Kiat Menyusui Bayi dengan Sindrom Down

Hal yang Mempersulit

Karena memiliki tonus otot bibir, lidah, dan wajah yang lemah, bayi dengan sindrom Down akan memiliki kesulitan untuk memosisikan dan menempelkan mulutnya ke puting payudara  ibu. Selain itu, umumnya ia akan kesulitan untuk mengoordinasikan antara menyedot, menelan, dan bernapas selama proses menyusui.

Bayi dengan sindrom Down juga cenderung mudah mengantuk dan tertidur. Nah, karena sedotannya yang lemah dan cenderung mudah lelah ini, bayi hanya akan mendapatkan sedikit ASI.

Harus Tetap Diusahakan

Meskipun dibutuhkan usaha dan kesabaran yang ekstra dalam proses menyusui tersebut, kerja keras Anda dan bayi akan terbayar, lantaran menyusui memiliki segudang manfaat bagi Anda sekaligus bayi.

Dengan semakin sering berlatih mengisap, aktivitas menyusu itu sendiri lama-kelamaan akan memperbaiki tonus otot serta kemampuan koordinasi mulut dan lidah bayi. Dengan demikian, bayi akan menjadi lebih kuat dan dapat menyusu dengan lebih baik dan lebih lama. ASI yang didapat pun otomatis meningkat.

ASI mengandung berbagai zat gizi yang tak tergantikan untuk mendukung tumbuh kembang bayi. Seperti yang telah diketahui sebelumnya, bayi dengan sindrom Down memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih rendah. Akibatnya, bayi akan lebih sering jatuh sakit. Antibodi yang banyak terkandung dalam ASI dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh bayi, sehingga tidak mudah sakit.

Selain manfaat-manfaat di atas, aktivitas menyusui juga dapat mempererat hubungan emosional antara Anda dan bayi. Karena itu, stimulasi selama menyusui penting untuk lakukan, seperti menatap, tersenyum, bernyanyi, mengajak berbicara, mengelus, dan memeluk. Stimulasi yang memadai sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang buah hati yang optimal.

Kiat Sukses

Bayi dengan sindrom Down cenderung mudah mengantuk dan tertidur selama menyusui. Karena itu, Anda harus aktif untuk merangsang dan membangunkan bayi agar ia dapat menyusu dengan optimal.

Posisi sangatlah penting untuk menjamin kesuksesan Anda menyusui. Posisikan tubuh bayi dekat dengan payudara Anda. Pastikan agar telinga, bahu, dan pinggulnya berada dalam satu garis lurus. Anda dapat menggunakan bantal untuk menopang tubuh bayi. Apabila ia sering tersedak, tempatkan leher dan tenggorokannya sedikit lebih tinggi dari puting payudara.

Bayi yang masih kecil umumnya memiliki tonus otot yang lemah. Agar ia dapat memosisikan dan menempelkan mulutnya dengan baik pada puting, sanggalah dagu dan rahang bayi dengan jari telunjuk Anda. Pegang bayi dengan menggunakan tangan yang berkebalikan dengan payudara yang sedang diisapnya. Sementara itu, Anda dapat menggunakan tangan yang sesisi untuk menyangga payudara.

Jika Anda masih mengalami kesulitan dalam menyusui, jangan putus asa. Anda dapat meminta bantuan dari konsultan laktasi.