Bolehkah Anak-anak Memutihkan Gigi?

Memiliki gigi putih tak hanya diminati oleh orang dewasa saja, tetapi juga pada kalangan anak-anak dan remaja. Hal ini dikarenakan gigi yang putih dan bersih dapat meningkatkan kepercayaan diri mereka, terutama saat bertemu orang lain.

Salah satu metode untuk memutihkan gigi adalah dengan menggunakan pemutih gigi atau bleaching gigi. 

Baik produk pemutih profesional maupun yang dijual bebas umumnya menggunakan bahan hidrogen peroksida. Perbedaannya terletak pada tingkat konsentrasi di dalamnya. Biasanya produk untuk dewasa mengandung kadar peroksida lebih tinggi. 

Meski hidrogen peroksida dianggap aman dan efektif dalam dunia kedokteran gigi sebagai pemutih gigi untuk orang dewasa, studi mengenai keamanannya untuk anak-anak terbilang masih sedikit. 

Oleh karena itu, menurut American Dental Association, penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk mengetahui efek samping jangka panjang yang dapat terjadi pada gigi anak. 

Artikel lainnya: Gigi Anak Tumbuh Renggang, Perlukah Khawatir?

Dampak Bleaching Gigi pada Anak

Memutihkan gigi pada anak memerlukan suatu pertimbangan khusus. Bahan kimia yang digunakan untuk memutihkan gigi akan bereaksi dengan saraf gigi serta jaringan gusi di sekitarnya. Akibatnya, berbagai efek samping dapat terjadi. 

Pemakaian hidrogen peroksida dalam konsentrasi tinggi untuk memutihkan gigi harus dihindari. Sebab, hal ini dapat merusak lapisan email dan meningkatkan sensitivitas gigi terutama jika digunakan secara tidak tepat. 

Bagi sebagian orang, memutihkan gigi bisa sangat menyakitkan. Terlebih lagi, pada orang usia muda yang cenderung memiliki gigi lebih sensitif. 

Karena itu, saat memutihkan gigi, Anda disarankan untuk memulainya pada bahan dengan tingkat konsentrasi peroksida yang rendah terlebih dahulu.

Lebih lanjut, menurut American Academy of Pediatric Dentistry, email dan dentin yang lebih tipis pada anak-anak dapat membuat pulpa gigi lebih mungkin terkena peroksida. 

Hal ini dapat menyebabkan risiko terjadinya iritasi gusi. Terutama jika perawatan dilakukan di rumah dan peroksida bersentuhan dengan jaringan sensitif di sekitar gigi anak. 

Artikel lainnya: Perkembangan Gigi dan Mulut Anak

Lalu, Kapan Boleh Bleaching Gigi?

American Dental Association dan American Academy of Pediatric Dentistry merekomendasikan untuk menunggu hingga usia 14 atau 15 tahun, ketika semua gigi permanen sudah tumbuh dan siap untuk perawatan pemutihan. 

Namun, ada baiknya menunggu untuk beberapa saat. Sebab, begitu gigi tumbuh di dalam mulut, email gigi masih membutuhkan waktu untuk berkembang sepenuhnya, Hindari pula memutihkan gigi saat gigi masih dalam periode gigi bercampur. 

Gigi susu memiliki email yang lebih tipis dibandingkan gigi dewasa yang dapat menyebabkan peningkatan sensitivitas dan warna yang tidak merata, kecuali jika perawatan ini dilakukan pada kasus tertentu.

Syarat lainnya adalah lakukan evaluasi gigi oleh dokter gigi terlebih dahulu. Hal ini penting untuk menentukan apakah gigi si Kecil perlu dilakukan perawatan bleaching gigi atau tidak. 

Artikel lainnya: Gigi Anak Terlambat Tumbuh, Haruskah Khawatir?

Selain itu, dokter gigi akan memilih metode yang tepat untuk perawatan tersebut dan mempertimbangkan efek samping yang akan terjadi. 

Penting untuk diingat, proses pemutihan gigi yang dilakukan oleh anak-anak harus dilakukan oleh seorang dokter gigi profesional yang sudah berpengalaman. 

Jadi, hindarilah membeli produk pemutih yang dijual bebas dan menggunakannya di luar klinik atau home bleaching tanpa pengawasan dokter gigi.

Demikian penjelasan seputar penggunaan pemutih gigi atau bleaching gigi pada anak.  Sebelum memutuskan untuk melakukan perawatan ini pada anak, konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter gigi agar tidak terjadi efek samping yang merugikan. 

Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut seputar bleaching gigi pada anak, gunakan layanan Live Chat di aplikasi KlikDokter untuk berkonsultasi dengan dokter.

[RS]