Kesehatan Mental

Mengenal Halo Effect saat Pemilu

Christovel Ramot, 31 Jan 2024

Ditinjau Oleh Iswan Saputro, M.Psi., Psikolog

Halo effect adalah bias kognitif yang memengaruhi penilaian terhadap seseorang atau sesuatu berdasarkan kesan awal, baik positif maupun negatif. Simak lebih lanjut disini.

Mengenal Halo Effect saat Pemilu

Setiap lima tahun sekali masyarakat Indonesia merayakan pesta demokrasi atau biasa dikenal dengan Pemilihan Umum (Pemilu).

Pada momen menjelang Pemilu kamu akan melihat banyak orang melakukan kampanye untuk menjadi calon anggota legislatif (Caleg), calon presiden (Capres), dan calon wakil presiden (Cawapres).

Kampanye dilakukan melalui poster, video, iklan media massa, dan sosial media untuk mengenalkan dan memberikan citra positif kepada para calon.

Melalui citra positif ini diharapkan dapat meningkatkan suara yang diperoleh dalam Pemilu. Membangun citra ini juga dapat menciptakan halo effect kepada para calon di mata masyarakat.

Bersama Psikolog Iswan Saputro dan tim konten KlikDokter, kita akan mengenal fenomena halo effect yang muncul dalam masa kampanye pemilu.

Ingat ya, masa depan Indonesia dalam lima tahun ke depan ada di tangan kamu dengan menjadi pemilih yang objektif. 

Mengenal Halo Effect

Halo effect adalah bias kognitif di mana kesan positif atau negatif di awal tentang seseorang atau sesuatu mempengaruhi persepsi atau penilaian secara keseluruhan terhadap seseorang atau objek.

Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh psikolog bernama Edward Thorndike pada awal abad ke-20.

Fenomena psikologis halo effect dapat digunakan secara positif atau dimanfaatkan pihak yang tidak bertanggung jawab.

Oleh karena itu, dibutuhkan pemikiran yang kritis dan objektif terhadap informasi yang diterima agar tidak merugikan diri sendiri atau orang lain.

Contoh sederhana halo effect, ketika melihat seseorang menggunakan kacamata sering dipersepsi sebagai orang yang pintar.

Fenomena beauty privilege juga menjadi salah satu contoh halo effect yang sering ditemui. Misalnya seseorang dengan penampilan fisik menarik seringkali dihubungkan dengan pribadi yang kompeten dan menyenangkan tanpa informasi yang mendalam untuk mendukung anggapan tersebut.

Halo Effect dalam Pemilu

Masa kampanye Pemilu adalah momen di mana halo effect akan banyak kita temui dan mempengaruhi pilihan kepada kandidat Caleg, Capres, atau Cawapres. Setiap kandidat akan membangun kesan positif atas dirinya melalui kampanye dan terkadang juga ditemui upaya menyebarkan kesan negatif kepada kandidat lain (black campaign).

Halo effect dalam Pemilu dilakukan dengan mencitrakan diri sebagai pribadi yang disukai, dekat, kompeten, dan relevan dengan masyarakat.

Hal ini dilakukan oleh para pendukung atau tim kampanye untuk menciptakan persepsi publik terhadap para kandidat untuk dipilih.

Halo effect dapat mempengaruhi pengambilan keputusan dan persepsi sosial. Oleh karena itu, daya kritis masyarakat Indonesia dibutuhkan untuk memilih dan menilai kandidat yang ada dalam Pemilu.

Meningkatkan Daya Kritis Mencegah Halo Effect

Daya kritis dalam menerima informasi dapat mencegah kamu mengalami halo effect terhadap seseorang atau sesuatu.

Kemauan dan kemampuan dalam menemukan fakta dari sebuah informasi akan menjaga kamu dari informasi hoax.

Informasi hoax yang diyakini dapat mempengaruhi kondisi psikologis seseorang dan berisiko menciptakan konflik sosial.

Daya kritis yang baik juga menjadi salah satu indikator tingkat kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional seseorang dalam menerima informasi.

Kemampuan memahami sesuatu secara utuh dan tidak reaktif dalam merespon informasi dapat menjaga kesehatan mental kamu.

Halo effect jika dilakukan secara bertanggung jawab dan tidak merugikan orang lain dapat membawa manfaat bagi yang melakukannya.

Misalnya untuk keperluan penjualan atau pemasaran, gerakan sosial, dan menurunkan risiko konflik sosial seperti bullying terhadap seseorang atau kelompok tertentu.

Dengan memahami fenomena halo effect, kamu dapat lebih bijak dalam membuat keputusan dalam Pemilu yang akan mempengaruhi masa depan Indonesia lima tahun ke depan.

Jika Kamu tertarik dengan informasi lainnya, kamu bisa unduh aplikasi KlikDokter, ya. Di sana kamu juga bisa konsultasi dengan psikolog yang kamu butuhkan.

Konsultasi Dokter Terkait