Relationship

8 Tanda Bahwa Kamu Telah Siap Menikah

Siti Putri Nurmayani, 21 Des 2022

Ditinjau Oleh Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog

Apakah kamu ngebet pengen menikah? Kenali dulu 8 tanda kamu siap menikah di sini.

8 Tanda Bahwa Kamu Telah Siap Menikah

Viral sebuah cuitan di Twitter mengenai wejangan dari orang yang sudah menikah agar anak muda tidak buru-buru melangsungkan pernikahan. Cuitan tersebut menuai beragam respons dari warganet, ada yang pro dan ada pula yang kontra.

Menurut beberapa orang yang sudah menikah, kehidupan pernikahan tidak seindah yang dibayangkan sehingga waktu luang saat bujangan sebaiknya dimanfaatkan. Namun, tidak sedikit pula yang beranggapan bahwa pernikahan itu perlu segera dilangsungkan.

Sebenarnya, kapan sih seorang pria dan wanita dikatakan siap untuk menikah? Berikut tanda-tanda seseorang siap menikah yang bisa dikenali.

1. Dewasa secara Fisiologis

Dewasa secara Fisiologis

Usia terbaik untuk melangsungkan pernikahan sebenarnya tidak dapat dipastikan. Namun, saat fisik kamu sudah mencapai tingkat kedewasaan yang optimal, hal ini bisa menjadi tanda kesiapan menikah.

Tingkat kedewasaan yang optimal bisa dikenali dari perkembangan otak. Noah Clyman, seorang ahli terapi perilaku kognitif asal Amerika Serikat, mengatakan bahwa otak manusia belum sepenuhnya berkembang hingga berusia 27 tahun.

Otak yang perkembangannya belum lengkap terutama pada area yang berhubungan dengan kemampuan dalam mempertimbangkan pilihan dan menilai konsekuensi jangka panjang.

Karena itu, Noah menyarankan agar tidak menikah sebelum otak kamu berkembang secara lengkap.

Hal ini dibenarkan pula oleh Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog. Menurutnya, setelah berusia 25 tahun, umumnya seseorang sudah lebih matang secara emosional.

“Sementara, ketika berusia 18-25 tahun, kamu masih berada pada fase pencarian jati diri, menuju kedewasaan dalam mencapai kematangan emosi, dan masih berusaha untuk bisa independen,” jelas Psikolog Ikhsan.

Artikel Lainnya: Yang Perlu Dipertimbangkan Sebelum Memutuskan Menikah di Usia Muda

2. Mengenali dan Mencintai Diri Sendiri

Sebelum kamu menikahi seseorang, kamu perlu mengenali dan mencintai diri sendiri. Mengenali dan mencintai diri sendiri sangatlah penting, termasuk memahami hal yang kamu butuhkan dan tujuan kamu menikahi seseorang.

Cara tersebut membantumu menetapkan standar mengenai bagaimana pasanganmu menghargai kamu. Begitu pula sebaliknya.

Mencintai diri sendiri juga membantumu merasa nyaman dan tidak melulu mengandalkan pasangan untuk dapat merasakan kebahagiaan.

Terlebih, pasang surut pernikahan pasti terjadi. Ketika kamu tidak mengenali dan mencintai diri sendiri, kamu mungkin akan kesulitan menghadapi tekanan dalam pernikahan.

Karena itu, Tina Konkin, konselor dari Relationship Lifeline, menyarankan agar kamu melakukan introspeksi dan jujur terhadap diri sendiri sebelum menikah. Setelah mengenal diri sendiri, kamu bisa meluangkan waktu untuk mengenal pasanganmu.

3. Stabil Secara Finansial

Menurut penelitian dalam Institute of Family Studies, waktu menikah yang ideal, yaitu ketika seseorang berusia antara 28-32 tahun. Salah satu alasannya adalah pada rentang usia ini seseorang umumnya sudah stabil secara finansial untuk mendukung kehidupan rumah tangganya.

Dengan begitu, kamu dan pasangan bisa saling bahu-membahu membina rumah tangga tanpa khawatir mengalami kesulitan finansial.

4. Mampu Menangani Konflik Bersama

Menurut Psikolog Ikhsan, tanda kamu siap menikah adalah ketika tidak lagi fokus hanya kepada diri sendiri.

“Karena dalam pernikahan, penting untuk bisa saling memahami dan toleransi dengan pasangan,” katanya. Hal ini termasuk ketika kamu dan pasangan sedang berkonflik.

Kemampuan menangani konflik yang baik bisa menjadi tanda kamu dan pasangan siap menikah. Berdasarkan riset dalam Journal of Family Psychology, pasangan suami-istri yang mengedepankan toleransi, menjalin komunikasi yang baik, dan terbuka untuk saling memaafkan bisa mengatasi konflik pernikahan dengan baik. Dengan begitu, kehidupan rumah tangga pun menjadi lebih sehat.

Artikel Lainnya: Apakah Sifat Pasangan Dapat Berubah Setelah Menikah?

5. Berpikir Tentang Kehidupan Pernikahan

Menikah bukan hanya soal pesta pernikahan yang hanya berlangsung dalam hitungan jam. Kamu juga perlu memikirkan kehidupan setelah pesta pernikahan berakhir yang mungkin akan berlangsung hingga akhir hayatmu.

Apabila kamu dan pasangan memiliki perencanaan bersama mengenai kehidupan pernikahan sehari-hari, maka ini menjadi tanda bahwa kamu telah siap menikah.

6. Mencintai Pasangan

Ketika kamu sudah bisa mencintai pasangan apa adanya, hal ini menandakan kamu siap untuk menikah. Kenali pasanganmu sebaik kamu mengenali diri sendiri.

Kamu bisa mengamati karakter pasangan dengan memperhatikan cara dia memperlakukan orang-orang di sekitarnya.

Apabila kamu yakin bisa menghabiskan sisa hidupmu bersama dia, tandanya kamu siap membangun rumah tangga dengannya.

7. Kamu dan Pasangan Memiliki Pemahaman yang Selaras

Sebelum melanjutkan hubungan ke jenjang yang lebih serius, pastikan kamu dan pasangan memiliki pemahaman yang selaras. Pemahaman ini termasuk mengenai tujuan menikah, pernikahan yang ideal, keputusan memiliki anak, pembagian tugas rumah tangga, batasan dalam berhubungan dengan orang lain, maupun mewujudkan impian bersama.

Apabila kamu merasa memiliki pemahaman yang selaras, tandanya kamu siap berkomitmen seumur hidup dengannya.

8. Siap Menjaga Komitmen dan Loyalitas

Psikolog Ikhsan mengatakan tanda kamu siap menikah adalah mau menjaga komitmen dan loyalitas kepada pasangan.

“Ini biasanya menjadi hal yang berat, karena ketika ada perbedaan atau permasalahan, mungkin timbul kecenderungan untuk mengakhiri hubungan. Oleh karena itu, kamu dan pasangan harus sama-sama berusaha untuk saling berkomitmen dan menjaga satu sama lain,” jelas Psikolog Ikhsan.

Artikel Lainnya: Cara Menyikapi Pasangan yang Belum Siap Menikah

Apabila tanda-tanda siap menikah di atas sudah terpenuhi, mungkin kamu dan pasangan sudah siap untuk melanjutkan hubungan ke jenjang berikutnya. Namun, jika masih ragu karena ada permasalahan yang sulit diselesaikan bersama, coba konsultasikan langsung dengan psikolog lewat fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter, solusi #JagaSehatmu.

Unduh aplikasinya supaya kamu bisa mendapatkan informasi kesehatan terkini, terlengkap, dan terpercaya.

(ADT/JKT)

Konsultasi Dokter Terkait