Takut melihat cermin dapat menjadi gejala catoptrophobia. Orang dengan fobia ini mungkin merasakan takut terhadap refleksi atau pantulan gambar mereka di cermin. Meskipun kasusnya langka, fobia ini merupakan kondisi yang serius.
Orang dengan catoptrophobia bisa mengalami penurunan kualitas hidup. Sebab, mereka harus menghindari cermin saat beraktivitas sehari-hari. Ketahui penjelasan lebih lengkap tentang fobia cermin lewat ulasan di bawah ini.
Gejala dan Penyebab Catoptrophobia
Catoptrophobia memiliki nama lain, yaitu spectrophobia dan eisoptrophobia. Gejala dari fobia cermin ini bisa dialami berbeda-beda oleh setiap orang.
Artikel Lainnya: Phasmophobia, Ketakutan Berlebih Terhadap Hantu
:format(webp)/article/NBp0gapPns1tNTchUy8sm/original/019348800_1577024331-Awas-Sering-Menyalahkan-Diri-Sendiri-Bisa-Pengaruhi-Kesehatan-Mental-shutterstock_431641036.jpg?w=256&q=100)
Melansir dari Very Well, pengidap catoptrophobia dapat merasakan gejala berikut:
- Mengalami gejala kecemasan, seperti gemetar, berkeringat, detak jantung meningkat, dan panik ketika menghadapi atau membayangkan cermin.
- Menghindar, pergi, atau kabur saat berhadapan dengan oleh cermin.
- Merasa tertekan dan kehidupan sehari-harinya terganggu akibat takut pada cermin.
Selain itu, orang dengan fobia cermin mungkin memiliki diagnosis komorbiditas atau dua kondisi penyakit yang terjadi bersamaan). Orang dengan fobia cermin juga dapat memiliki diagnosis gangguan panik. .
Dijelaskan oleh Gracia Ivonika, M.Psi., Psikolog, fobia cermin dapat disebabkan oleh pengalaman atau peristiwa traumatis. Dampak dari trauma adalah timbul perasaan takut yang mendalam terhadap cermin.
“Bisa juga dipengaruhi konsep diri yang buruk, jadi berusaha menghindari refleksi dirinya di cermin. Misalnya, rasa tidak suka terhadap dirinya baik secara tubuh, wajah, atau yang lain-lain,” ungkap psikologi Gracia.
Selain itu, takut pada cermin juga bisa disebabkan oleh hal berbau mistis atau gaib. Dalam beberapa kasus, beberapa orang yakin bahwa cermin dapat memantulkan bayangan hantu atau makhluk halus lainnya.
Kemudian, anak-anak dan orang dewasa dengan amigdala yang terlalu aktif (bagian otak yang terlibat dalam emosi dan perilaku), kemungkinan lebih rentan untuk mengembangkan fobia cermin.
Namun dibalik kemungkinan dari penyebab fobia cermin, ada sebuah penelitian yang menunjukkan faktor genetik dan lingkungan juga dapat berperan mengembangkan fobia, termasuk catoptrophobia.
Terapi untuk Mengatasi Catoptrophobia
:format(webp)/article/arvJBtCAliIElemskKKUw/original/012641000_1599641346-shutterstock_1456882226.jpg?w=256&q=100)
Psikolog Gracia menjelaskan, orang dengan fobia cermin dapat diperiksa terlebih dahulu oleh psikolog atau psikiater.
“Untuk menentukan fobia ada ketentuan-ketentuannya Misalnya, dicari tahu penyebab fobianya dan jangka waktu gejala biasanya harus muncul selama 6 bulan. Lalu, ada kriteria gejala juga yang harus diamati. Kalau tidak memenuhi itu semua, tidak bisa didiagnosis mengidap fobia,” tegas Gracia.
Artikel Lainnya: Mengenal Katsaridaphobia, Ketakutan pada Kecoa dan Cara Mengatasinya
Apabila didiagnosis mengidap fobia, psikolog dapat memberikan perawatan atau terapi yang sesuai.
“Sama seperti phobia lainnya, bisa diberikan treatment dengan penanganan yang tepat. Biasanya diberikan psikoterapi, seperti CBT, systematic desensitization, exposure therapy, hipnoterapi, dan sebagainya,” ucap Gracia.
Bila perlu, pengidap fobia harus mengonsumsi obat-obatan untuk mengatasi ketakutan atau kecemasan yang dialaminya.
Obat-obatan yang diberikan akan disesuaikan dengan kebutuhan pasien. Obat tersebut harus dikonsumsi sesuai dosis dari psikiater yang menangani.
Saran dari Psikolog Gracia, jika mengalami gejala fobia yang sudah mengganggu kehidupan sehari-hari, Anda dapat berkonsultasi atau meminta bantuan dari psikolog dan psikiater. Kemudian hindari self diagnosis apabila mengidap gejala gangguan mental atau fobia.
Itu dia penjelasan mengenai fobia cermin. Apabila memiliki pertanyaan lain seputar fobia, lakukan konsultasi dengan psikolog melalui layanan LiveChat Klikdokter.
(OVI/AYU)
:format(webp)/article/H_uEJXDk3_DZWZKAxk7n2/original/084044000_1635923870-Takut-Melihat-Cermin.jpg?w=256&q=100)