Sehat dan Bugar

Mikroorganisme vs Antiseptik

Tim Redaksi KlikDokter, 25 Feb 2014

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Mikroorganisme vs Antiseptik. Ketika mencuci tangan dengan air dan bantuan sabun saja tidak cukup, dibutuhkan lagi sabun yang memilki kandungan antiseptik yang akrab di pasaran dengan istilah sabun antiseptik. Kelebihan dari sabun yang mengandung antisept

Mikroorganisme vs Antiseptik

KLIKDOKTER.com - Ketika mencuci tangan dengan air dan bantuan sabun saja tidak cukup, dibutuhkan lagi sabun yang memilki kandungan antiseptik yang akrab di pasaran dengan istilah sabun antiseptik. Kelebihan dari sabun yang mengandung antiseptik adalah kemampuannya membunuh bakteri dan mikroorganisme yang ada pada permukaan kulit kita ketika mandi.

Kandungan antiseptik sendiri tidak melulu hadir di pasaran dalam format sabun, terdapat juga produk-produk cairan antiseptik yang dewasa ini beredar yang menyediakan kelebihan membersihkan tangan secara instan tanpa bantuan air dan sabun. Dalam kandungannya, cairan antiseptik tersebut memiliki kandungan utama pembasmi mikroorganisme alkohol. Alkohol bekerja sebagai antiseptik dengan cara merusak dinding sel bakteri.  Alkohol memiliki spektrum yang baik untuk kuman gram positif, gram negatif, basil tuberkulosis, jamur dan virus termasuk RSV (respiratory syncytial virus), virus  hepatitis A, B dan HIV. Dengan konsentrasi yang tepat maka alkohol menghasilkan efek yang cepat dan secara nyata menurunkan jumlah mikroba merugikan di kulit.

Pada dasarnya ada 3 jenis alkohol yang sering digunakan sebagai antiseptik yaitu :

  1. Ethyl alcohol (Ethanol)
  2. N-Propyl alcohol
  3. Isopropyl alcohol

Ketiga jenis alkohol tsb hanya memiliki sedikit perbedaan dalam efek antimikroba.

Senyawa Iodine adalah salah satu antiseptik tertua yang masih dipakai. Cairan ini cukup aman dan dapat bekerja secara cepat namun jarang digunakan untuk mencuci tangan. Setelah digunakan harus dihilangkan/dibilas dari kulit setelah mengering karena jika dibiarkan dapat menyebabkan terjadinya iritasi kulit.

Klorheksidin glukonat. Bekerja dengan merusak dinding bakteri (bakterisidal). Karena tidak bersifat iritatif larutan ini seringkali digunakan untuk antiseptik tangan dan kulit daerah operasi.

Heksaklorofen yaitu suatu larutan deterjen yang bekerja dengan cara merusak dinding bakteri (baktersidal). Pada konsentrasi rendah bekerja dengan cara menghambat enzim bakteri (bakteriostatik). Heksaklorofen sering digunakan sebagai larutan pencuci tangan sebelum tindakan operasi. Tidak boleh digunakan pada kulit yang terluka. à  tidak digunakan lagi sebagai pembersih tangan

Iodofor adalah kombinasi antara yodium dengan povidone (Povidone Iodine). Kombinasi ini meningkatkan kelarutan yodium. Efek antimikroba dari iodofor menyerupai yodium.

Triclosan (Irgasan). Bekerja dengan merusak dinding bakteri (bakterisidal). Memiliki efek antibakteri gram positif dan negatif, namun tidak jelas untuk virus dan jamur. Seringkali digunakan dalam sabun mandi untuk membunuh bakteri yang dapat menyebabkan bau badan. Dapat membunuh baik bakteri yang merugikan maupun yang baik. Saat ini dilaporkan angka resistensi bakteri yang merugikan terhadap triclosan meningkat.

Bagaimanapun, kita secara tidak sadar akan sering dihadapi masalah kebutuhan kebersihan tangan seketika. Jika Anda memilih cairan antiseptik sebagai pembersih tangan instant, pastikan kandungan-kandungan alkohol yang sesuai dengan fungsinya dimiliki oleh pembersih tangan Anda.[](DA)

Pentingnya Kebersihan TanganMikroorganisme Vs Antiseptik

Konsultasi Dokter Terkait