degeneratif paling sering terjadi karena proses penuaan.  

Pada operasi ini, dokter akan menghubungkan dua tulang belakang yang berdekatan. Bertujuan untuk mengatasi rasa sakit yang disebabkan oleh pergerakan keduanya. 

Biasanya, fusi tulang belakang akan membatasi gerakan saraf pada bagian yang dioperasi. Namun, menjalani aktivitas sehari-hari masih bisa dilakukan normal.

Ada beberapa kasus operasi ini gagal, meskipun jarang terjadi. Disarankan untuk tidak merokok setelah menjalani operasi supaya tidak muncul komplikasi. Jika ada, kemungkinan dokter akan menyarankan operasi susulan. 

2. Laminektomi

Melansir WebMD, laminektomi juga merupakan operasi yang paling umum untuk mengatasi stenosis tulang belakang atau terjadinya penyempitan pada ruas tulang belakang. 

Dalam prosedur ini, ahli bedah akan mengangkat bagian tulang, taji tulang, atau ligamen di punggung Anda. 

Hal ini untuk mengurangi tekanan pada saraf tulang belakang dan dapat mengurangi rasa sakit pada saraf tulang belakang. 

Namun, prosedur ini dapat membuat tulang belakang menjadi kurang stabil. Fusi tulang belakang pun kemungkinan juga perlu dilakukan. Dalam beberapa kasus, dokter akan melakukan kedua prosedur tersebut bersama-sama.

Artikel Lainnya: Mengenal Prosedur Limb Salvage untuk Mengatasi Kanker Tulang

3. Foraminotomy 

Operasi foraminotomy dilakukan untuk menghilangkan rasa sakit yang terkait dengan saraf terkompresi di tulang belakang. 

Dokter bedah akan memotong tulang di sisi tulang belakang Anda. Ini untuk memperlebar ruang tempat saraf keluar dari tulang belakang Anda. Ruang ekstra dapat mengurangi tekanan pada saraf dan mengurangi rasa sakit. 

Seperti laminektomi, prosedur ini juga dapat membuat tulang belakang Anda kurang stabil. 

Jadi, ahli bedah dapat melakukan fusi tulang belakang pada saat yang bersamaan. Waktu pemulihan yang dibutuhkan pun akan lebih lama. 

4. Diskektomi

Dijelaskan oleh dr. Sepriani Trimurtini Limbong, kadang-kadang diskus atau bantalan yang memisahkan tulang belakang Anda bisa terlepas dari tempatnya. 

Kondisi ini kemudian akan menekan saraf tulang belakang yang menyebabkan rasa sakit di punggung. 

Discectomy itu tindakan atau prosedur pembedahan untuk mengeluarkan diskus yang abnormal. Biasanya dilakukan pada kondisi hernia nucleus pulposus (HNP) di daerah lumbal yang tidak membaik dengan pengobatan lainnya,” katanya.

Dalam diskektomi, ahli bedah mengangkat semua atau sebagian dari diskus atau cakram. Sayatan besar di punggung biasanya diperlukan dalam operasi ini.

Namun untuk beberapa kasus, operasi ini hanya membutuhkan sayatan kecil atau disebut pula mikrodisektomi. 

Mikrodisektomi dilakukan dengan mikroskop operasi melalui sayatan yang lebih kecil daripada diskektomi terbuka. Ini merupakan prosedur bedah standar untuk herniasi lumbal.

Ada kalanya diskektomi merupakan bagian dari prosedur operasi besar yang mencakup beberapa operasi lainnya, seperti laminektomi, foraminotomy, atau fusi tulang belakang. 

Artikel Lainnya: Komplikasi yang Dapat Terjadi Setelah Operasi Cangkok Tulang

5. Penggantian Diskus atau Cakram 

Seorang ahli bedah mengangkat cakram tulang belakang yang rusak dan memasukkan cakram buatan di antara tulang belakang Anda. 

Tidak seperti fusi, operasi ini memungkinkan Anda untuk menggerakkan tulang belakang secara bebas. 

Waktu pemulihan juga biasanya lebih pendek daripada fusi tulang belakang. Meski begitu, tetap jaga aktivitas sesaat setelah melakukan operasi. 

Ini untuk mengatasi risiko cakram baru bergeser atau posisinya tidak pas. Jika terjadi, maka operasi susulan untuk memperbaikinya pun perlu dilakukan. 

6. Implan Interlaminar 

Ahli bedah menanamkan perangkat berbentuk U di antara dua tulang belakang di punggung bawah. 

Ini membantu menjaga ruang di antara keduanya tetap terbuka dan mengurangi tekanan pada saraf tulang belakang Anda. Operasi ini dapat dilakukan bersamaan dengan laminektomi. 

Tidak seperti fusi tulang belakang, implan memberikan stabilitas dan memungkinkan Anda menggerakkan punggung hampir seperti biasa. Namun, Anda mungkin akan mengalami kesulitan untuk meregangkan punggung ke belakang.

Demikian penjelasan mengenai beberapa jenis operasi tulang belakang yang perlu Anda ketahui.

Sangat dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter secara detail sebelum melakukan operasi tulang belakang. Gunanya untuk mengetahui jelas efek samping dan tingkat keberhasilannya. 

Pertanyaan lain seputar sakit di area punggung atau operasi tulang belakang, Anda bisa memanfaatkan layanan LiveChat 24 jam di aplikasi Klikdokter

(PUT/AYU)

Kesehatan Tulang
tulang