Kesehatan Mental

Kebugaran Fisik untuk Fungsi Otak yang Lebih Baik

Krisna Octavianus Dwiputra, 21 Sep 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Salah satu manfaat olahraga adalah untuk kebugaran fisik. Tapi, ternyata kebugaran fisik juga bisa menunjang fungsi otak yang lebih baik.

Kebugaran Fisik untuk Fungsi Otak yang Lebih Baik

Semua orang perlu menjaga kebugaran fisiknya agar kesehatannya selalu dalam kondisi yang baik. Akan tetapi, ternyata tidak hanya itu manfaat menjaga kebugaran fisik. Nyatanya, kebugaran fisik juga bisa menunjang fungsi otak yang lebih baik.

Dalam sebuah studi yang baru-baru ini dilakukan, hasilnya menyimpulkan bahwa ada hubungan antara kebugaran fisik dan peningkatan kinerja kognitif. Para peneliti juga menunjukkan bahwa ini terkait dengan materi putih di otak.

Selain itu, dalam beberapa tahun terakhir juga sudah ada banyak penelitian tentang bagaimana kebugaran tubuh dapat memengaruhi pikiran. Salah satunya adalah penelitian yang menyimpulkan bahwa kebugaran fisik dapat mengurangi risiko demensia dan meredakan gejala depresi.

Ada juga bukti bahwa aktivitas fisik dapat meningkatkan kinerja kognitif, baik pada peserta dengan kondisi sehat maupun dengan gangguan kognitif, serta dari berbagai usia. Sementara pada beberapa penelitian lain, telah menunjukkan adanya hubungan positif antara kebugaran fisik dan perubahan struktur otak.

Namun, kini para peneliti mencatat bahwa studi-studi sebelumnya tersebut memiliki keterbatasan tertentu. Dalam beberapa kasus, misalnya, mereka tidak memperhitungkan variabel yang dapat memainkan peran penting.

Sebagai contoh, para peneliti dapat mengaitkan tingkat kebugaran fisik yang rendah dengan tekanan darah yang lebih tinggi. Lalu, sebagian besar penelitian hanya berkonsentrasi pada satu penanda kinerja mental pada suatu waktu, seperti memori.

Hubungan kebugaran fisik dan fungsi otak

Dalam eksperimen terbaru yang dilakukan oleh para ilmuwan dari University Hospital Muenster di Jerman, mereka berupaya menyempurnakan penelitian-penelitian sebelumnya. Para peneliti itu menggunakan sampel besar orang sehat dan para ilmuwan menguji ulang hubungan antara kebugaran fisik, struktur otak, dan berbagai domain kognitif.

Mereka juga ingin memastikan bahwa mereka memperhitungkan sebanyak mungkin variabel. Selain itu, para ilmuwan ingin memahami apakah hubungan antara kemampuan kognitif dan kebugaran fisik dapat dikaitkan dengan materi putih di otak.

Sebagai informasi, materi putih di otak tersebut bertugas menyampaikan pesan di antara bagian otak yang berbeda dan mengoordinasikan komunikasi di seluruh organ.

Untuk menyelidikinya, para peneliti mengambil data dari Human Connectome Project, yang mencakup pemindaian MRI pada otak 1.206 orang dewasa dengan usia rata-rata 28,8 tahun. 

Kemudian, beberapa peserta ini juga menjalani tes lebih lanjut. Secara total, 1.204 peserta menyelesaikan tes berjalan, di mana mereka berjalan secepat mungkin selama 2 menit. Para peneliti pun mencatat jaraknya.

Sebanyak 1.187 peserta juga menyelesaikan tes kognitif. Dalam hal ini, para ilmuwan menilai memori, alasan, ketajaman, dan penilaian para sukarelawan.

Hasil yang mengejutkan

Secara keseluruhan, para peneliti menemukan bahwa individu yang melakukan tes berjalan 2 menit dengan lebih baik, secara signifikan juga lebih baik di semua aspek tes lain, kecuali satu tugas kognitif. Tapi yang paling penting, hubungan tersebut signifikan, bahkan setelah mengendalikan sejumlah faktor, termasuk Indeks Massa Tubuh (IMT), tekanan darah, usia, tingkat pendidikan, dan jenis kelamin.

Para peneliti juga mengaitkan peningkatan kognitif ini dengan tingkat kebugaran yang lebih tinggi dan peningkatan integritas struktural materi putih. 

Para peneliti kemudian menyimpulkan, "Dengan penelitian ini, kami memberikan bukti pada hubungan positif antara kebugaran fisik dan mikrostruktur materi putih, serta kinerja kognitif dalam sampel besar orang dewasa muda yang sehat."

"Ini mengejutkan kami, bahwa bahkan dalam populasi muda, kinerja kognitif menurun ketika tingkat kebugaran turun," kata ketua peneliti Dr. Jonathan Repple.

"Kami tahu ini mungkin penting dalam populasi lansia, yang tidak selalu memiliki kesehatan yang baik, tapi melihat hal ini terjadi pada anak berusia 30 tahun adalah mengejutkan. Ini membuat kami percaya bahwa tingkat kebugaran dasar tampaknya baik untuk kesehatan otak," pungkas Repple.

Melatihnya dengan olahraga otak

Hasil penelitian di atas cukup menarik. Ini pastinya akan membuat banyak orang berlomba-lomba untuk mendapatkan kebugaran fisik yang baik untuk memiliki fungsi otak yang juga baik.

Namun, sebenarnya ada cara lain yang bisa menjaga kinerja otak Anda tetap optimal. Menurut dr. Alvin Nursalim, SpPD dari KlikDokter, cara pertama yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan olahraga otak.

“Olahraga tidak hanya dapat dilakukan oleh fisik, tapi juga otak. Jika Anda seorang pencinta puzzle, maka latihlah otak Anda lewat permainan tersebut. Selain itu, Anda juga dapat menggunakan tangan yang tidak dominan ketika beraktivitas. Misalnya, untuk menggosok gigi atau menyisir rambut. Rangsanglah otak Anda dengan berbagai kegiatan berbeda untuk menciptakan hubungan saraf yang baru, ” ujar dr. Alvin.

Masih menurut dr. Alvin, makanan sehat juga bisa menunjang kinerja otak Anda. Makanan yang dimaksud adalah yang kaya akan omega-3 dan vitamin B, seperti ikan salmon. Anda juga dapat menemukan zat gizi tersebut pada suplemen yang dijual bebas di pasaran.

Jadi, menurut penelitian, ternyata kebugaran fisik punya pengaruh besar untuk membuat fungsi otak menjadi lebih baik. Tentu ini bisa menjadi tambahan dorongan dan motivasi bagi Anda untuk semakin rutin berolahraga.

[MS/ RVS]

Kesehatan otakOtakFungsi otakfungsi kognitifkognitifDepresiStruktur OtakDemensia

Konsultasi Dokter Terkait