Relationship

Tips Menghadapi Suami ‘Anak Mami’

Menikahi suami yang terlalu sayang ibunya dapat bikin rumah tangga diterpa masalah. Bagaimana cara menghadapi suami anak mami? Berikut tipsnya.

Tips Menghadapi Suami ‘Anak Mami’

Baru baru ini seorang content creator ternama (RR) sedang ramai diperbincangkan dikarenakan isi dari surat putusan perceraiannya. Dalam sebuah wawancara, RR membeberkan bahwa awal mula konflik rumah tangganya bersumber dari rasa tersinggungnya terhadap ucapan ibunda sang mantan suami yang terlalu membela. Netizen pun kerap mengatakan bila mantan suami tersebut sebagai ‘anak mami’. 

Menikah dengan anak mami tidak selalu buruk. Penelitian menunjukkan anak laki-laki yang memiliki hubungan yang kuat dengan ibu, lebih sehat secara mental, lebih berempati, dan biasanya memiliki hubungan yang lebih baik dengan wanita.

Namun terkadang, suami anak mami cenderung bergantung pada apa kata ibu, dibandingkan dengan pendapat pribadi atau pasangannya. Hal inilah yang terkadang dapat menimbulkan konflik dalam rumah tangga.

Para istri, jangan lantas gundah gulana! Ada beberapa tips untuk menghadapi suami yang terlalu sayang ibunya. Melansir berbagai sumber, ada beberapa cara mengatasi pasangan yang anak mami agar kehidupan pernikahan tetap harmonis. Berikut tips cara mengatasinya.

1. Tetapkan Batasan

Tetapkan Batasan

Dikutip dari Very well, suami anak mami mungkin terbiasa dengan ibunya yang selalu melayani setiap kebutuhan dan keinginannya. Namun, bukan berarti setelah menikah suami juga mengharapkan hal yang sama dari Kamu.

Artikel lainnya: 7 Ciri Calon Suami yang Tidak Baik untuk Mental

Seorang istri memang bertugas untuk melayani suami, tetapi tidak berarti Kamu harus berperilaku sama seperti ibunya. Dengan demikian, penting bagi Kamu untuk menetapkan batasan dalam pernikahan.

Katakan pada suami, dia mungkin bisa bertingkah seperti anak laki-laki dengan ibunya. Namun ketika telah menikah, dia harus bersikap seperti orang dewasa yang mandiri dan bisa menjaga diri sekaligus pasangannya.

Penelitian menunjukkan bahwa mengatur batasan dalam pernikahan penting untuk hubungan yang sukses. Utamanya, pada pasangan yang keduanya adalah pencari nafkah.

2. Cobalah untuk Tidak Serumah dengan Ibu Mertua

Jika pasangan tergolong anak mami, bukan ide yang baik untuk tinggal satu rumah dengannya setelah menikah. Dekat secara fisik, apalagi serumah, bisa menjadi beban berat bagi Kamu. Suami mungkin saja akan memihak ibunya ketika Kamu berdua berselisih.

Dia bisa saja akan lebih peka terhadap perasaan dan pendapat ibunya daripada Kamu. Jadi, lebih baik mengambil jarak dan pindah ke rumah mandiri.

3. Hindari Konfrontasi dengan Ibu Mertua

Dijelaskan oleh Gracia Ivonika, M.Psi., Psikolog, sebisa mungkin hindari konfrontasi dengan ibu mertua. Sebaiknya, diskusikan masalah sensitif kepada pasangan dengan cara yang dewasa. Hindari pertikaian yang mungkin mengarah pada argumen besar-besaran.

“Fokus sampaikan dengan tenang, tidak menyalahkan atau judging pasangan. Misalnya ‘aku merasa kurang nyaman kalau masalah pernikahan kita disampaikan ke mama atau papa’. Hindari kalimat, seperti ‘Kamu ngapain sih cerita-cerita ke orangtua’,” ucap Gracia.

Artikel lainnya: Suami Penyuka Sesama Jenis, Kok Bisa Istri Tidak Tahu?

4. Buat Kesepakatan Bersama

Sampaikan kepada suami secara asertif (jujur, tenang, tapi menghargai lawan bicara) tentang apa saja hal yang membuat Kamu tidak nyaman.

“Selanjutnya, tetapkan kesepakatan bersama dengan saling berkompromi. Buatlah kesepakatan secara konkret dan spesifik. Misalnya, apa saja yang perlu melibatkan orangtua dan apa yang tidak,” kata Gracia.

5. Cobalah Lebih Dekat dengan Ibu Mertua

Cobalah Lebih Dekat dengan Ibu Mertua

Kamu harus menerima kenyataan bahwa ibu mertua Kamu adalah sosok yang sangat penting dan dekat dalam kehidupan suami. Jadi, Kamu juga perlu menciptakan hubungan yang dekat dengannya. Dengarkan nasihat ibu mertua sesekali karena itu akan membuat dia merasa dihargai dan dicintai.

Kamu bisa makan bersama, menemaninya melakukan hobi, atau sering mengunjungi rumahnya agar ikatan dengan ibu mertua semakin erat.

6. Konseling Pernikahan

Dalam beberapa situasi, membangun komunikasi yang sehat dengan pasangan bisa menjadi tantangan, terutama jika pasangan memiliki hubungan yang erat dengan keluarganya, seperti dengan ibunya.

Jika Kamu merasa sulit untuk berkomunikasi dengan pasangan dan merasakan gangguan dalam hubungan, mengikuti konseling pernikahan bisa menjadi langkah yang tepat.

Perlu pintar-pintar menghadapi suami anak mami agar keharmonisan rumah tangga tetap terjaga. Komunikasikan perasaan dengan baik dan cari solusi bersama pasangan.

Jika Kamu memiliki pertanyaan seputar topik diatas, Kamu bisa gunakan fitur layanan Tanya Dokter untuk chat dengan psikolog atau Temu Dokter untuk booking konsultasi dengan psikolog yang lebih praktis.

Jangan lupa untuk #JagaSehatmu selalu dengan rutin cek kesehatan Kamu dan keluarga. Pesan layanan pemeriksaan kesehatan bisa dilakukan secara online.

Atau cari tahu informasi kesehatan lainnya dengan mengunduh Aplikasi KlikDokter di Google Play dan App Store. Gunakan juga KALStore untuk beli suplemen dan vitamin untuk menjaga kesehatan Kamu.

Relationship

Konsultasi Dokter Terkait