Kehamilan

Mual Muntah Selama Hamil, Apa Dampaknya Bagi Janin?

dr. Grace Valentine, 17 Mei 2017

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Mual muntah adalah gejala yang paling sering dialami ibu hamil. Adakah dampaknya bagi janin?

Mual Muntah Selama Hamil, Apa Dampaknya Bagi Janin?

Mual muntah adalah gejala yang paling sering dialami selama hamil. Ini sebenarnya merupakan pertanda baik karena menunjukkan adanya kadar hormon kehamilan yang tinggi untuk mempertahankan kehamilan.

Kadar hormon kehamilan dipertahankan hingga plasenta terbentuk. Kadar hormon ini akan menurun pada usia kehamilan 16–20 minggu, sehingga mual muntah juga akan berkurang.

Mual muntah selama kehamilan tidak berdampak bagi janin selama ibu masih mengonsumsi makanan dan minuman. Bahkan pada kasus yang berat, hal ini jarang membahayakan selama diobati dengan benar.

Berat badan yang tidak naik pada trimester pertama pun tak menjadi masalah. Namun dengan catatan ibu masih dapat makan dan minum. Hal ini penting karena janin mendapatkan asupan nutrisi dari cadangan tubuh ibu.

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa ibu hamil dengan gejala mual muntah lebih jarang mengalami keguguran. Namun bila tidak mengalami mual muntah, bukan berarti kehamilan tidak sehat.

Kiat mengatasi mual muntahMemang pilihan makanan menjadi terbatas sepanjang mual muntah. Selama itu terjadi, Anda bisa mengonsumsi makanan apa saja yang memungkinkan.

Setelah gejalanya berkurang, Anda bisa memakan makan seperti biasa. Bila mual muntah masih muncul, berikut ini beberapa kiat untuk mengatasinya, yaitu:

  1. Makan dalam porsi kecil dan seringLambung yang kosong akan memperburuk keluhan mual. Makan dalam porsi kecil dan sering dapat membantu mempertahankan kadar gula darah.Makan makanan ringan setiap 2–3 jam. Makan secara perlahan dan kunyah makanan secara sempurna. Sediakan camilan kecil untuk dikonsumsi sepanjang hari.
  2. Konsumsi makanan tinggi protein dan vitamin BMakanan tinggi protein dan vitamin B dapat mengurangi mual. Hindari makanan pedas, berlemak, dan gorengan karena dapat memicu rasa mual.
  3. Jangan lupa sarapanPada saat Anda bangun dengan perut kosong, rasa mual akan bertambah. Sebaiknya konsumsi sarapan ringan seperti roti atau biskuit atau buah sebelum bangun dari tempat tidur.
  4. Minum yang cukupJangan lupa untuk mencukupi kebutuhan cairan sepanjang hari agar tidak dehidrasi. Bila Anda merasa mual saat minum, hindari konsumsi minuman dalam jumlah besar sekaligus. Makan makanan yang mengandung banyak cairan. Coba minuman jus buah seperti apel atau anggur.
  5. Cukup istirahatStres dan kelelahan dapat memperburuk keluhan mual muntah selama kehamilan. Karena itu, ibu hamil disarankan untuk beristirahat cukup.

Bila mual muntah semakin berat hingga membuat ibu hamil tidak dapat makan atau minum, sebaiknya waspadalah. Apalagi sampai mengalami penurunan berat badan, Anda mungkin mengalami dehidrasi.

Ada beberapa tanda bahaya yang harus diwaspadai. Seperti urine berwarna pekat atau tidak berkemih lebih dari 8 jam, tidak dapat makan dan minum selama 24 jam, muntah berulang, muntah darah, nyeri perut, dan tubuh terasa lemah.

Mual dan muntah selama hamil memang hal yang umum terjadi. Namun bila Anda mengalami tanda-tanda seperti di atas, segera hubungi dokter. Dengan demikian Anda akan mendapatkan terapi yang dapat membantu Anda.

[BA/ RH]

JaninmuntahMual Dan Muntah Pada Kehamilanmual

Konsultasi Dokter Terkait