Relationship

Ekspos Pelaku Selingkuh di Media Sosial Benar atau Salah?

Tri Yuniwati Lestari, 15 Sep 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Ada tren yang tengah ramai di TikTok yaitu mengekspos pelaku perselingkuhan. apakah tindakan ini benar? Simak pendapat psikolog berikut.

Ekspos Pelaku Selingkuh di Media Sosial Benar atau Salah?

Semua orang pastinya menginginkan kejujuran dalam hidup, terutama ketika menjalin hubungan dengan pasangan. Namun, bagaimana jika ternyata pasangan selingkuh?

Apa Anda akan diam saja atau mengikuti tren mengumbar aib pasangan di media sosial? Jika memilih yang kedua, sebaiknya simak penjelasan psikolog berikut.

Alasan Seseorang Mengekspos Perselingkuhan di Media Sosial

Menurut Gracia Ivonika, M.Psi., Psikolog, ada beberapa alasan mengapa seseorang membagikan kasus perselingkuhan di akun media sosial miliknya. Berikut beberapa faktor yang mungkin menjadi alasannya:  

1. Perasaan Sakit Hati yang Tidak Terbendung

Saat menemukan pasangan mengkhianati dan selingkuh, pasti rasanya sakit hati mendalam. Terkadang, saat sakit hati emosi seseorang akan meningkat dan ia akan mencari cara untuk melampiaskannya. 

Salah satu caranya adalah membagikan apa yang ia alami di media sosial miliknya. Ia mengharapkan adanya empati dari orang-orang terdekatnya.

Artikel Lainnya: Pandangan Psikolog Seputar Efek Jera Penggerebekan Pasangan Selingkuh

2. Ingin Memberi Efek Jera

Alasan kedua mengapa seseorang membagikan cerita pelaku perselingkuhan di media sosial adalah ingin memberikan efek jera. Biasanya ini dilakukan saat menemukan pasangan telah berselingkuh beberapa kali.

“Orang yang selingkuh itu biasanya pintar manipulasi. Jadi, alasan seseorang membagikan foto pelaku dan ceritanya di media sosial harapannya tidak ada lagi korban yang ditipu,” jelas Gracia.

“Kemudian, bisa juga untuk membongkar perilaku si pelaku, agar korban yang lain bisa speak up,” lanjutnya.

3. Ingin Mengedukasi

Selain itu, orang yang membagikan cerita perselingkuhan di media sosial mungkin punya tujuan mengedukasi.

Namun, menurut Gracia, jika tujuannya mengedukasi, biasanya cara membagikannya berbeda.

Jika tujuannya mengedukasi, biasanya orang akan mempertimbangkan moral dengan tidak mengekspos identitas pelaku. Kemudian, fokus pada edukasi agar tidak ada yang merasakan hal serupa, ketimbang mengekspos kesalahan si pelaku.

Jadi, Apakah Mengekspos Pelaku Perselingkuhan Tindakan yang Benar?

Menurut Gracia, tidak bisa dinilai benar atau salah dari perbuatan seseorang yang mengekspos pelaku perselingkuhan.

Pasalnya, kita tidak benar-benar mengetahui apa yang dirasakan orang tersebut. Kita juga tidak mengetahui jalan ceritanya.

Namun, Gracia menjelaskan, terkadang tindakan yang diambil saat emosi dapat merugikan diri sendiri. Jadi, sebaiknya saat berada dalam amarah, tenangkan diri terlebih dahulu. Kemudian, cerita kepada teman-teman yang dipercaya.

Selepas tenang dan pikiran juga sudah jernih, pertimbangkan kembali tindakan yang akan dilakukan.

Ingat juga, tidak semua orang peduli dengan apa yang Anda alami. Beberapa dari mereka hanya ingin sekadar tahu. Maka dari itu, selektiflah dalam memilih teman untuk bercerita mengenai permasalahan.

Sama juga halnya dengan membagikan cerita pribadi di media sosial. Karena, tidak semua followers dapat berempati pada cerita yang dibagikan.

Artikel Lainnya: Gemar Selingkuh, Tanda Mengidap Borderline Personality Disorder?

Lantas, bagaimana cara mengatasi masalah perselingkuhan? Jika menerima informasi atau foto tentang pasangan yang selingkuh, sebaiknya verifikasi terlebih dahulu. Kalau ada bukti foto, sulit bagi pasangan yang selingkuh untuk menyangkal tuduhan tersebut.

Bila benar pasangan selingkuh, cobalah beri waktu kepada diri sendiri untuk berpikir dan menenangkan diri. Setelah cukup tenang, barulah bicarakan dengan pasangan tentang bukti perselingkuhan tersebut.

“Menurut saya pribadi, apa pun alasannya, kalau expose pelaku memang mungkin bisa memberi efek atau sanksi sosial pada individu yang bersangkutan. Namun, kalau pendekatan dan tujuannya hanya memberi sanksi, itu tidak akan menyelesaikan masalah,” ucap Gracia.

“Perselingkuhan sendiri memang salah dan tidak bisa dibenarkan. Tetapi, biasanya ada faktor yang melatarbelakangi. Kalau faktor tersebut tidak menjadi fokus untuk dibantu, maka tidak akan menyelesaikan inti masalah perilaku selingkuh tersebut,” lanjutnya.

Sakit hati saat diselingkuhi memang wajar. Namun, balas dendam juga belum tentu menyelesaikan masalah.

Cukup ambil pelajaran dari kisah tersebut, kemudian lebih berhati-hati lagi. Bangun kembali self-love dan self-confidence agar dapat menjadi pribadi yang lebih baik.

Dukungan dari keluarga dan teman-teman terdekat sangat dibutuhkan. Carilah orang-orang yang dapat menjadi support system.

Terapi dengan psikolog juga dapat membantu mengatasi perasaan kehilangan dan dikhianati akibat perselingkuhan. Anda dapat berkonsultasi lebih mudah lewat LiveChat psikolog.

(FR/AYU)

Relationshipkesehatan mental

Konsultasi Dokter Terkait